Kumbh Mela adalah perjalanan ziarah dan pertemuan keagamaan yang berlangsung di India. Acara ini dianggap sebagai salah satu peristiwa terbesar dan paling penting dalam Hinduisme. Festival ini diselenggarakan di empat lokasi berbeda di India: Haridwar, Prayagraj (sebelumnya Allahabad), Nashik, dan Ujjain. Lokasi-lokasi ini diyakini sebagai tempat jatuhnya tetesan nektar abadi, yang dikenal sebagai amrita, selama pertempuran mitos antara para dewa dan setan.
Kumbh Mela diselenggarakan dalam skala yang besar dan menarik jutaan pengikut dan peziarah dari seluruh India bahkan dari luar negeri. Acara ini diadakan secara berkala, dengan rotasi antara empat lokasi tersebut, di mana setiap kota menjadi tuan rumah festival sekali setiap 12 tahun.
Dilansir dari unesco.org, acara utama dalam Kumbh Mela adalah mandi ritual di sungai suci—Ganga (Ganges) di Haridwar, Yamuna di Prayagraj, Godavari di Nashik, dan Shipra di Ujjain. Para pengikut percaya bahwa dengan berendam di sungai-sungai suci ini selama festival, mereka dapat membersihkan dosa-dosa dan mengantarkan mereka menuju pembebasan atau moksha.
Baca juga: Ritual Masyarakat Mamasa Membungkus Jenazah seperti Guling, Apa Maknanya?
Merubah Lokasi Ziarah Sementara
Selama Kumbh Mela, kota-kota tempat festival diadakan berubah menjadi situs ziarah sementara. Kamp-kamp tenda besar didirikan untuk menampung para peziarah, dan infrastruktur sementara dibuat untuk menyediakan fasilitas mandi, upacara keagamaan, dan akomodasi. Festival ini ditandai dengan prosesi warna-warni, ritual keagamaan, ceramah oleh orang-orang suci dan sarjana, serta berbagai acara budaya.
Pernah Menjadi Penyebab Tsunami Covid-19 di India
Sehari setelah kasus Covid harian India melewati angka 400.000 untuk pertama kalinya, Minggu 2 mei 2021, negara itu mencatat 3.689 kematian jumlah korban tertinggi yang dilaporkan dalam satu hari sejauh ini. Sebanyak 3,920.000 kasus baru juga dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
Berdasarkan informasi dari kabar24.bisnis.com, salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus itu disebutkan karena digelarnya perayaan festival Kumbh Mela. Usai perayaan itu digelar, angka kasus positif selalu di atas 300.000 setiap harinya.
Kehadiran Naga Sadhus
Kumbh Mela juga dikenal karena kehadiran Naga Sadhus, para pertapa Hindu yang hidup dalam kehidupan yang asketis. Mereka berpakaian minim dan sering melibatkan diri dalam praktik-praktik mistik, seperti meditasi dan yoga. Kehadiran mereka menambah keunikan dan daya tarik festival ini.
Baca juga: Perang Topat, Kala Umat Hindu dan Islam Bersatu Memperoleh Keberkahan
Selalu Mengikuti Kalender Hindu
Sebelum melakukan prosesi pemandian, kalpwasis melakukan ritual persembahan kepada dewa dan memanggil nama tuhan. Mereka kemudian mandi dan bahkan meminum air dari sungai Gangga. Maka dari itu, festival ini selalu mengikuti kalender Hindu.
Menurut kalender Hindu, festival Kumbh Mela diatur seperti berikut: Kumbh Mela disebut Purna Kumbh, atau "penuh Kumbha" secara khusus, terjadi setiap dua belas tahun ; Ardh Kumbh Mela, atau "Setengah Kumbh" Mela, terjadi antara dua Purna Kumbh Melas di Prayag dan Haridwar ; dan, Maha Kumbh terjadi setelah dua belas Purna Kumbh Melas, yaitu setiap 144 tahun. Kumbh Mela di Prayag dirayakan setelah tiga tahun di Haridwar. Ada perbedaan dari 3 tahun antara Festival Kumbh di Prayag dan Nasik. Kumbh di Nasik dan Ujjain dirayakan pada tahun yang sama atau satu tahun terpisah.
Festival yang Terlihat dari Luar Angkasa
Kumbh Mela adalah salah satu festival yang terlihat dari luar angkasa. Pada Kumbh Mela 2001 di Allahabad, NASA mengambil foto satelit dari festival ini yang menunjukkan kerumunan orang dan tenda-tenda yang membentuk pola unik yang dapat terlihat dari luar angkasa.
Kumbh Mela bukan hanya acara keagamaan, tetapi juga merupakan peristiwa budaya yang menarik, menarik fotografer, peneliti, dan wisatawan dari seluruh dunia. Akhirnya, perayaan Kumbh Mela ini adalah peristiwa yang sangat istimewa dalam kehidupan keagamaan dan budaya India. Ini adalah kesempatan bagi masyarakat Hindu untuk berkumpul, berbagi keyakinan mereka, dan menyaksikan perayaan yang penuh warna dan spiritual.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
