Tari Yospan yang Menjadi Lambang Persahabatan Masyarakat Papua

Tari Yospan yang Menjadi Lambang Persahabatan Masyarakat Papua
info gambar utama

Indonesia punya keragaman akan seni tradisi, termasuk dalam hal seni tari. Dari seni tradisi ini pun, muncul pula berbagai produk seni kontemporer yang turut menjadi kebanggaan dari suatu daerah, salah satunya adalah tari Yosim Pancar atau tari Yospan.

Asal Tari Yospan

Tari yospan berasal dari daerah Kabupaten Yapen, Papua. Bagi yang pernah tinggal di Bumi Cendrawasih, tarian ini tentunya sudah tak asing lagi. Sebab, tari yospan ini telah ditarikan dalam berbagai situasi atau kegiatan. Bahkan, tari yang satu ini sempat menjadi bagian dari gerak an Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).

Lalu, sebenarnya apa makna dari tari yospan ini, seperti apa gerakannya, dan bagaimana sejarah atau awal mula dari terciptanya tarian yang satu ini sehingga menjadi sangat populer di Papua? Mari kita ketahui lebih lanjut.

Solo dan Misinya untuk Jadi Pusat Tari Dunia

Gabungan dari dua tarian

Sebagai sebuah kesenian kontemporer, tarian yang satu ini berasal dari dua jenis tarian tradisional rakyat Papua, yaitu tari yosim dan tari pancar. Dari penggabungan kedua nama tarian tersebut, tercetuslah nama tari yospan. Gerakannya pun merupakan penggabungan dari kedua tari tersebut.

Yang mana, tari yosim sendiri muncul dari wilayah teluk Sairei (Serul, Waropen). Namun, ada pula yang mengatakan kalau tari ini muncul dari Sarmi, dekat Sungai Mamberamo. Memiliki gerak yang tergolong lincah dengan kebebasan dalam ekspresi gerakan. Bisa dikatakan tari ini mirip dansa orang Eropa, poloneis.

Sementara tari pancar sendiri berasal dari Manokwari dan Biak Numfor dengan gerakan yang tidak selincah tari yosim, tetapi cenderung santai dan kaku, sesuai dengan irama ukulele, tifa, serta alat-alat musik pengiring lainnya.

Sejarah Hari Tari Sedunia, Merayakan Keanekaragaman Budaya Melalui Gerak Tubuh dan Musik

Tari yang menjadi simbol persahabatan

Dari penggabungan tari yosim dan pancar, lahirlah tari yospan tahun 1960-an. Secara gerak, tari ini tergolong sebagia tari gembira dengan gerakan yang terinsipirasi dari pesawat-pesawat tempur. Mengingat, saat itu Belanda sedang berkonflik dengan Indonesia di Papua.

Pola lantai tari yospan ini dilakukan dengan menari sambil berjalan dengan berkeliling lingkaran dengan berbagai bentuk gerakan seka, pacul tiga, gale-gale, dan sebagainya. Yang paling ikonik dari gerakan ini adalah gerakan pancar gas yang menjadi personifikasi dari pesawat yang melintas di udara.

Tari yang satu ini pun menjadi sebuah bentuk perlambangan dari pergaulan atau persahabatan dari para pemuda di Papua. Tari ini pun sukses menjadi pemersatu yang menjadi sebuah identitas bersama yang tetap terjaga hingga sekarang.

Seiring berjalannya waktu, tari yospan ini pun semakin menyebar ke berbagai daerah. Bahkan, disebut pula sebagai Tarian Pergaulan. Tari ini pun menjadi sebuah kesenian yang kerap menjadi tarian penyambutan tamu, festival budaya, pernikahan, atau acara-acara peringatan besar lainnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MM
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini