Daya Tarik Tugu Juang di Jambi, Tempat Wisata Bersejarah

Daya Tarik Tugu Juang di Jambi, Tempat Wisata Bersejarah
info gambar utama

Selain Danau Sipin, Jambi juga punya tempat wisata lainnya yang tidak kalah menarik, yaitu Tugu Juang. Dari luar, tugu ini memang punya tampilan yang biasa saja, namun dibalik itu punya makna yang mendalam untuk masyarakat Jambi.

Tugu ini menjulang tinggi dan berwarna merah putih. Bagian atas tugunya terdapat patung seorang laki-laki yang sedang memegang bambu runcing berwarna gelap. Usut punya usut, warna patung dan bambu runcing itu mulanya berwarna perunggu. Namun, perubahan cuaca dari tahun ke tahun mengubah warna keduanya menjadi lebih gelap.

Tugu ini berada persis di Jalan HOS. Tjokroaminoto No. 4, Selamat, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36129.

Makna Tugu Juang Jambi

Pembangunan Tugu Juang Jambi bukan tanpa maksud. Monumen ini dibuat untuk memperingati perjuangan rakyat Jambi melawan tentara Belanda pada Agresi Militer II yang terjadi pada 29 Desember 1949.

Pada peristiwa itu, tentara belanda yang mendarat di Bandara Bajubang dan Palmerah bergerak mengepung kota Jambi dari berbagai penjuru. Untuk mengatasi hal tersebut, Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Jambi pun lantas bekerja sama dengan Tentara Nasional dan menyerang setiap tentara Belanda yang datang.

Perlawanan masyarakat Jambi antara tentara Belanda itu berlangsung hingga tengah malam. Banyak korban dari pihak masyarakat Jambi yang gugur pada peristiwa itu. Di kemudian hari, masyarakat Jambi menamai peristiwa tersebut dengan sebutan Perang SImpang Tiga Sipin dan memperingatinya lewat monumen Tugu Juang Jambi yang kita kenal sekarang.

Daya Tarik Tugu Juang Jambi

Pada 4 Januari 2020, pemerintah kota Jambi meresmikan Tugu Juang Jambi sebagai sebagai objek wisata sejarah. Hal ini membuat orang-orang mulai menjadikan tugu ini sebagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Jambi.

Sore hari adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi tugu ini. Di waktu tersebut, wisatawan bisa menikmati panorama di tugu ini sambil duduk di atas tikar, berswafoto di depan tugu, atau menyantap durian. Khusus untuk aktivitas yang terakhir, Tugu Juang Jambi menyediakan banyak penjual durian yang bisa dipilih.

Tempat Makan di Dekat Tugu Juang Jambi

Selain menyantap durian, wisatawan juga bisa menyantap kuliner lainnya selama di Tugu Juang Jambi. Setidaknya ada tiga tempat makan di sekitaran Tugu Juang Jambi yang bisa dikunjungi, yaitu:

1. Kedai Kajang Lako

Di kedai ini, wisatawan bisa menemukan berbagai makanan tradisional khas Jambi seperti gangan palapa dan kerutup. Bagi yang belum tahu, gangan palapa adalah kuliner berbahan ikan segar yang dicampur rempah-rempah.

Adapun kerutup adalah olahan ikan tawar yang dibungkus dengan daun pisang berlumur bumbu dan rempah, lalu digoreng hingga masak. Kedua menu tersebut bisa dinikmati dengan harga Rp 30 ribuan. Kedai Kajang Lako bisa dikunjungi di Jalan MT Haryono No. 4, Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36361.

2. RM Putri Jelmu

Tempat makan satu ini menyediakan nasi minyak khas Jambi. Kuliner ini dibuat dari nasi yang dicampur dengan minyak samin, saos tomat, dan bumbu-bumbu lainnya. Penggunaan minyak samin pada kuliner ini membuat rasa nasinya jadi lebih gurih. Sajian nasi itu lantas disantap bersama lauk berupa kari kambing atau sapi. Untuk mencicipi kuliner tersebut, wisatawan bisa berkunjung ke alamat rumah makan ini yang ada di Jalan RE Martadinata, Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 38361.

3. Sate Eddy Sipin

Berbeda dengan dua tempat makan sebelumnya yang menyediakan kuliner khas Jambi, tempat makan ini justru menyediakan sate Padang. Seporsi sate Padang di tempat makan ini bisa dinikmati dengan budget mulai Rp 14 ribuan. Wisatawan bisa menyantap sajian sate itu bersama dengan beberapa pilihan minuman, seperti teh manis, teh telur, dan kopi. Sate Eddy Sipin bisa wisatawan kunjungi di Jalan Lintas Sumatra No. 57, Selamat, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Jambi 36124.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Anggie Warsito lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Anggie Warsito.

Terima kasih telah membaca sampai di sini