Persiapan Masa Tahun Ajaran Baru Bikin Ekspor Pakaian RI Naik 45,92 Persen

Persiapan Masa Tahun Ajaran Baru Bikin Ekspor Pakaian RI Naik 45,92 Persen
info gambar utama

Nilai ekspor pakaian jadi naik hingga 45,95 persen secara bulanan, yakni mencapai 700,7 juta dolar AS pada Mei 2023 dibandingkan di bulan April 2023 yang sebesar 480,2 juta dolar AS.

Sementara untuk volume ekspor, Kementerian Perindustrian mencatat ada kenaikan dari 21,9 juta ton pada April 2023 menjadi 32,5 juta ton pada Mei 2023.

Permintaan pasar domestik yang meningkat seiring dengan persiapan masa tahun ajaran baru disebut menjadi penopang kinerja baik industri tekstil, khususnya pakaian jadi.

Selain itu, peritel juga tengah menghabiskan stok pakaian yang tersisa dari produksi Lebaran Idulfitri pada akhir April lalu.

Sederet Komoditas Ekspor Indonesia Ini Bikin Arab Saudi Kepincut, Apa Saja?

Impor masih tinggi

Meski begitu, Direktur Industri, Tekstil, Kulis, dan Alas Kaki Kementerian Perdagangan Adie Rochmanto Pandiagan menilai industri teksil masih mengalami kontraksi lantaran masih tingginya impor yang menekan penyerapan penjualan produk dalam negeri.

“Impor tekstil kita meningkat jika dibandingkan April. Meningkat cukup besar dari 113 ribu ton pada Mei dari 106 ribu ton. Volume impor tekstil ini yang kira-kira menyebabkan stok tekstil di pasar tidak terserap dan masih banyak hingga Juni 2023, sehingga menyebabkan penjualan tekstik dari garmen menurun,” ungkapnya, dilansir dari Antara.

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif juga mengatakan hal yang sama, di mana sejumlah industri pada subsektor tekstil amsih dalam kondisi yang sulit dan dilaporkan langsung oleh pelaku industri.

Pihaknya menduga penyebab utamanya adalah volume baju impor bekas yang masuk lewat Pusat Logistik Berikat (PLB) masih tinggi. Karena itu, kementerian/lembaga dan pihak terkait diminta untuk terus mengawasi proses masuk dan keluarnya barang di PLB.

Harapan baru industri tekstil

Dilansir dari Kompas.id, awal tahun ini, industri tekstil dan alas kaki Tanah Air mencatatkan realisasi investasi yang cukup fantastis. Pada triwulan pertama, penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Indonesia sebesar 304,4 juta dolar AS atau setara Rp4,6 triliun.

Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan sebesar 36,6 persen. Lalu, pada periode yang sama, nilai investasi dalam negeri (PMDN) tercatat Rp3,29 triliun, naik 400 persen dibandingkan triwulan yang sama pada 2022.

Fakta tersebut menjadi harapan bagi industri TPT dan alas kaki nasional di tengah fenomena meredupnya sektor ini. Investasi yang kini meningkat idealnya dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing produksi dalam negeri agar kompetitif dengan produk asing yang membanjiri pasar domestik.

Ekspor PVC Indonesia ke India Segera Meroket Setelah Lolos Safeguard

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FI
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini