Mengenal Rumah Gadang, Rumah Adat Sumatera Barat

Mengenal Rumah Gadang, Rumah Adat Sumatera Barat
info gambar utama

Setiap suku atau etnis di Indonesia pasti memiliki rumah adatnya masing-masing, tidak terkecuali Orang Minangkabau. Rumah adat ini memiliki keunikan berupa bagian atapnya yang berbeda dari atap rumah kebanyakan.

Orang Minangkabau menggunakan rumah gadang sebagai tempat tinggal sekaligus tempat untuk melaksanakan berbagai acara adat. Seperti rumah adat kebanyakan, rumah gadang juga memiliki sejarah, arsitektur, dan fungsinya sendiri.

Sejarah Rumah Gadang

Sejarah Rumah Gadang
info gambar

Sejarah rumah gadang tidak lepas dari kisah kemenangan Orang Minangkabau atas Majapahit. Hal ini sesuai dengan apa yang dikisahkan Joni Syahputra lewat bukunya yang berjudul Berlibur ke Rumah Gadang (2018).

Pada buku tersebut, ia berkisah bahwa dahulu Kerajaan Majapahit ingin menduduki tanah Minangkabau dengan menyerang masyarakat setempat dengan pasukan berjumlah besar. Masyarakat Minangkabau menyadari bahwa mereka akan kesulitan mengalahkan para pasukan Majapahit tersebut. Mereka pun lantas bernegosiasi dengan pihak Kerajaan Majapahit, sehingga didapat kesimpulan bahwa kedua belah pihak akan adu kerbau.

Jika pihak Majapahit yang menang, mereka akan diperbolehkan menduduki tanah Minangkabau. Sebaliknya, pihak Majapahit harus pergi dari tanah Minang jika masyarakat Minangkabau yang menang. Pihak Majapahit menyetujui kesepakatan tersebut dengan mengirimkan seekor kerbau jantan besar dan ganas untuk diadu.

Menariknya, masyarakat Minangkabau justru mengandalkan anak kerbau alih-alih menggunakan kerbau yang kekuatannya setara. Keputusan unik itu justru memberikan keuntungan bagi masyarakat Minangkabau.

Saat kerbau dari kedua pihak diadu, anak kerbau milik masyarakat Minangkabau langsung berlari ke arah perut kerbau milik Majapahit. Si anak kerbau mengira jika kerbau tersebut adalah kerbau betina, sehingga ia mencari susu dari perut kerbau jantan milik Majapahit.

Baca juga: Mengenal Rumah Kajang Lako, Rumah Adat Masyarakat Jambi

Tanda disadari pihak Majapahit, si anak kerbau sudah dipasangi pisau di bagian mulutnya dan membuat perut kerbau jantan pihak Majapahit sobek karenanya. Akibatnya, kerbau jantan itu pun tewas dan pihak Minangkabau memenangkan pertandingan adu kerbau.

Untuk mengenang kemenangan itu, masyarakat Minangkabau lantas membuat rumah adat dengan bagian atap yang semirip mungkin dengan tanduk kerbau.

Jenis-Jenis Rumah Gadang dan Arsitekturnya

jenis-jenis rumah gadang
info gambar

Rumah gadang rupanya memiliki beragam jenis, dimana dua di antaranya yang terkenal adalah rumah gadang pola bodi caniago (demokrat) dan rumah gadang pola koto piliang (aristokrat). Rumah gadang bodi caniago memiliki dua gonjong di sisi kanan dan kiri.

Ada juga beberapa rumah gadang jenis ini yang gonjongnya di depan dan dibelakang, serta tidak memiliki anjungan. Rumah gadang bodi caniago menggambarkan bahwa posisi duduk semua penghuni rumah ini sama, serta setiap keputusan harus diambil dengan asas musyawarah.

Sementara itu, rumah gadang koto piliang memiliki tiga gonjong yang ada di kiri dan kanan, serta memiliki anjungan alias tempat para pimpinan bernaung. Adanya anjungan ini seolah menyiratkan bahwa posisi pemimpin lebih tinggi dari masyarakat biasa.

Apa pun jenis rumah gadang di Minangkabau, semua rumah gadang itu memiliki atap dengan bentuk mirip tanduk kerbau. Rumah gadang pun juga dirancang sedemikian rupa supaya tahan gempa. Hal ini bisa dilihat dari tiang-tiang rumahnya yang dipasang di atas batu datar yang lebar dan kuat, alih-alih menancapkannya ke tanah. Tiang-tiang rumahnya pun tidak disambungkan dengan paku, melainkan dengan memakai pasak berbahan kayu.

Fungsi Rumah Gadang Bagi Masyarakat Minangkabau

Rumah gadang menawarkan berbagai fungsi untuk masyarakat Minangkabau. Tidak hanya sekadar tempat tinggal, rumah adat ini juga sering dipakai untuk berbagai kegiatan adat. Beberapa di antaranya adalah:

  • Upacara yang berkaitan dengan siklus hidup manusia, seperti kelahiran, kematian, khitan, dan pernikahan.
  • Upacara adat khusus seperti pengangkatan datuak pada prosesi Batagak Gala.

Selain upacara-upacara adat di atas, rumah gadang juga sering digunakan untuk kegiatan musyawarah masyarakat Minangkabau.

Baca juga: Krong Bade, Rumah Adat Panggung Masyarakat Aceh

Keunikan Rumah Gadang

Fungsi Rumah Gadang
info gambar

Rumah gadang dikenal sebagai rumah adat dengan beragam keunikan. Selain memiliki atap seperti tanduk kerbau dan didesain sebagai rumah anti gempa, keunikan-keunikan rumah gadang lainnya adalah:

  • Memiliki kamar yang sesuai dengan jumlah penghuni perempuan pada suatu keluarga. Khusus untuk perempuan yang sudah menikah, ia akan diberikan kamar khusus yang cenderung tertutup untuk melindungi privasi sekaligus terhindar dari fitnah,
  • Memiliki dapur yang terpisah dari rumah. Biasanya, dapur Orang Minangkabau akan berada di halaman belakang rumah dan dibangun dengan arsitektur yang nyaman dan megah.
  • Memiliki rangkiang yang ada di pinggir rumah gadang. Rangkiang sendiri merupakan lumbung berbentuk rumah kecil dan biasanya memiliki loteng berbentuk segitiga alias singkok. Orang Minangkabau akan menggunakan tempat tersebut untuk menyimpan cadangan makanan dan padi.
  • Material utama rumah gadang adalah kayu dari pohon juha yang kuat, fleksibel, serta anti rayap.
  • Menggunakan pasak alih-ali memakai paku.

Contoh Bangunan yang Mengadopsi Arsitektur Rumah Gadang

The House of the Five Senses
info gambar

Keunikan yang dimiliki rumah gadang rupanya menginspirasi sejumlah arsitek kenamaan, salah satunya Ton van de Ven. Arsitek asal Belanda itu membuat suatu rumah bernama The House of the Five Senses. Bangunan setinggi 52 meter itu dibuat dari konstruksi kayu dengan atap berbahan jerami yang dibuat berukuran besar.

Ukuran atap yang besar itu membuat rumah ini sebagai rumah beratap jerami terbesar versi Guinness Book of Records. Sejak pertama kali dioperasikan sejak 1996 lalu, rumah ini masih difungsikan sebagai gerbang utama Taman Hiburan Efteling di Belanda.

Ciri khas utama bangunan ini adalah puncak atapnya yang berjumlah lima buah, dimana kelimanya merepresentasikan lima panca indera manusia. Adapun bagian dalam bangunannya memiliki pintu masuk, layanan tiket, toilet, serta toko souvenir.

Baca juga: Nagari Pariangan, Desa Kuno yang Begitu Elok di Tanah Minang

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Gadang

https://tirto.id/rumah-gadang-sumatera-barat-sejarah-arsitektur-fungsinya-glWv

chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2019/03/26.-Berlibur-ke-Rumah-Gadang-Final_0.pdf

https://www.ruparupa.com/blog/rumah-gadang/

https://id.wikipedia.org/wiki/The_House_of_the_Five_Senses

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Anggie Warsito lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Anggie Warsito. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

AW
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini