Ketersediaan Bahan Pangan Jelang Ramadan Dipastikan Aman

Ketersediaan Bahan Pangan Jelang Ramadan Dipastikan Aman
info gambar utama

Menjelang bulan Ramadhan hingga Idul Fitri, masalah terkait dengan kelangkaan pangan atau harga yang dibuat melambung tinggi kerap kali terjadi. Untuk hal tersebut, Presiden Joko Widodo memastikan bahwa stok pangan untuk bulan puasa kali ini aman.

Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian menjelaskan setelah dilakukan rapat terbatas terkait hal ini, Presiden Jokowi mengecek secara detail satu per satu ketersediaan 12 komoditas pangan strategis

Di antara komoditas pangan tersebut adalah beras, bawang putih, bawang merah, kedelai, jagung, minyak goreng, cabai rawit, cabai besar, gula konsumsi, telur ayam ras, daging ayam ras, serta daging sapi.

Sebagaimana bersumber dari Indonesia.go.id, Mentan Syahrul mengatakan bila Presiden Jokowi meminta stok selalu tersedia, dan semua menteri harus saling mendukung dan bersama-sama melakukan check on the spot atas ketersediaan dari buffer stock 12 komoditas yang ada.

Untuk mendukung upaya menjaga pasokan, kata Mentan Syahrul, harus didukung oleh aspek logistik, terutama distribusi. Pemerintah terus membenahi aspek itu. Pemerintah pusat juga melibatkan kerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) untuk menjamin pasokan 12 komoditas pangan tersebut.

“Aspek logistik terutama distribusi harus kita benahi, kita juga kerja sama dengan para gubernur dan bupati/wali kota agar upaya menjaga ketersediaan 12 komoditas pangan itu berjalan baik,” kata Syahrul dikutip dari Indonesia.go.id

Berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng, pemerintah juga memastikan ketersediaannya berdasarkan neraca yang ada. “Minyak goreng ini bukan kompetensi saya, tapi dilaporkan cukup tersedia, semoga pada puasa-lebaran nanti semua berjalan sesuai harapan,” tambahnya.

Untuk pangan dasar yang harus dipenuhi dari impor, seperti daging, Presiden Jokowi juga memerintahkan semua menteri memberi perhatian serius sehingga tidak ada hambatan dalam menjaga ketersediaannya hingga ke daerah.

5 Tradisi Menjelang Bulan Ramadhan Di Indonesia

Harga beras harus normal

Dalam kesempatan itu, Mentan Syahrul menjelaskan, saat ratas juga dibahas upaya menormalisasi harga beras. Secara khusus, Presiden Jokowi mengecek secara detail jumlah panen padi untuk menjaga ketersediaan beras menjelang puasa-lebaran di 2023.

Data Kerangka Sampel Area Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, produksi beras pada Januari--Maret 2023 akan mencapai 10,64 juta ton, sedangkan konsumsi 7,52 juta ton, sehingga surplus sebesar 3,12 juta ton.

Mentan Syahrul mengungkapkan, upaya menjaga ketersediaan beras harus diikuti dengan upaya distribusi yang baik sehingga normalisasi harga komoditas itu tercapai.

“Ketersediaan ini tidak hanya berjalan sendiri, harus diikuti distribusi sehingga normalisasi harga beras bisa tercapai. Kerja sama dengan private sector atau pengusaha juga harus dilakukan. Bapanas dan Bulog adalah bagian-bagian yang akan bermitra dengan pengusaha-pengusaha yang ada,” ungkapnya..

Sedangkan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, Presiden Jokowi secara khusus meminta ketersediaan beras dijaga.

“Beliau memang agak keras untuk memastikan stok ada. Pertama, beras dalam satu bulan ke depan kita panen raya, maka Bulog diperintahkan langsung untuk siap-siap mulai menaikkan harga gabah kering panen/gabah kering giling (GKP/GKG) supaya Bulog bisa menyerap,” papar Arief.

Khusus soal importasi daging, Kepala Bapanas juga menyatakan, Presiden Jokowi menginstruksikan jajaran terkait untuk mencari negara alternatif sumber impor daging sapi yang selama ini bergantung dari Australia, misalnya Meksiko dan Brazil.

5 Bubur Ini Hanya Bisa Dinikmati Saat Bulan Ramadhan Saja

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini