Harta Karun Budaya: Menjelajahi Ragam Pasar Terapung di Asia Tenggara

Harta Karun Budaya: Menjelajahi Ragam Pasar Terapung di Asia Tenggara
info gambar utama

Pasar apung telah lama menjadi salah satu daya tarik unik dari budaya Asia Tenggara. Wilayah ini memiliki koleksi pasar apung yang menghidupkan keunikan dan keragaman budaya dari setiap negara dan daerahnya. Dari pasar-pasar yang berada di atas air hingga perairan yang mengapung di atas danau dan sungai, setiap pasar apung memiliki cerita sendiri yang mencerminkan cara hidup, tradisi, dan daya tarik budaya dari tempat asalnya.

Dalam artikel ini, kami akan memperkenalkan beberapa pasar apung terkenal di Asia Tenggara yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri. Setiap pasar ini memberikan pandangan mendalam tentang bagaimana budaya dan perekonomian tumbuh dan berkembang di kawasan ini, serta bagaimana pasar-pasar ini menjadi tempat di mana kehidupan sehari-hari dan budaya berpadu dalam harmoni yang unik

  1. Pasar Terapung Damnoen Saduak, Bangkok, Thailand

Pasar Terapung Damnoen Saduak, terletak di distrik Damnoen Saduak, provinsi Ratchaburi, sekitar 100 kilometer dari Bangkok, adalah salah satu pasar terapung terkenal di Thailand. Pasar ini menawarkan suasana hidup dan beragam barang dagangan yang menarik perhatian wisatawan dari berbagai penjuru. Pasar ini menjual berbagai macam barang, termasuk produk segar, makanan lokal, kerajinan tangan, dan barang-barang unik.

Didirikan pada 1981, pasar ini memiliki kisah sejarah yang menarik setelah pembangunan jalan baru di sepanjang kanal Ton, memungkinkan perdagangan yang lebih mudah. Pengunjung dapat menjelajahi pasar dengan naik perahu dayung, menavigasi kanal-kanal kecil dan merasakan pulsasi kehidupan lokal. Selain menjadi tujuan utama bagi wisatawan, pasar ini juga sering menjadi pilihan dalam paket perjalanan sehari dari Bangkok. Dalam kunjungan ini, Anda bukan hanya sekadar berbelanja, tetapi juga merasakan kehidupan dan budaya tradisional Thailand yang semarak.

  1. Pasar Terapung Danau Inle, Myanmar

Terletak di permukaan Danau Inle, pasar terapung ini merupakan simbol keunikan dan gaya hidup tradisionalnya. Pasar terapung di lokasi ini memiliki ciri khas yang berbeda dari pasar terapung yang umumnya ada di sungai. Uniknya, pasar ini berada di atas danau.

Pedagang akan mengayuh perahu mereka sepanjang permukaan danau, menawarkan berbagai produk seperti sayuran dan padi hasil tanam dan panen mereka sendiri. Ada juga area khusus berupa kebun terapung di danau, tempat para warga lokal memanen berbagai jenis sayuran seperti tomat, terong, labu, dan kacang panjang. beberapa nelayan juga menjual hasil tangkapan ikan segar langsung dari danau. Selain itu, wisatawan memiliki kesempatan untuk melihat dan membeli kerajinan tangan buatan lokal sebagai cinderamata khas dari penduduk setempat.

  1. Pasar Terapung Muara Kuin, Banjarmasin, Indonesia

Pasar Terapung Muara Kuin di Banjarmasin merupakan salah satu pasar terapung yang terkenal di Indonesia. Pengunjung dan pedagang di lokasi ini menggunakan perahu tradisional yang disebut 'jukung' dalam bahasa Banjar, untuk mengangkut dan memperdagangkan sayuran dan hasil kebun dari berbagai desa yang tersebar di sepanjang aliran Sungai Barito dan anak sungainya. Pasar ini, yang aktif pada waktu subuh hingga pukul 7 pagi, memiliki beberapa konsep unik yang melekat padanya.

Salah satunya adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pedagang. Wanita pedagang yang menjual produk hasil produksi mereka atau dari tetangga disebut sebagai "dukuh," sedangkan individu yang membeli dari para duku untuk dijual kembali disebut "panyambangan." Di samping itu, pasar ini masih menjalankan praktik barter antara pedagang, yang dikenal dengan sebutan "bapanduk." Ini menambahkan dimensi khusus pada karakter pasar tradisional ini.

  1. Pasar Terapung Cai Rang, Vietnam

Pasar terapung Cai Rang di Can Tho, Vietnam, adalah salah satu pasar terapung terbesar dan paling terkenal di dunia. Terletak sekitar 6 km atau 30 menit perjalanan perahu dari dermaga Ninh Kieu, pasar ini beroperasi setiap hari mulai dari matahari terbit hingga malam hari, dengan waktu tersibuk pada pagi hari hingga pukul 09.30.

Di pagi hari, jalur air sungai menjadi seperti labirin dengan ratusan perahu dan kapal jung berbagai ukuran yang bersandar sepanjang satu kilometer. Semua perahu ini membawa buah-buahan dan sayuran musiman yang dibeli oleh para pedagang untuk dijual kembali.

Di pasar ini, para pedagang tidak berteriak untuk memasarkan barang dagangan mereka. Mereka menggunakan "Cay Beo" atau tiang tegak di haluan perahu sebagai media untuk memajang contoh produk mereka. Dengan cara sederhana ini, pembeli dapat melihat apa yang dijual dari jauh. Cara berjualan ini telah berlangsung selama lebih dari seratus tahun, membuktikan bahwa tradisi ini masih berjalan kuat dalam suasana pasar terapung yang hidup dan unik.

  1. Pasar Terapung Amphawa, Thailand

Pasar Terapung Amphawa, juga dikenal sebagai Amphawa Floating Market, adalah salah satu pasar terapung yang telah berusia lama di Thailand dan sangat populer di kalangan wisatawan. Pasar terapung ini juga menjadi salah satu destinasi wisata utama di Samut Songkhram. Karena dekat dengan Bangkok, pasar ini kerap ramai dikunjungi wisatawan pada akhir pekan, dari Jumat hingga Minggu, untuk menikmati pemandangan kanal sambil menikmati hidangan lezat.

Para pengunjung memiliki kesempatan untuk membeli makanan laut segar, makanan penutup khas Thailand, serta beragam oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman. Selain itu, tur perahu tersedia bagi mereka yang ingin menjelajahi pemandangan dan gaya hidup di sepanjang Kanal Amphawa. Pada malam hari, pengunjung dapat mengatur perjalanan perahu untuk menyaksikan kilauan kunang-kunang di tengah pepohonan bakau, menciptakan pemandangan malam yang memukau.

Berbagai pasar terapung ini dengan jelas menggambarkan kekayaan budaya dari masing-masing wilayah, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya yang menarik perhatian banyak wisatawan dari kawasan ini. Setiap pasar terapung adalah sebuah jendela yang mengintip gaya hidup tradisional dan keunikan budaya yang ada di balik gemerlapnya Asia Tenggara.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

Terima kasih telah membaca sampai di sini