Perempuan Tangguh Sumber Inspirasi Kemandirian Bangsa

Perempuan Tangguh Sumber Inspirasi Kemandirian Bangsa
info gambar utama

Peranan seorang Ibu sangat penting di dalam kehidupan karena menjadi pelita abadi sebuah keluarga. Kasih ibu kepada anaknya mengalir bagaikan mata air tak bertepi. Idealnya kehidupan masyarakat sehat jasmani dan rohani menghasilkan bangsa cerdas tergantung kepada sepak terjang seorang ibu.

Perlu diingat oleh Kawan GNFI, menjadi seorang ibu adalah amanah termulia dan anugerah dari Tuhan. Pendidikan terbaik berawal dari rumah dimana anak belajar untuk berinteraksi dengan lingkungan dibimbing oleh seorang Ibu. Sejak dini anak seharusnya diajarkan sopan santun dan tata krama supaya kehidupannya di masa depan menjadi lebih baik dan penuh berkah.

Generasi cemerlang suatu bangsa berasal dari keluarga sehat lahir dan batin. Ibu yang melahirkan kita ke dunia adalah pilar utama keluarga. Keistimewaan seorang perempuan yang menjadi Ibu adalah dia mampu menahan beban berat kehidupan dan menyembunyikannya dalam diam, seakan tidak pernah terjadi apa-apa. Keluh kesahnya tercermin dari tetesan air yang mengalir lembut di pipinya.

Sejarah Hari Guru dan Kelahiran Organisasi Guru di Indonesia

Kawan GNFI, terdapat segelintir masyarakat menganggap perempuan sebagai makhluk lemah, bodoh dan tidak berdaya. Penganut pola pikir tempo doeloe mempunyai penilaian perempuan sejati harus mampu melahirkan anak. Karakter idaman lainnya adalah: pintar memasak, terampil mengurus anak, pandai menyenangkan hati suami dan mampu memberikan kedamaian di dalam rumah.

Secara hakiki, anak bukan hanya berasal dari hubungan biologis antara lelaki dan perempuan, tetapi kedekatan emosional seorang anak dengan perempuan yang bukan ibu kandungnya telah meruntuhkan persepsi ‘ikatan ibu dan anak’ di mata masyarakat. Kedekatan seorang anak dengan wali kelas di sekolahnya dibandingkan ibu kandungnya terjadi karena ibu sibuk bekerja di luar rumah.

Fenomena ibu bekerja sudah menjadi pemandangan rutin di Indonesia. Tuntutan ekonomi dan tanggung jawab moral memberikan pendidikan terbaik untuk anaknya membuat seorang ibu harus meninggalkan rumah untuk mencari nafkah. Seiring berjalannya waktu, saat ini di Indonesia ditemukan banyak sekali ibu bekerja untuk membiayai keluarganya. Ada yang menjadi Tenaga Kerja Wanita di luar negeri dengan mengorbankan perasaannya jauh dari anak.

Sebagian perempuan lainnya memanfaatkan keterampilannya menaik kendaraan roda dua dengan menjadi mbak ojek online. Jika seorang Ibu sibuk mencari nafkah di luar rumah dan menyerahkan urusan anak kepada orang tua, kerabat atau asisten rumah tangga dianggap bukanlah keputusan yang tepat untuk tumbuh kembang anak.

Perjuangan R.A Kartini, Kisah Sejarah Sang Pemantik Emansipasi Wanita

Istilah gadis pingitan identik dengan nama R.A. Kartini, perempuan pejuang emansipasi kaum perempuan. Di zaman Kartini, pingitan dilakukan untuk seorang gadis yang mulai dibatasi pergerakannya keluar rumah karena akil baligh dan dianggap siap menunggu jodohnya datang.

Masa penjajahan Belanda merupakan ‘kumpulan awan sangat gelap’ untuk kehidupan kaum perempuan. Mereka mayoritas buta huruf, pola pikirnya terbelakang sehingga dianggap tidak berharga. Hati nurani dan pola pikir Kartini yang pandai baca tulis memberontak dengan keadaan yang terjadi di lingkungannya. Dia melihat banyak sekali gadis potensil yang harus menjalani hidup tidak layak akibat adanya diskriminasi.

Kartini menginginkan kesetaraan perempuan dengan lelaki karena Kartini menganggap perempuan mampu menyelesaikan tugasnya. Seorang perempuan mempunyai naluri keibuan, menjadikannya sabar dan tekun di dalam menjalankan tugas. Itulah ‘hadiah sangat istimewa’ dari Tuhan sehingga perempuan tegar menghadapi segala kondisi kehidupan.

Hasil perjuangan R.A. Kartini berbuah sangat manis untuk kaum perempuan Indonesia karena beberapa posisi penting pemerintahan antara lain: Presiden, Menteri, Direktur, Rektor, Kepala Sekolah pernah dan sedang dijabat oleh perempuan berprestasi. Kawan GNFI sekalian, janganlah pernah melupakan sejarah, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti adalah satu-satunya menteri perempuan Indonesia yang berani menenggelamkan kapal penangkap ikan ilegal yang berkeliaran di wilayah perairan Republik Indonesia.

Contoh lainnya adalah India yang terkenal dengan film Bollywoodnya mempunyai perempuan cerdas bernama Indira Gandhi, Ibu dua orang anak lelaki yang menjadi Perdana Menteri India sejak tahun 1966 sampai meninggal karena tertembak pengawalnya pada tahun 1984. Corazon Aquino seorang ibu rumah tangga, melanjutkan perjuangan almarhum suaminya Benigno Aquino yang menentang rezim Presiden Ferdinand Marcos.

Banyaknya rintangan tidak menghambat perjuangan Corazon atau Cory Aquino menjadi Presiden perempuan pertama di Filipina. Ini adalah bukti nyata kepada masyarakat dunia bahwa perempuan mempunyai potensi yang layak untuk dikembangkan.

Wahai Kawan GNFI, kasih perempuan yang kita panggil Ibu terus mengalir sepanjang masa dan tidak mengenal tanggal istimewa di kalender. Ibu akan menua seiring dengan berjalannya waktu, tetapi kasih terbaiknya tidak pernah pudar. Tanggal 22 Desember menjadi hari yang sangat istimewa di dalam penanggalan Indonesia. Seorang Ibu lansia pernah mengatakan kepada saya, “Seandainya memungkinkan, saya ingin semua tanggal di kalender diubah menjadi 22 Desember.”

Makin Aman! Transjakarta Tambah 20 Bus Pink Khusus Penumpang Wanita

Saya terkaget-kaget mendengarnya. Setelah saya telusuri lebih dalam, ternyata pada tanggal 22 Desember, semua anaknya sungkem mengucapkan selamat Hari Ibu kepada Ibu tua itu. Mirisnya sang anak kembali mengabaikan ibunya saat tiba tanggal di hari berikutnya. Hal ini kembali menggoreskan luka di dalam hati sang ibu yang ingin diperhatikan di masa senjanya. Apakah belanja belanji dan perhatian ekstra kepada Ibu pada tanggal 22 Desember hanya sebatas pencitraan?

Saya berpikir bukan hanya tanggal 22 Desember waktu kita mencurahkan perhatian kepada Ibu namun setiap hari adalah waktu yang terbaik untuk menyapa menanyakan keadaannya. Hal sederhana ini sudah mampu menerbitkan senyum di wajahnya. Tetapi realitas kehidupan jaman now, kesibukan kerja menyebabkan kurangnya interaksi antara anak dan orang tuanya.

Lihatlah gambar bunga melati yang menghiasi artikel ini, begitu suci, putih dan berseri. Begitulah penggambaran seorang perempuan tangguh yang diberikan kemuliaan oleh Tuhan untuk menjadi penerus bangsa. Semoga Kawan GNFI selalu menyadari bagaimana perjuangan seorang Ibu dalam membesarkan kita sampai menjadi seperti saat ini (srn).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini