Psikologi Warna: Hubungannya dengan Persona Manusia

Psikologi Warna: Hubungannya dengan Persona Manusia
info gambar utama

Apakah Kawan merasa cemas di ruangan berwarna kuning? Apakah warna biru membuat Kawan merasa tenang dan rileks? Para seniman dan desainer interior telah lama percaya bahwa warna dapat secara dramatis mempengaruhi mood, perasaan, dan emosi. Dilansir dari verywellmind.com, seniman Pablo Picasso mengakui kehebatan dari warna dan pernah berujar, "Warna, seperti fitur, mengikuti perubahan emosi,".

Ini menandakan bahwa warna tidak hanya sekedar "warna". Warna adalah alat komunikasi yang kuat dan dapat digunakan untuk menandakan tindakan, mempengaruhi mood, dan bahkan mempengaruhi reaksi fisiologis. Beberapa warna telah dikaitkan dengan perubahan fisiologis, termasuk peningkatan tekanan darah, peningkatan metabolisme, dan kelelahan mata.

Baca juga: Tiga Alasan Mengapa Pemilihan Warna Seragam Sangatlah Penting

Fenomena ini juga disebut sebagai psikologi warna. Psikologi warna adalah studi tentang bagaimana warna mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilaku manusia. Warna memiliki kekuatan untuk memicu respon emosional yang kuat pada individu. Setiap warna memiliki makna dan konotasi tertentu yang dapat mempengaruhi suasana hati dan persepsi seseorang.

Sejarah Warna | Foto: Pembelajaran Seni Budaya
info gambar

Sejarah Psikologi Warna

Dilansir colorpsychology.org, dari penjelajahan ilmiah mengenai psikologi warna relatif baru, tetapi orang-orang telah lama tertarik pada sifat dan dampak warna. Dalam budaya kuno, warna sering digunakan untuk mengobati kondisi yang berbeda dan mempengaruhi emosi. Warna juga memainkan peran dalam praktik spiritual yang berbeda.

Pada tahun 1666, ilmuwan Inggris Sir Isaac Newton, menemukan bahwa ketika cahaya putih murni melewati prisma, cahaya tersebut memisahkan menjadi semua warna yang terlihat. Newton juga menemukan bahwa setiap warna terdiri dari satu panjang gelombang dan tidak dapat dipisahkan lebih lanjut menjadi warna lain.

Eksperimen selanjutnya menunjukkan bahwa cahaya dapat digabungkan untuk membentuk warna lain. Misalnya, cahaya merah dicampur dengan cahaya kuning akan menciptakan warna oranye. Beberapa warna, seperti hijau dan magenta, saling membatalkan ketika dicampur, menghasilkan cahaya putih.

"Dengan prevalensi warna, seseorang akan mengharapkan psikologi warna menjadi bidang yang berkembang dengan baik," tulis peneliti Andrew Elliot dan Markus Maier dalam tinjauan penelitian yang ada mengenai psikologi warna. "Mengejutkannya, sedikit pekerjaan teoritis atau empiris telah dilakukan hingga saat ini mengenai pengaruh warna terhadap fungsi psikologis, dan pekerjaan yang telah dilakukan sebagian besar didorong oleh kepentingan praktis, bukan ketelitian ilmiah."

Baca juga: Selain Bendera Kuning, Ada Warna Lain yang Melambangkan Duka di Indonesia

Warna dan Berbagai Maknanya

Merah

Merah sering dikaitkan dengan energi, kekuatan, dan gairah. Warna ini dapat meningkatkan detak jantung, meningkatkan tingkat kegembiraan, dan memicu perasaan agresi atau kemarahan.

Biru

Biru sering dikaitkan dengan ketenangan, stabilitas, dan kepercayaan. Warna ini dapat memberikan efek menenangkan dan menurunkan tekanan darah. Biru juga sering dikaitkan dengan produktivitas dan kreativitas.

Hijau

Warna hijau melambangkan keseimbangan, kesegaran, dan alam. Warna ini sering dikaitkan dengan efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi stres. Hijau juga dapat merangsang rasa kesehatan dan kesuburan.

Kuning

Kuning sering dikaitkan dengan kegembiraan, keceriaan, dan energi positif. Warna ini dapat meningkatkan suasana hati dan meningkatkan kreativitas. Namun, terlalu banyak kuning dapat menjadi gangguan dan membuat seseorang merasa gelisah.

Ungu

Ungu sering dikaitkan dengan kemewahan, kreativitas, dan kebijaksanaan. Warna ini dapat membangkitkan rasa inspirasi dan meningkatkan kesadaran diri. Ungu juga sering dikaitkan dengan spiritualitas.

Oranye

Oranye melambangkan kegembiraan, semangat, dan kehangatan. Warna ini dapat meningkatkan semangat dan energi. Oranye juga dapat merangsang nafsu makan dan membantu dalam proses penyerapan informasi.

Putih

Putih sering dikaitkan dengan kebersihan, kesucian, dan kesederhanaan. Warna ini memberikan kesan tenang dan menenangkan. Putih juga sering digunakan untuk memberikan kesan steril atau netral.

Penting untuk diingat bahwa preferensi warna dapat bervariasi antara individu dan budaya. Selain itu, pengalaman dan asosiasi personal juga dapat mempengaruhi bagaimana warna memengaruhi seseorang. Psikologi warna adalah bidang yang kompleks dan menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Referensi :

  • https://www.verywellmind.com/color-psychology-2795824
  • https://www.colorpsychology.org

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SC
KO
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini