Gurihnya Pendap khas Bengkulu, Mirip dengan Pepes dan Jadi Favorit Soekarno

Gurihnya Pendap khas Bengkulu, Mirip dengan Pepes dan Jadi Favorit Soekarno
info gambar utama

Kuliner di Sumatra memang sangatlah beragam, namun apakah kalian sudah mengenal ragam kuliner yang berasal dari provinsi Bengkulu?

Memang, makanan khas Bengkulu masih belum sepopuler makanan dari berbagai daerah lain di Sumatra, seperti dari daerah Sumatra Barat yang terkenal dengan rendang atau Sumatra Selatan yang terkenal dengan berbagai jenis pempeknya.

Biarpun begitu, bukan berarti makanan Bengkulu ini tidaklah menarik untuk dicoba ya. Banyak makanan dari daerah ini yang memiliki rasa yang sangat lezat dan cocok di lidah banyak orang. Salah satu makanan yang menjadi andalan tersebut adalah Pendap.

Olahan ikan ini sangat populer di wilayah Bengkulu dan menjadi salah satu makanan favorit. Bila datang ke Bengkulu, adalah hal yang wajib untuk mencoba ragam kulinernya yang menggugah selera, termasuk Pendap atau yang kerap disebut juga sebagai ikan pais ini.

6 Makanan Khas Bengkulu yang Unik dan Lezat

Mirip dengan pepes

Pendap adalah makanan yang terbuat dari olahan ikan. Bagi orang-orang yang berwisata ke Bengkulu, pendap adalah salah satu makanan yang kerap jadi incaran atau rekomendasi dari warga lokal.

Bersumber dari situs Indonesiana Kemdikbud, daerah yang menjadi asal makanan ini adalah wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur. Di daerah Pesisir Barat Lampung yang berbatasan langsung dengan Bengkulu, makanan ini juga kerap ditemui.

Kalau kita melihat dari segi tampilannya, sekilas pendap ini mirip dengan pepes karena pengolahannya yang serupa dengan menggunakan bungkusan yang terbuat dari daun dan dimasak dengan cara dikukus.

Ada beberapa jenis ikan yang kerap diolah menjadi pendap, seperti ikan kembung, ikan terusan, maupun ikan kakap. Meskipun ada pula yang mengolahnya dengan ikan jenis lain.

Untuk bahan dasarnya, biasanya pendap diolah dengan campuran bahan bawang merah, bawang putih, kencur, lengkuas, asam kandis, kemiri, ketumbar, jahe, lengkuas, cabai dan sebagainya.

Kemudian, ikan yang hendak dimasak tersebut dioleskan dengan kelapa parut yang sudah dibumbui, lalu dibungkus dengan daun talas. Dengan banyaknya rempah yang digunakan, tentu cita rasanya akan terasa sedap di lidah.

Proses pembuatan pendap ini cukup memakan waktu agar cita rasanya bisa maksimal. Kurang lebih, pengukusan ini menghabiskan waktu 8 jam. Pengukusan yang lama ini juga bertujuan agar sensasi gatal yang muncul dari daun talas bisa hilang.

Menyusuri Tempat-tempat Wisata Terbaik di Bengkulu

Rasa yang lezat dan menjadi favorit sang proklamator

Saat makanan ini dihidangkan, aroma sedap dari ikan yang sudah diolah bersama dengan banyak rempah tersebut akan terasa menyeruak. Harumnya ini akan semakin menggoda dengan aroma khas dari daun talas yang telah dikukus bersamaan, sehingga membuat siapapun tergiur untuk segera mencicipinya.

Ketika disantap, cita rasa yang dominan adalah rasa gurih yang diiringi dengan sensasi pedas. Sebagai lauk, pendap dihidangkan bersama dengan nasi. Perpaduan antara pendap dan nasi hangat semakin menyempurnakan kelezatannya.

Di masa lampau, pendap ini kerap menjadi sajian saat upacara adat. Namun, kini telah berkembang menjadi makanan khas yang telah populer di wilayah Bengkulu sekaligus menjadi makanan yang kerap menjadi oleh-oleh dan telah mendukung ekonomi warga Bengkulu.

Selain itu, pendap ini juga menjadi salah satu makanan kesukaan proklamator kita, yaitu Ir.Soekarno. Yang mana, ia mulai mengenal masakan ini ketika diasingkan di Bengkulu pada 1938.

Uniknya Lebong Tandai, Desa Kecil di Bengkulu yang Jadi Rebutan Banyak Negara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini