Sering Terbuang, Kulit Biji Kakao Ternyata Bisa Jadi Bahan Pangan

Sering Terbuang, Kulit Biji Kakao Ternyata Bisa Jadi Bahan Pangan
info gambar utama

Kulit biji kakao ternyata mengandung zat yang bermanfaat sehingga berpotensi jadi bahan pangan bagi manusia.

Buah kakao selama ini paling banyak dimanfaatkan bijinya. Lazimnya, biji kakao dijadikan sebagai bahan baku cokelat yang nikmat.

Selain nikmat dinikmati dalam bentuk cokelat, kakao juga mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi tubuh. Menurut laman Cybex milik Kementerian Pertanian RI, zat tersebut di antaranya adalah flavanol yang berguna untuk menurunkan tekanan darah, theobromine untuk mengurangi batuk, serta polyphenol yang dapat berfungsi sebagai antioksidan.

Selain di biji itu sendiri, zat bermanfaat juga terdapat dalam kulit biji kakao. Itu pula yang membuat kulit biji kakao berpotensi jadi bahan pangan bagi manusia.

Bagaimana Perkembangan Produktivitas dan Luas Lahan Kakao Indonesia?

Potensi Kulit Biji Kakao sebagai Bahan Pangan

Ya, kulit biji kakao memang berpotensi dikonsunsi manusi karena ada zat bermanfaat yang terkandung di dalamnya. Hal ini sebagaimana Disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Ir. Mohamad Djali, M.S.,.

Dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Profil Cacao Shell sebagai Bahan Pangan Fungsional” yang diselenggarakan Dewan Profesor Unpad secara daring, Sabtu (24/7/2023), Prof. Djali menjelaskan bahwa kulit biji kakao mengandung senyawa polifenol yang cukup banyak ditambah dengan kandungan serat yang tinggi. Inilah yang membuat kulit biji kakao layak dijadikan bahan pangan.

Hanya saja, pemanfaatan kulit biji kakao sebagai bahan pangan masih rendah karena, riset terkait hal tersebut juga masuh minim. Menurut Prof. Jali, akhirnya yang terjadi sejauh ini adalah kulit biji kakao banyak menjadi limbah yang tak termanfaatkan.

Selain itu, aspek keamanan pangan berbahan baku kulit biji kakao juga masih belum meyakinkan. Berhubung kulit adalah bagian terluar dari biji kakao, maka ada kemungkinan kontak langsung dengaan aneka zat berbahaya seperti residu pestisida, logam berat, dan jamur aspergillus.

Kendati demikian, bukan berarti tidak ada cara agar kulit biji kakao bisa diolah menjadi bahan pangan yang aman. Menurut Prof. Djali, langkah awal yang perlu dilakukan adalah dengan menjalankan riset untuk mengungkap profil kulit biji kakao serta menjamin keamanan produk pangan.

“Dengan mengetahui profilnya, ini bisa ditentukan mengolahnya seperti apa ke depannya,” ujar Prof. Djali seperti dilansir laman resmi UNPAD.

Pengungkapan profil dijalankan dengan menganalisa komponen proksimat (karbohidrat, protein, lemak, kadar abu, dsb) dan komponen bioaktif (polifenol, theobromine, kafein, dan serat). Selanjutnya, diperlukan karakterisasi fungsional produk antara yang umumnya berupa tepung.

Kakao Indonesia Diminati di Mesir, Pasar Baru yang Menjanjikan

Referensi:

  • https://www.unpad.ac.id/2023/07/berpotensi-jadi-bahan-pangan-fungsional-riset-kulit-biji-kakao-perlu-ditingkatkan/
  • https://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/89500/Khasiat-dan-Manfaat-Cokelat-/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini