Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang penting dalam ketahanan pangan dan perekonomian Indonesia. Kabupaten Ponorogo menjadi salah satu kabupaten yang ikut andil dalam perkembangan sektor pertanian. Dilansir dari ponorogokab.bps.go.id, luas lahan panen Kabupaten Ponorogo pada tahun 2020 mencapai 65,07 ribu hektar dengan produksi padi sebanyak 377,33 ribu ton.
Senin, 19 Juni 2023, IPB mengirimkan kurang lebih 89 mahasiswanya untuk melaksanakan KKN-T Inovasi di Kabupaten Ponorogo dengan 2 Kecamatan tujuan, yaitu Kecamatan Jetis dan Kecamatan Sooko. Lokasi KKN-T Kecamatan Jetis terdiri dari 9 Desa dan Kecamatan Sooko terdiri dari 6 Desa. Desa Karanggebang menjadi salah satu Desa tujuan lokasi KKN-T IPB. Desa Karanggebang sebagai desa mitra berlokasi di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Desa Karanggebang berada di timur dari pusat Kabupaten Ponorogo yang memiliki akses jalan yang cukup mudah. Desa Karanggebang merupakan desa yang memiliki potensi pertanian. Desa Karanggebang memiliki luas wilayah sebesar 238,95 ha dengan luas tanah sawah 151,89 ha.
Inovasi Lokal untuk Pertanian Modern: Kisah Local Heroes Pegiat Hidroponik KKN Umbulharjo
Senin, 10 Juli 2023, Kelompok mahasiswa KKN-T IPB Desa Karanggebang telah melaksanakan Program Kerja pertanian dengan tema “Strategi Biosecurity untuk Menghadapi Ancaman Hama Tanaman” dengan pemateri yang luar biasa, Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo M.Sc. Profesor Hermanu merupakan Kepala Tani Center IPB, Staf Pengajar IPB Departemen Proteksi Tanaman, Beliau juga Aktif dalam IPPHTI (Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu) dan Yayasan Tunas Tani Mandiri (NASTARI).
Program Kerja Pertanian ini merupakan kegiatan pemaparan terkait proses pencegahan hama dan penyakit secara terpadu untuk mencapai produksi yang stabil dan berkelanjutan. Selain itu terdapat diskusi bersama mengenai permasalahan - permasalahan yang dialami oleh petani di Desa Karanggebang selama melakukan budidaya pertanian pada lahan pertanian.
Rata-rata permasalahan yang dialami oleh petani adalah serangan hama dan penyakit yang menginfeksi tanaman padi dan jagung seperti penggerek batang padi. Dari hasil diskusi yang dilakukan dapat diketahui bahwa sumber dari permasalahan yang muncul meliputi cara aplikasi pestisida yang kurang tepat, kurangnya kesadaran dan pengetahuan petani terkait pencegahan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan lainnya.
Program Kerja Strategi Biosecurity ini diawali dengan observasi lapang ke lahan pertanian, wawancara, dan diskusi dengan petani mengenai permasalahan pertanian yang dialami. Lalu mengidentifikasi sumber masalah dan merumuskan pemecahan masalah dibantu oleh pakar dan dosen yang ahli di bidang budidaya dan penanganan OPT. Selanjutnya penyusunan materi dan sosialisasi terkait solusi untuk memecahkan masalah yang ada.
Kegiatan Strategi Biosecurity dihadiri oleh Koordinator BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Kecamatan Jetis, Bapak Hadi Suyanto; Ketua GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) Desa Karanggebang, Bapak Gatot Rujiantoro; dan bapak-bapak Petani Desa Karanggebang. Kegiatan berlangsung dengan antusiasme yang tinggi dari para petani mengingat sebentar lagi akan memasuki musim tanam.
Di kesempatan kali ini, Prof. Hermanu memberikan pemaparan terkait Ulat Gerayak Jagung dan Hama Penggerek Batang Padi serta Pengendaliannya. Setelah sesi pemaparan Materi, Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi atau tanya jawab. Program kerja ini berjalan dengan lancar dan diharapkan bisa memberikan pemahaman serta menambah wawasan para petani dan mahasiswa KKN-T IPB di Desa Karanggebang.
"Bertani adalah pilihan, maka menjadi petani yang sukses harus penuh perjuangan."
Dilansir dari bola.com
Sumber referensi:
- https://ponorogokab.bps.go.id/indicator/53/72/1/luas-panen-dan-produksi-padi.html
- https://www.bola.com/ragam/read/4344972/24-kata-kata-bijak-petani-sukses-bikin-paham-arti-kehidupan
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
