Penjaga Pantai AS Temukan Puing Kapal Selam yang Hilang 1.600 Kaki dari Bangkai Titanic

Penjaga Pantai AS Temukan Puing Kapal Selam yang Hilang 1.600 Kaki dari Bangkai Titanic
info gambar utama

Penjaga Pantai Amerika Serikat (USCG) mengumumkan penemuan puing-puing kapal Titan yang hilang di perairan Atlantik Utara, berjarak 1.600 kaki dari bangkai Titanic. Saat melakukan pencarian, robot kapal bawah air jarak jauh (ROV) milik Kanada, Horizon Arktik, pertama kali menemukan kerucut ekor kapal Titan pada Kamis pagi (22/6/2023).

Komandan Distrik Penjaga Pantai Pertama, Laksamana Muda John W. Mauger, mengungkapkan bahwa lebih banyak puing yang ditemukan. Pihak berwenang pun segera berkonsultasi dengan para ahli untuk menentukan puing yang ditemukan lebih dari 2 mil di bawah permukaan air itu benarkah bagian dari kapal Titan.

Puing-puing itu, kata Mauger, menunjukkan ledakan kapal yang dahsyat.

"Atas nama Penjaga Pantai Amerika Serikat dan seluruh komando terpadu, saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga. Saya hanya bisa membayangkan seperti apa rasanya bagi mereka, dan saya berharap penemuan ini memberikan penghiburan selama masa sulit ini," kata Mauger kepada wartawan di Boston, Kamis sore, dilansir dari CBS News.

Pemegang 3 Rekor Dunia Terjebak dalam Kapal Wisata Titanic yang Hilang di Atlantik

Ada 5 potongan puing yang ditemukan

Paul Hankins, Direktur Operasi Penyelamatan dan Rekayasa Kelautan Angkatan Laut AS, menuturkan bahwa kapal selam itu ditemukan berserakan. Tim Paul mendapati lima potongan besar puing yang memberi tahu mereka bahwa itu sisa-sisa Titan. Kerucut ekor Titanlah yang lebih dahulu ditemukan.

"Kami kemudian menemukan bidang puing besar, diikuti oleh bidang puing kedua yang lebih kecil. Tim akan melakukan yang terbaik untuk memetakan sepenuhnya apa yang ada di bawah sana,” ucapnya.

Puing Titan ditemukan di area dasar laut yang mulus dan tidak ada puing kapal lain di sana, kata Carl Hartsfield dari Woods Hole Oceanographic Institution.

KRI RE Martadinata-331, Armada yang Wakili RI di Multinational Excercise AMAN 2023

Ledakan dahsyat terjadi sebelum Titan menghilang

Sementara itu, Mauger mengumumkan bahwa lima penumpang Titan yang hilang, dipastikan tewas akibat catastrophic implosion atau ledakan dahsyat. Sistem akustik Angkatan Laut AS mendeteksi 'anomali' yang diklaim sebagai ledakan dahsyat Titan pada Minggu (18/6/2023).

Seorang pejabat militer senior yang tak disebutkan namanya menyebut anomali itu “konsisten dengan ledakan atau ledakan di sekitar tempat kapal selam Titan beroperasi.

Associated Press menulis bahwa para ahli telah memperingatkan, di bawah tekanan kuat pada kedalaman ekstrim, lambung kapal Titan dapat meledak. Titan memiliki lambung komposit dengan sensor bawaan yang dapat menahan tekanan tinggi di dekat dasar laut, tetapi kerusakan apa pun dapat mengakibatkan catastrophic implosion dalam waktu kurang dari 40 milidetik. Demikian keterangan profesor rekanan Eric Fusil, Direktur Hub Pembuatan Kapal di Universitas Adelaide Australia.

Pencarian internasional besar-besaran hingga kini masih terus dilakukan. Selain robot, pesawat pencari dan kapal telah dikerahkan ke Samudra Atlantik Utara dengan harapan menemukan Titan sekitar 900 mil laut dari Cape Cod, Massachusetts. Penjaga Pantai mengatakan pada hari Rabu bahwa area pencarian sekitar dua kali ukuran Connecticut (13.023 kilometer persegi).

Mengenal KRI Dewaruci, Kapal Legendaris Angkatan Laut Indonesia yang Menaklukan Dunia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini