Indonesia-Australia Perkuat Kerja Sama Ekonomi hingga Pendidikan

Indonesia-Australia Perkuat Kerja Sama Ekonomi hingga Pendidikan
info gambar utama

Pemerintah Indonesia tengah berupaya memperkuat kerja sama ekonomi dengan Australia. Melalui kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), pemerintah ingin menunjukkan bahwa Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara.

“Kunjungan saya ke Australia kali ini fokus pada penguatan kerja sama ekonomi, di mana Anda semua akan jadi bagian penting di dalamnya,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, Selasa (4/7/2023).

Pemerintah juga memaparkan sejumlah sektor yang memiliki potensi tinggi bagi para investor untuk menanamkan modal di Indonesia kepada pemimpin perusahaan terkemuka yang menghadiri agenda kunjungan kenegaraan Presiden RI tersebut.

Pihaknya menekankan bahwa Indonesia berpotensi menjadi tujuan investasi karena memiliki kekayaan sumber daya alam, bonus demografi, pasar yang besar, hingga kondisi ekonomi politik yang stabil dan terjaga.

Kembangkan hilirisasi industri

Sektor prioritas pertama yang hendak dikembangkan melalui kerja sama dengan Australia adalah dalam bidang hilirisasi industri. Presiden Jokowi menuturkan, Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik.

Indonesia sendiri telah menargetkan untuk mulai produksi baterai EV tahun 2024 mendatang. Tak hanya itu, Indonesia juga disebut akan memproduksi 1 juta mobil listrik dan 3,2 juta motor listrik di tahun 2025.

Di sisi lain, Kepala Negara juga menilai Indonesia berpotensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Hal ini ditunjukkan oleh potensi bidang energi baru terbarukan dari angin, air, panas bumi, hingga surya yang mencapai 434 gigawatt.

Dalam kesempatan yang sama, pemerintah juga menjelaskan konsep kota pintar bebasis hutan dan alam Ibu Kota Nusatara (IKN) yang sudah mulai dikerjakan. Beberapa sektor di IKN ini juga memiliki peluang investasi senilai 25 miliar dolar AS yang terbuka lebar bagi para investor.

RI-Australia Teken Kerja Sama Ekspor Bumbu hingga Pembangunan Rumah di IKN

Sektor pendidikan dan kesehatan

Tak hanya sektor energi, Indonesia juga memiliki potensi investasi yang juga sangat tinggi pada sektor pendidikan dan kesehatan. Presiden Jokowi menuturkan bahwa jumlah peenrimaan mahasiswa meningkat sekitar 20 persen setiap tahunnya, lalu hampir 2 juta penduduk juga masih pergi berobat di luar negeri.

Kerja sama yang diinisiasi dari implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), beberapa di antaranya adalah investasi pendirian universitas dan pembangunan rumah sakit.

Bersumber dari detikfinance, sektor pendidikan dan kesehatan telah terbuka sejak IA-CEPA berlaku dan potensinya sangat dilirik investor Australia. Salah satu implementasi IA-CEPA menghasilkan Mutual Recognition Agreement (MRA) on Engineering yang membuat kompetensi dan kualifikasi pendidikan insinyur di Indonesia diakui di Australia.

Kemendikbudristek dan Huawei Berkolaborasi untuk Pemanfaatan AI dan Cloud Dalam Pendidikan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini