Lebih Dekat dengan UIN Sunan Kalijaga: Sejarah, Lokasi, Jurusan, hingga Jalur Masuknya

Lebih Dekat dengan UIN Sunan Kalijaga: Sejarah, Lokasi, Jurusan, hingga Jalur Masuknya
info gambar utama

Yogyakarta adalah kota dengan banyak sekali kampus. Maka dari itu, tidak heran apabila kota ini dijuluki sebagai Kota Pelajar.

Dari sekian banyak kampus di Yogyakarta, salah satunya adalah UIN Sunan Kalijaga. Ini adalah Perguruan Tinggi Negeri atau PTN yang menjadi salah satu kampus favorit di Yogyakarta.

Setiap tahunnya, UIN Sunan Kalijaga menerima ribuan mahasiswa baru untuk pelajar. Jika Anda adalah salah satu orang yang berminat untuk menimba ilmu di sana, sudah tentu Anda perlu mengenal seluk-beluk kampus satu ini.

Kali ini, GNFI akan membahas tentang UIN Sunan Kalijaga. Mulai dari sejarah, lokasi, jenjang dan program studi yang disediakan, hingga jalur masuknya. Pastikan Anda tidak terlewat!

Cerita di Balik Keberhasilan Siswi Madrasah yang Diterima 6 Universitas Top Dunia

Sejarah UIN Sunan Kalijaga

Sejarah UIN Sunan Kalijaga ternyata boleh dibilang sangat menarik. Mengapa demikian? Karena ternyata awalnya kampus ini adalah bagian dari universitas lain, yakni Universitas Islam Indonesia (UII).

Linimasa sejarah UIN Sunan Kalijaga dapat ditarik hingga era 1950-an. Saat itu, Fakultas Agama UII diubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAIN) yang mana itu merupakan cikal bakal UIN Sunan Kalijaga.

Laman resmi UIN Sunan Kalijaga mencatat bahwa penegerian Fakultas Agama UII dilakukan dengan dasar Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 1950 Tanggal 14 Agustus 1950. PTAIN sendiri diresmikan pada tanggal 26 September 1951. Kemudian pada tahun 1960, dibentuk lagi perguruan tinggi yang bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di mana PTAIN dilebur ke dalamnya.

Era 1960-an adalah periode di mana IAIN semakin mantap dan meneguhkan eksistensinya. Pada tahun 1965, IAIN Yogyakarta diberi nama IAIN Sunan Kalijaga. Selain berganti nama, sejumlah fasilitas kampus juga dibenahi dengan membangun kampus baru.

Saat ini, UIN Sunan Kalijaga berada di Jl. Adi Sucipto. Namun, ternyata itu bukanlah lokasi UIN Sunan Kalijaga sejak awal berdiri. Para periode awal keberadaannya, UIN Sunan Kalijaga menempati gedung di Jl. Simanjuntak, yang kini digunakan sebagai MAN 1 Yogyakarta. Kampus dipindah ke tempat baru yang lebih luas di Jalan Marsda Adisucipto, Yogyakarta.

Di gedung baru, UIN Sunan Kalijaga terus berkembang. Di samping infrastuktur dan fasilitas fisik yang semakin baik, kegiatan perkuliahan pun semakin maju yang ditandai dengan bertambahnya fakultas dan program studi di jenjang sarjana maupun pascasarjana.

5 Kampus Terbaik Indonesia Versi 4ICU UniRank 2021

Lokasi UIN Sunan Kalijaga

Sebelumnya, sempat disinggung bahwa gedung UIN Sunan Kalijaga menempati Jl. Jalan Marsda Adisucipto, Yogyakarta setelah hijrah dari gedung lama. Alamat lengkapnya adalah Jl. Laksda Adisucipto, Papringan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281.

Untuk mencapai UIN Sunan Kalijaga tidaklah sulit. Di Kota Yogyakarta, kampus satu ini bisa dicapai dengan mudah. Mau menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, tidak perlu bingung dengan jalan untuk menuju ke sana.

Lokasi kampus tidak jauh dari stasiun kereta api. Dari Stasiun Lempuyangan, jarak kampus hanya sekitar 2,5 km. Sementara itu dari Stasiun Tugu Yogyakarta, jaraknya hanya sekitar 4 km. Kedua stasiun tersebut melayani perjalanan kereta api jarak jauh dan kereta Commuter Line.

Kampus UIN Sunan Kalijaga juga bisa dicapai dengan bus TransJogja. Di area kampus, terdapat halte pemberhentian TransJogja yang dapat digunakan oleh penumpang untuk pergi dan berangkat dari kampus.

Fakultas dan Jurusan

Bicara tentang fakultas dan jurusan yang ada di UIN Sunan Kalijaga, ada satu hal yang bisa langsung diketahui: Sesuai dengan namanya, universitas ini menawarkan fakultas dan jurusan yang bernuansa ilmu keislaman. Ya, ilmu keislaman memang jelas tersedia dengan banyak pilihan. Namun, ilmu umum pun tidak ketinggalan dapat dipilih di sini.

UIN Sunan Kalijaga menawarkan program studi dari jenjang sarjana (S1) dan pascasarjana (S2 dan S3). Di jenjang S1, terdapat 41 prodi dari 8 fakultas. Sedangkan di jenjang S2 ada 18 prodi, sementara untuk S3 ada 5 prodi.

Ilmu keislaman yang bisa dipelajari di UIN Sunan Kalijaga misalnya Sejarah dan Kebudayaan Islam atau Hukum Keluarga Islam (Akhwal Syakhsiyyah). Lalu, ada pula ilmu umum seperti Ilmu Komunikasi dan Sosiologi di rumpun ilmu sosial humaniora atau Kimia dan Biologi di rumpun ilmu eksakta.

Ilmu pendidikan pun bisa diambil bagi mahasiswa terutama yang ingin berkarier sebagai guru. UIN Sunan Kalijaga menyediakan jurusan pendidikan di berbagai bidang ilmu seperti Fisika dan Kimia, hingga jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Prodi sains dan teknologi pun tak ketinggalan hadir. Selain seperti Kimia dan Biologi yang telah disebutkan sebelumnya, ada pula jurusan lainnya seperti Teknik Industri dan Teknik Informatika.

Sementara itu untuk jenjang pascasarjana, beragam pula pilihan jurusan yang tersedia. Maka dari itu, calon mahasiswa yang ingin masuk ke jenjang pascasarjana harus memperhatikan jurusannya, mengingat jurusan yang ada di jenjang S1 belum tentu ada di S2, begitupun sebaliknya.

Jalur Masuk UIN Sunan Kalijaga

Tertarik menjadi mahasiswa UIN Sunan Kalijaga? Jika iya, maka Anda tentu perlu tahu jalur masuk apa saja yang tersedia untuk para calon mahasiswa.

Untuk jenjang S1, terdapat lima jalur yang tersedia. Kelimanya adalah SNBP, UTBK-SNBT, SPAN-PTKIN, UM-PTKIN, dan Mandiri. Apa saja perbedaan masing-masing jalur?

SNBP dan UTBK-SNBT adalah jalur masuk melalui skema seleksi nasional. Dalam SNBP, calon mahasiswa yang memiliki prestasi unggul di sekolah. Sementara itu, UTBK-SNBT adalah seleksk yang mengharuskan calon mahasiswa menempuh UTBK yang memang menjadi jalan untuk masuk ke PTN Akademik, PTN Vokasi, dan Perguruan Tinggi Keagamaan Agama Islam Negeri (PTKIN).

Skema serupa juga ada pada jalur SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN. Dalam SPAN-PTKIN, calon mahasiswa mengandalkan prestasi semasa sekolah sementara SPAN-PTKIN mengandalkan hasil tes. Namun bedanya adalah SPAN-PTKI dan UM-PTKIN hanya menjadi jalur untuk kampus PTKIN yang mana UIN Sunan Kalijaga adalah salah satunya.

Lalu untuk jalur Mandiri, calon mahasiswa bisa masuk melalui CBT, prestasi, portofolio (UTBK-SNBT/UM-PTKIN) dan portofolio keberagaman. Jalur ini mirip dengan empat jalur lainnya. Perbedaannya hanyalah jalur mandiri ini seleksinya diselenggarakan sendiri oleh UIN Sunan Kalijaga.

Sementara itu untuk jenjang S2, jalur masuknya ada tiga. Pertama adalah CBT Test From Home di mana calon mahasiswa harus mengerjakan tes Tes Potensial Akademik, Tes Bahasa Arab, dan Tes Bahasa Inggris secara daring di rumah. Jalur kedua adalah Portofolio berupa seleksi berkas akademik maupun pendukung akademik di jenjang S1. Kemudian yang ketiga adalah jalur Non Tes yang mengandallan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Untuk jenjang S3 pun jalur masuknya lain lagi. Ada dua jalur masuk untuk mahasiswa S3, yakni Reguler dan Kerjasama. Lewat seleksi Reguler, calob mahasiswa diharuskan melewati sesi wawancara mengenai proposal rencana disertasi dan kemampuan bahasa Inggris serta Arab. Lalu untuk jalur Kerjasama, seleksinya dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerjasama dengan lembaga/instansi mitra.





Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini