Pisang Sale, Makanan Khas Aceh Sebagai Salah Satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Pisang Sale, Makanan Khas Aceh Sebagai  Salah Satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia
info gambar utama

Halo Kawan GNFI! Apakah Kawan GNFI sudah pernah dengar tentang camilan pisang sale? Kawan GNFI sudah tau belum bahwa, pisang sale adalah salah satu makanan khas Aceh yang merupakan warisan budaya tak benda Indonesia loh.

Yuk! Kita simak beberapa informasi tentang pisang sale dari Aceh.

Olahan Pisang Sale Khas Aceh

Pisang Sale
info gambar

Aceh adalah salah satu provinsi yang terletak di bagian barat Indonesia. Aceh terkenal dengan wisata dan budayanya. Di samping itu, Aceh juga terkenal akan kulinernya yang menggugah selera Kawan GNFI nih. Salah satu makanan khas Aceh adalah pisang sale.

Pisang Sale adalah camilan atau makanan khas dari Aceh yaitu Aceh Timur yang merupakan salah satu makanan olahan dari bahan baku pisang awak yang diawetkan dengan cara pengasapan.

Hasil olahan dari buah pisang tersebut lalu dipotong menjadi beberapa ukuran kecil. Setelah itu, olahan tersebut dibuat denagn bentuk bulat memanjang. Kemudian, olahan pisang dikeringkan dengan cara dijemur.

Tujuan penjemuran untuk mengurangi kadar air buah pisang sehingga pisang sale lebih tahan lama. Pada umumnya, jenis pisang sale memiliki beberapa olahan seperti sale kering dan sale basah. Pisang sale dibuat dengan proses pengeringan dan pengasapan.

Dilansir dari fokusaceh.com, ada 3 cara pembuatan pisang sale yaitu:

  1. Cara tradisional dengan menggunakan asap kayu
  2. Cara pengasapan dengan dengan menggunakan asap belerang
  3. Cara basah dengan menggunakan Natrium Bisulfit.

Sale dikenal mempunyai rasa dan aroma yang khas tersendiri yaitu kenyal dan manis.
Sedangkan, proses pengasapan dengan menggunakan belerang yang berfungsi untuk:

  1. Memucatkan pisang supaya diperoleh warna
    yang dikehendaki
  2. Mematikan mikroba (jamur, bakteri)
  3. Mencegah perubahan warna

Pisang Sale Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Berdasarkan keterangan yang ditulis di laman dispudpar.acehprov.go.id, pisang sale menjadi salah satu dalam daftar 17 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang diusulkan oleh Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur pada 30 September 2022 lalu.

Berikut daftar karya budaya Aceh yang telah di tetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yaitu:

  1. Canang Ceurekeh
  2. Pisang Sale Lhoknibong
  3. Terasi Langsa
  4. Meudayang
  5. Dendang Lebah
  6. Smong
  7. Ambe-ambeken
  8. Melengkan
  9. Sie Reboh
  10. le Bu Pedah
  11. Tangis Dilo
  12. Kasab
  13. Sidalupa
  14. Apam
  15. Rumah Rungko
  16. Malamang
  17. Dike Pam Panga.
Baca juga: Geguduh, Pisang Goreng Khas Lampung

Dilansir dari kompas.com, berdasarkan Konvensi UNESCO 2003, warisan budaya tak benda adalah berbagai praktek, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, instrumen, objek, artefak, dan ruang-ruang budaya yang terkait. Dalam beberapa kasus, masyarakat, kelompok, atau seseorang juga dapat menjadi bagian dari warisan budaya tak benda.

Warisan budaya tak benda diwariskan dari generasi ke generasi, yang akhirnya diciptakan kembali oleh masyarakat dan suatu kelompok. Selain itu, warisan budaya tak benda memberikan rasa identitas yang berkelanjutan untuk menghargai perbedaan budaya dan kreativitas manusia.

Jadi, penting bagi kita sebagai generasi penerus bangsa untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya Indonesia baik itu bahasa, makanan khas, dan berbagai seni di Indonesia agar budaya tak benda kita tidak hilang, khususnya di daerah masing-masing Kawan GNFI.

Nah, itu adalah beberapa informasi tentang pisang sale yang menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Kawan GNFI. Mari menjaga dan melestarikan budaya Indonesia!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

UH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini