5 Cerita Fabel untuk Dongeng Anak sebelum Tidur yang Edukatif

5 Cerita Fabel untuk Dongeng Anak sebelum Tidur yang Edukatif
info gambar utama

Fabel adalah salah satu cerita fiksi atau hanya sebuah cerita khayalan, yang mana karakter yang digunakan adalah hewan. Namun, cerita-cerita yang digunakan menggambarkan watak dan budi manusia. Cerita fabel sering disebut sebagai cerita moral, karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral.

Membacakan dongeng fabel dapat memberikan fantasi yang baik untuk anak, terlebih karakter-karakter yang terlibat di dalam sebuah cerita bisa membuat anak menjadi lebih kreatif. Nah, berikut beberapa contoh cerita fabel yang dapat dibacakan kepada anak di antaranya:

Si Kelinci yang Sombong

Fabel Si Kelinci yang Sombong | freepik.com/brgfx
info gambar

Balai hewan-hewan hutan sedang ramai dipadati oleh sekumpulan hewan yang hendak mendaftar mengikuti perlombaan lari. Semua hewan ragu untuk ikut serta, karena ada sang Kelinci sombong telah mendaftarkan dirinya dan berkata “ayo, siapa yang berani untuk mengalahkanku dalam perlombaan ini?” Namun, ternyata ada satu hewan yang ikut mendaftar yaitu Kura-kura.

Tentu, si Kura-kura dicemooh oleh Kelinci yang sombong tadi, kalau dia tidak akan bisa menang dan hanya Kelinci lah yang bisa memenangkan pertandingan ini. Semua hewan-hewan di balai tersebut, geram melihat tingkah si kelinci tersebut.

Saat pertandingan di mulai, Kura-kura dan Kelinci bersiap di garis start dan mereka berlari. Si Kelinci berlari sangat kencang dan Kura-kura tentu berlari dengan cukup lambat. Merasa lama, Kelinci yang sombong memutuskan untuk tidur sejenak di bawah pohon yang rindang. Ia pun tertidur dengan pulasnya, tanpa sadar si Kura-kura mulai menyusulnya.

Tiba-tiba ia terbangun, melihat kura-kura sudah hampir sampai di garis finish. Ia bergegas untuk berlari menyusuri si Kura-kura, namun sayang Kelinci tak dapat memenangi pertandingan itu. Si Kelinci sombong tidak percaya dan menyesal atas kesombongannya.

Petualangan Si Kancil dan Buaya

Fabel Petualangan Si Kancil dan Buaya | freepik.com/brgfx
info gambar

Di sebuah sungai hiduplah sekelompok Buaya yang rakus, mereka menanti-nanti kedatangan mangsa untuk dimakan. Salah satu yang mereka incar adalah kancil, karena mereka ingin sekali menikmati dan mencicipi daging Kancil.

Pada suatu ketika, ada seekor Kancil yang hendak menyeberang untuk sampai ke hutan sebelah namun ia terkejut melihat Buaya tiba-tiba muncul menghadang nya. Si Kancil tahu, bahwa ia akan menjadi santapan lezat para buaya tersebut. Ia berusaha untuk mencari akal agar bisa melarikan diri dan dapat menyeberangi sungai.

Sang Kancil memiliki ide cemerlang, ia lalu berkata bahwa ia ingin menyerahkan diri. Namun, ia ragu apakah dagingnya cukup untuk semua Buaya yang ada? Ia lalu meminta semua Buaya di sungai untuk berkumpul dan berbaris agar ia bisa menghitung jumlah mereka.

Buaya-buaya lapar ini mengikuti perintah si Kancil, mereka berbaris dengan rapi sehingga formasi yang menyerupai jembatan. Dengan cekatan, si Kancil melompati satu per satu punggung buaya sambil berhitung. Sampailah si Kancil di tepi sungai, ia lalu berterima kasih kepada para buaya dan langsung melarikan diri. Para Buaya pun kesal karena tertipu oleh kecerdikan Kancil.

Kisah Belalang Sembah dan Semut

Fabel Kisah Belalang Sembah dan Semut | freepik.com/brgfx
info gambar

Di suatu musim gugur, para keluarga Semut sangatlah rajin untuk membangun sarang dengan dedaunan menghadapi musim dingin yang segera datang. Mereka mencari dan menyimpan makanan untuk persediaan nanti, karena di musim dingin makanan cukup sulit didapat.

Beda halnya dengan seekor Belalang Sembah, ia sibuk bernyanyi dan mengajak para semut untuk bernyanyi bersama bahkan sesekali ia mengejek para Semut yang melewatinya sembari bertanya “mengapa kalian begitu rajin wahai semut, bergembiralah bersamaku di sini.” Ucap Belalang pada Semut, namun sang Semut mengingatkan Belalang untuk mempersiapkan diri saat musim dingin tiba.

Belalang menghiraukan ucapan para Semut, ia lupa bahwa dia harus mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin.

Saat musim dingin tiba, karena sibuk bernyanyi dan menari Belalang belum sempat mengumpulkan makanan. Ia kelaparan dan sangat lemas, ia berjalan ke rumah keluarga Semut untuk meminta makanan. Awalnya para semut menolak, karena takut persediaan makanan mereka ikut habis. Namun karena merasa iba, keluarga Semut memberikan sedikit makanannya kepada belalang dan mengajak Belalang untuk tinggal sementara di sana.

Sungguh sangat berterimakasih Belalang kepada keluarga Semut, karena ia kembali bugar dan dia berjanji untuk dapat mengelola waktu dengan baik sehingga tidak berakibat buruk.

Tempurung Kura-Kura

Fabel Tempurung Kura-kura | freepik.com/brgfx
info gambar

Seekor Kura-kura sedang mengamati burung-burung yang terbang, ia pun berkhayal jika ia terbang pasti bisa melihat keindahan hutan dari atas sana. Ia memanggil-manggil burung yang sedang beristirahat di tepi sungai, dan meminta mereka untuk mengajari kura-kura terbang.

Namun, ia sadar ia tak akan bisa terbang dan tidak ada seekor burung yang mampu membawanya, karena tempurung yang ia bawa cukup berat. Saat ia bersedih hati, ada seekor Angsa yang ingin mencoba untuk membantunya terbang dan melihat alam yang indah dari atas.

Sebelum membawa Kura-kura terbang, sang Angsa memiliki satu syarat yaitu saat kura-kura berada di atas, jangan pernah berbicara pada nya atau siapapun bahkan mengeluarkan suara sedikitpun. Tanpa pikir panjang, Kura-kura pun setuju pada perjanjian tersebut. Ia pun akhirnya bisa terbang dengan menggigit ranting dibawa Angsa. Ia pun merasa bahagia melihat keindahan hutan dari atas.

Namun, karena takjub dan senang karena ia bisa terbang si Kura-kura pun lupa dengan syarat yang diberikan angsa. Ia mengatakan kata “wah”, sehingga ia terjatuh dengan keras di bebatuan. Beruntung, ia selamat berkat tempurung yang dimiliki. Nah, dari kejadian inilah tempurung Kura-kura menjadi bercorak seperti sekarang.

Kuda Berkulit Harimau

Fabel Kuda Berkulit Harimau | freepik.com/brgfx
info gambar

Di sebuah hutan ada seekor Kuda yang sedang memakan gandum di ladang yang tak ada penjaganya. Sang Kuda sangat senang dan merasa kenyang. Lalu ia berjalan menuju hutan, lalu tiba-tiba ia melihat kulit Harimau yang tergeletak ditinggalkan oleh para pemburu Harimau.

Ia memiliki ide jahil dengan kulit Harimau tersebut, ia berencana untuk menakut-nakuti hewan-hewan hutan yang hendak melewatinya. Di semak-semak si Kuda bersembunyi dan menggunakan kulit Harimau tadi. Dari kejauhan ia melihat Domba-domba gunung sedang berjalan ke arahnya, sambil bergumam bahwa Domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya.

Saat para Domba mendekatinya, kuda itu melompat dan membuat Domba-domba tadi terkejut dan melarikan diri karena mereka pikir itu benar-benar harimau yang akan menerkam. Sang Kuda kembali bersembunyi, dan kembali menakuti hewan lain. Tentu reaksi hewan-hewan lain sama seperti Domba-domba tadi.

Kuda merasa sangat senang dan puas, karena berhasil melakukan kejahilan pada hewan-hewan hutan. Tak lama kemudian, kuda melihat seekor Kucing Hutan yang berlari membawa seekor Tikus di mulutnya. Ia hendak menjahilinya dengan keluar dari semak-semak dan berjalan hati-hati mendekati Kucing Hutan.

Saat sudah dekat dengan Kucing Hutan, Kuda itu mengaum seperti halnya seekor Harimau, tetapi dia tidak sadar, dia malah meringkik. Mendengar suara itu, Kucing Hutan menoleh ke belakang dan melihat seekor Kuda berkulit Harimau. Si Kucing lalu tertawa, mengapa ada Kuda berkulit Harimau yang jahil.

Referensi:
mamapapa.id
gramedia.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Deka Noverma lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Deka Noverma.

DN
RP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini