RI-Australia Teken Kerja Sama Ekspor Bumbu hingga Pembangunan Rumah di IKN

RI-Australia Teken Kerja Sama Ekspor Bumbu hingga Pembangunan Rumah di IKN
info gambar utama

Indonesia meresmikan kerja sama ekspor komoditas nonmigas dengan Australia. Sebanyak tiga nota kesepahaman business-to-business (B2B) telah diteken antara empat perusahaan Indonesia dengan empat importir Australia dalam agenda businessluncheon bersama pemerintah negara bagian New South Wales (NSW) di Sydney, Senin (3/7/2023). Total nilai kerja sama ini mencapai 3,6 juta dolar AS atau setara Rp54 miliar.

“Diharapkan penandatanganan tersebut dapat meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia dan Australia serta berkontribusi pada kinerja ekspor nonmigas,” ucap Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Senin (3/7/2023).

Dalam businessluncheon itu, telah ditandatangani nota kesepahaman antara Sasa Inti dengan Sony Trading soal pembelian tepung bumbu bernilai 3 juta dolar AS.

Lalu, PT Sadjian Bumi Indonesia dengan Ozimex International/Eastern Cross Trading tentang pembelian buah kering beku senilai 500 ribu dolar AS, dan PT Karniel Pacific Indonesia dengan Oishi International Trading Pty Ltd untuk produk Scafe, Coffee7, Latte7, Dessert Factory, Hydromama sebesar 110 ribu dolar AS.

Persiapan Masa Tahun Ajaran Baru Bikin Ekspor Pakaian RI Naik 45,92 Persen

Bukan itu saja, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dengan Katalis turut meneken nota kesepahaman kerja sama prioritas ekonomi hijau. Itu dilakukan antara SeedX Venture dengan PT Intmena Propertindo tentang pembangunan rumah di Ibu Kota Nusantara.

Kemudian, Kadin Nusa Tenggara Timur dengan Oceanic Cattle Staton meneken kerja sama bidang peternakan, diikuti Universitas Citra Bangsa dan Universitas New Hope tentang pertukaran guru-pelajar.

Kerja sama antara Indonesia dengan Australia sebetulnya sudah pernah terjalin. Sebelum ini, PT Asia Cakra Ceria Plastik telah menandatangani nota kesepahaman bersama Livingstone International Pty Ltd untuk pengadaan alat kesehatan senilai 18,3 juta dolar AS.

Tak hanya itu, Upperroom Holdings Pty Ltd juga bekerja sama dengan PT Tunas Boga Nusantara untuk ekspor bumbu rendang senilai 3 juta dolar AS.

Djatmiko menyebut penandatanganan nota kesepahaman kali ini sebagai langkah penting dalam mengembangkan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara. Menurutnya, Indonesia dan Australia memiliki hubungan ekonomi yang sangat penting. Pada 2022, misalnya, nilai perdagangan bilateral kedua negara mencapai 13,3 miliar dolar AS, rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Antisipasi Resesi Ekonomi di Eropa, Pemerintah Ubah Fokus ke Turis India-Australia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini