Pimpin Sidang ke-30 ASCC, RI Suarakan Isu Sosial Budaya ASEAN

Pimpin Sidang ke-30 ASCC, RI Suarakan Isu Sosial Budaya ASEAN
info gambar utama

Indonesia sukses menggelar Sidang Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN ke-30 (The 30th ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC) pada 30 Agustus 2023 di Jakarta. Sidang ini membahas berbagai persoalan sosial budaya antaranggota ASEAN.

Mengutip dari Portal Informasi Indonesia, Presiden Jokowi menegaskan bahwa pihaknya berupaya untuk menjadikan berbagai persoalan terkait sosial budaya menjadi salah satu pilar penting agar tetap berlanjut di kepemimpinan ASEAN pada periode berikutnya.

“Kami berharap di 2023 dan 2024, kita akan lebih aktif lagi di ASEAN untuk dapat mempromosikan isu sosio kultural,” katanya.

Soroti isu pekerja migran

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang memimpin sidang tersebut mengungkapkan salah satu agenda yang akan didorong saat sidang umum ASEAN berkaitan dengan pekerja migran.

“Hari ini kami membahas tentang pilar sosial budaya, untuk nanti diadopsi pada KTT ke-43 ASEAN di Jakarta pada September mendatang. Salah satu topiknya yang akan kita bahas tadi mengenai pekerja keperawatan atau care worker,” ungkapnya.

Siap Sambut KTT ASEAN ke-43, Rehabilitasi JCC Segera Rampung 25 Agustus 2023

Sepakati lima dokumen penting

ASCC ke-30 berhasil menyepakati lima dokumen yang selanjutkan akan dibahas dan disahkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN pada 5–7 September di Jakarta.

Lima dokumen itu menyangkut isu-isu prioritas yang dibawakan Keketuaan Indonesia, yakni pembangunan inklusif disabilitas, perubahan iklim, kesetaraan gender dan pembangunan keluarga, pendidikan anak usia dini, serta ketahanan berkelanjutan.

Dukung Epicentrum of Growth

Selain lima dokumen tersebut, terdapat 21 dokumen pada berbagai isu sosial-budaya yang akan dinotasi dalam pertemuan KTT ke-43 ASEAN. Seluruh dokumen ini mendukung tema keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, yakni “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

“Kita telah mencapai kemajuan besar dalam memajukan ASEAN yang inklusif, berkelanjutan, dan berpusat pada masyarakat. Tercermin melalui inisiatif-inisiatif yang dilaksanakan pada tahun ini dan dokumen-dokumen hasilnya yang diserahkan untuk dinotasi pada KTT ASEAN ke-43,” kata Menteri Muhadjir.

ASEAN Mau Bangun Pipa Gas-Jaringan listrik, Kelola Energi Lintas Negara

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini