Merawat Pura Besakih, Menjaga Tempat Suci yang Bersejarah

Merawat Pura Besakih, Menjaga Tempat Suci yang Bersejarah
info gambar utama

Bali dikenal sebagai sentra agama Hindu di Indonesia. Maka tak heran, Bali punya kisah mengenai sejarah perkembangan agama Hindu yang begitu menarik untuk disimak.

Pura di Bali adalah saksi bisu kisah tersebut. Ya, setiap pura di Bali memiliki catatan sejarahnya masing-masing, tak terkecuali dengan Pura Besakih.

Dari sekian banyak pura di Bali, Pura Besakih jelas berbeda. Tempat ibadah umat Hindu ini merupakan pura yang sangat tua. Diketahui, ada sebuah prasasti yang mencatat bahwa Pura Besakih dibangun pada tahun 1284 oleh Rsi Markandeya dan para pengikutnya. Di sisi lain, ada pula pakar sejarah yang meyakini jika cikal bakal Pura Besakih sudah ada sejak tahun 163 Masehi.

Pura Besakih terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Badung, Bali. Lokasinya berada di lereng Gunung Agung, tepatnya di sebelah barat gunung.

Laman resmi Desa Mengwi milik Pemkab Badung menjelaskan jika kisah Pura Besakih berawal saat Pulau Jawa dan Bali masih menjadi satu dan tidak terpisahkan oleh laut seperti saat ini. Di Pulau yang disebut Dawa tersebut, hiduplah seorang pertapa yang bernama Resi Markandeya.

Resi Markandeya berasal dari Hindustan, India. Ia dikenal sebagai orang dengan suci dan bijaksana. Pengikitnya di Pulau Dawa ada banyak, bahkan mencapai ribuan orang.

Pada suatu hari, Resi Markandeya mendapatkan pesan dari Hyang Widhi Wasa agar ia dan pengikutnya merabas hutan lalu tanahnya dibagi-bagikan. Singkat cerita, Resi Markandeya benar-benar membebaskan hutan dan membangun banyak bangunan, salah satunya Pura Besakih.

Kedonganan, Desa Nelayan yang Gemerlap karena Kegemilangan Wisata

Merawat Pura Besakih

Eksistensi Pura Besakih terus dijaga. Sampai saat ini, pura itu masih kokoh berdiri dan digunakan oleh umat Hindu untuk beribadah.

Pemerintah bahkan baru menuntaskan proyek penataan Pura Besakih. Penataan dilakukan agar pura menjadi semakin nyaman bagi pengunjung. Ini menjadi penting mengingat adalah tempat yang begitu ramai dikunjungi.

"Kedatangan umat dan pengunjung yang makin banyak tanpa diimbangi penataan, tanpa ada antisipasi ke depan, akan menimbulkan kesemrawutan dan ketidaknyamanan," ujar Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara peresmian Pura Besakih, seperti dilansir ANTARA.

Penataan Pura Besakih dijalankan sejak tahun 2021. Ada banyak titik dan fasilitas yang menjadi sasaran penataan. Tidak hanya tempat sucinya, fasilitas penunjang seperti lahan parkir dan toilet pun turut dibenahi. Diadakan pula kios untuk UMKM, kendaraan antar jemput, serta gedung audio visual.

Total, penataan ini memakan biaya sedikitnya Rp911 miliar. Sebanyak Rp428 miliar dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di APBN, sementara itu Rp483 miliar sisanya diambil dari ABPD Provinsi Bali.

Mengenal 4 Keunikan Desa Sidetapa di Bali

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

AR
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini