Sejarah Jakarta Fair Kemayoran, Dari Monas hingga ke JIEXPO

Sejarah Jakarta Fair Kemayoran, Dari Monas hingga ke JIEXPO
info gambar utama

Jakarta Fair Kemayoran (JFK) atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) merupakan salah satu perhelatan akbar yang dilaksanakan dalam rangka memperingati ulang tahun Jakarta. Berlokasi di JiExpo Kemayoran, acara ini jadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

Jakarta Fair sendiri memberikan pameran dari berbagai jenama serta hiburan berupa konser musik dengan bintang tamu yang berbeda setiap harinya. Biasanya, Pekan Raya jakarta sendiri dilaksanakan selama satu bulan pada periode Juni-Juli.

Jakarta Fair selalu rutin berjalan setiap tahun sejak awal pelaksanaannya, meskipun sempat terputus karena adanya pandemi. Tapi, tahukah kamu bagaimana awal mula pencetusan ide untuk melaksanakan acara pameran terbesar di Asia Tenggara ini?

Wisata Jakarta: Ini Lho, Ragam Aktivitas di Sarinah yang Bisa Kamu Nikmati

Sudah ada sejak 1968

Tahun 1968 adalah awal mula dari lahirnya Pekan Raya Jakarta. Pencetus dari acara ini adalah Syamsudin Mangan yang saat itu menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri.

Setahun sebelum awal pelaksanaannya, Haji Mangan menawarkan ide kepada Ali Sadikin yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada saat itu untuk menciptakan sebuah acara bertajuk pameran besar. Tujuannya sendiri adalah untuk mengenalkan produk dalam negeri agar semakin meningkat penjualannya.

Dengan tujuannya tersebut, Ali Sadikin sangat menyetujui adanya acara yang demikian. Dengan begitu, pasar malam di Jakarta yang ibaratnya telah menjadi pameran kecil bisa disatukan dalam sebuah acara besar. Mengingat, saat itu pasar malam juga menjadi salah satu tujuan hiburan masyarakat lokal dan tempat para pedagang memasarkan produknya.

Ide terkait pelaksanaan ini juga berasal dari sebuah pameran yang telah dilaksanakan sebelumnya, yaitu Pasar Malam Gambir yang diadakan di Monumen Nasional (Monas).

Di awal pelaksanaannya, acara ini pun sukses mendatangkan 1,4 juta pengunjung. Pada tahun 1969 Pekan Raya Jakarta pun langsung menciptakan gebrakan dengan pelaksanaannya yang mencapai 71 hari. Hal ini membuat Pekan Raya Jakarta 1992 memecahkan rekor sebagai pelaksanaan pameran terlama.

Bahkan Richard Nixon yang saat itu menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat turut datang ke pameran ini. Hal ini membuat Pekan Raya Jakarta 1992 memecahkan rekor sebagai pelaksanaan pameran terlama. Selain itu, H.M Koningin Juliana, Ratu Belanda pada saat itu pun pernah berkunjung ke Jakarta Fair 1972.

Pameran Van Gogh Alive Hadir di Jakarta Mulai 7 Juli 2023, Ini Harga Tiketnya

Dari Monas hingga ke JIEXPO

Mulanya, Lapangan Ikada atau yang kemudian hari lebih dikenal sebagai Monumen Nasional adalah lokasi yang dipilih untuk pelaksanaan Pekan Raya Jakarta. Pemilihan lokasi tersebut untuk pelaksanaannya pun akhirnya dipindahkan ke Jakarta International Expo (JIEXPO) sejak tahun 1992 hingga sekarang.

Alasan pemindahan ini adalah area JIEXPO yang memiliki luas mencapai 44 hektar lebih cocok untuk mengakomodir pelaksanaannya dengan pengunjung yang semakin bertambah serta pameran yang semakin besar. Konsep yang dulunya dianggap sebagai pasar malam pun berkembang menjadi pameran modern.

Pada tahun ini Jakarta Fair dilaksanakan per tanggal 14 Juni hingga 16 Juli. Nantinya, akan ada pelaksanaan konser musik serta hiburan menarik seperti Miss Jakarta Fair, karnaval, permainan anak, dan pastinya pameran kuliner khas Nusantara.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini