KKN UGM, Belajar Memaknai Gotong Royong dari Masyarakat Desa Dampit

KKN UGM, Belajar Memaknai Gotong Royong dari Masyarakat Desa Dampit
info gambar utama

Saat mendengar kata gotong royong hal pertama yang terbersit dalam benak pikiran kita adalah kerja bakti yaitu suatu kegiatan sosial masyarakat yang bekerja bersama-sama saling membantu untuk membersihkan lingkungan untuk kepentingan bersama. Namun, sebenarnya makna gotong royong dapat dimaknai lebih luas dari itu.

Dalam budaya masyarakat Desa Dampit, gotong-royong tidak sekedar sebagai kerja bakti tetapi sebagai suatu sikap kepedulian terhadap lingkungan sosial yang kemudian menjadi tradisi budaya, sehingga bagi masyarakat Desa Dampit gotong-royong tidak sekedar kerja bakti saja banyak hal lain tidak hanya yang berkaitan kepentingan bersama tetapi juga kepentingan pribadi sekalipun dilakukan secara gotong-royong atau bersama-sama.

Gotong royong di Desa Dampit tidak selalu berkaitan dengan kepentingan bersama akan tetapi lebih tepat jika dikatakan sebagai "selalu melakukan sesuatu secara bersama-sama" tidak peduli itu untuk kepentingan bersama ataupun untuk kepentingan pribadi siapapun atau apapun yang membutuhkan bantuan selagi itu adalah hal yang baik pasti akan dibantu secara bergotong royong.

KKN-PPM UGM 2023, Fokuskan Pengembangan Agribisnis Kopi di Lampung Barat

Hal ini tentu berbeda dengan gotong-royong pada umumnya yang dilakukan atas alasan kepentingan bersama sehingga dilakukan secara bersama-sama seperti yang terjadi utamanya di perkotaan. Contohnya jika seseorang memiliki hajat misalnya melaksanakan pesta pernikahan maka yang bersangkutan tidak perlu menggunakan jasa wedding organizer, semua keperluan akan dilakukan secara bergotong royong baik itu dari sisi tenaga maupun materi. Dengan demikian gotong royong terdapat dalam banyak aspek kehidupan masyarakat desa dengan berbagai bentuk implementasi.

Melalui konsep gotong-royong yang seperti inilah terbentuk masyarakat desa yang kita kenal dengan masyarakat yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan jiwa sosial yang tinggi pada setiap individu masyarakat pada akhirnya membentuk suatu hubungan sosial yang saling peduli satu sama lain dan tidak mementingkan diri sendiri serta menurunkan sifat egoisme dan memandang bahwa setiap individu merupakan bagian dari masyarakat.

Namun demikian, bukan berarti berpandangan bahwa individu terikat oleh masyarakat dan harus melakukan kewajibannya namun lebih kepada kesadaran, sehingga tidak ada keterpaksaan dalam melakukan gotong royong justru menjadi suatu kehormatan karena bisa ikut berkontribusi kepada masyarakat dan masyarakat itu sendiri merupakan bentuk identitas diri yang lebih luas dari individu.

Budaya gotong royong sebenarnya bersumber dari kebutuhan manusia itu sendiri, manusia selain sebagai makhluk individu manusia juga sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari manusia lainnya. Dari predikat sebagai makhluk sosial inilah terbentuk banyak pola interaksi sosial, gotong royong salah satunya.

Gotong royong merupakan pola interaksi sosial berupa budaya saling membantu satu sama lain atau Melakukan sesuatu secara bersama-sama untuk menyelesaikan berbagai persoalan terkait pemenuhan kebutuhan hidup yang layak. Dalam gotong royong semua ditanggung bersama sehingga tidak ada transaksional didalamnya karena semua dianggap kepentingan bersama atas dasar kepedulian.

Meskipun budaya gotong royong sudah ada sejak lama secara umum di seluruh Indonesia, namun dalam perkembangan pelaksanaan mengalami banyak perkembangan mengikuti kondisi sosial yang terkini. Misalnya, jika dulu membangun rumah dilakukan secara gotong-royong sepenuhnya sekarang membangun rumah lebih sering dilakukan secara mandiri karena semakin sibuk dan ketatnya sistem pekerjaan sekarang tidak memungkinkan untuk bergotong royong, dan di satu sisi juga kemampuan ekonomi masyarakat sudah lebih baik sehingga mampu membayar pekerja profesional.

Namun, bukan berarti jiwa gotong-royong sudah tidak ada tetapi berubah dalam bentuk-bentuk lain. Gotong-royong masyarakat modern lebih kepada hal formalitas saja untuk mempererat atau menghangatkan hubungan masyarakat yang semakin individual terutama di perkotaan. Misalnya untuk mengatasi masalah kebersihan lingkungan, meskipun lebih efektif dengan cara memperkerjakan orang tetapi tetap di lakukan gotong royong supaya mempererat hubungan antar warga yang semakin sibuk dengan pekerjaannya.

Keistimewaan budaya gotong royong di Desa Dampit adalah hingga saat ini tidak berubah karena gotong-royong tidak sekedar formalitas saja tetapi benar-benar fungsional tidak mempertahankan keharmonisan masyarakat saja tetapi juga ada hasil nyata yang dihasilkan.

Mengenal Gamagora 7, Varietas Padi Buatan UGM yang Kuat Dengan Hama

Pada saat kawan-kawan KKN dari UGM sedang menjalankan Program KKN PPM di desa Dampit mereka menjumpai banyak hal dilakukan secara gotong-royong, misalnya perbaikan jalan yang amblas, bersih-bersih desa, membangun rumah, pengelolaan hewan qurban, pelaksanaan acara-acara keagamaan, pelaksanaan acara pernikahan, sunatan, panen raya, dan banyak hal lainnya selalu dilakukan bersama-sama. Sehingga di desa ini tidak perlu membayar jasa profesional tertentu untuk melakukan banyak hal karena dapat dilakukan secara mandiri dengan bergotong royong.

Budaya yang timbul dari kesadaran pribadi masyarakat ini merupakan hal yang sangat penting dalam perkembangan masyarakat yang baik. Karena budaya yang dipaksakan tanpa dihayati maknanya akan sangat berbeda dari budaya yang timbul dari kesadaran.

Kesadaran seperti ini merupakan suatu sikap etis yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian yang baik dan ketika budaya itu telah terbentuk dan dijaga dengan baik akan diwariskan kepada generasi penerusnya. Perubahan pola interaksi masyarakat modern sekarang ini cenderung memaksa masyarakat Indonesia mulai meninggalkan budaya gotong royong ini dan mengarah pada sifat individual.

Gotong royong ini juga merupakan salah satu implementasi nilai-nilai Pancasila yang didalamnya terdapat nilai kemanusiaan dan nilai persatuan. Nilai-nilai Pancasila ini merupakan acuan utama bagi pertimbangan moral masyarakat Indonesia. Jika kawan-kawan GNFI ingin merasakan budaya gotong royong ini, Berkunjunglah ke Desa Dampit, Kecamatan Windusari, kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kawan-kawan akan menyaksikan suatu kehidupan masyarakat desa yang begitu indah dengan konsep gotong-royongnya yang terimplementasi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat sehingga kamu bisa belajar bagaimana memakai konsep gotong royong dengan baik sebagai bentuk budaya asli Indonesia yang perlu dilestarikan dan menjadi warisan yang sangat berharga untuk bekal masa depan bangsa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KW
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini