Mengenal Kabinet Sukiman: Sejarah, Program Kerja, dan Penyebab Jatuhnya

Mengenal Kabinet Sukiman: Sejarah, Program Kerja, dan Penyebab Jatuhnya
info gambar utama

Kabinet Sukiman adalah nama kabinet yang pernah berkuasa di Indonesia pada awal 1950-an di masa demokrasi liberal. Kabinet ini dibentuk oleh partai politik yang cukup besar saat itu yaitu Masyumi dan PNI. Kabinet Sukiman diketuai oleh Sukiman Wirjosandjojo dan Suwiryo sebagai wakil.

Meskipun pernah memerintah Indonesia selama kurang lebih satu tahun, kabinet ini kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia saat ini. Oleh karena itu, sejarah Kabinet Sukiman ini penting untuk diketahui lebih lanjut. Artikel ini membahas tentang sejarah Kabinet Sukiman, program kerja, dan penyebab jatuhnya.

Latar Belakang Kabinet Sukiman

Kabinet Sukiman adalah kabinet yang berkuasa dari 27 April 1951 sampai 3 April 1952. Kabinet ini dibentuk oleh kabinet sebelumnya yaitu kabinet Natsir yang mengundurkan diri karena tidak mendapatkan dukungan dari mayoritas di parlemen. Awalnya, Presiden Soekarno menunjuk Mr. Sartono untuk membentuk kabinet koalisi antara PNI dan Masyumi, namun akhirnya gagal.

Setelahnya, penunjukan itu beralih kepada dua formatur baru yaitu Sidik Djojosukarto dari PNI dan Sukiman dari Masyumi. Akhirnya perundingan demi perundingan berlangsung, dan pada 26 April 1951, Kabinet Sukiman diumumkan ke publik. Kabinet ini lebih dikenal sebagai Kabinet Sukiman-Suwiryo. Nama itu diambil dari nama ketua dan wakil dari kabinet ini.

Anggota Kabinet Sukiman

Setelah mengetahui apa itu Kabinet Sukiman dan sejarahnya, berikut ini adalah susunan anggota dari Kabinet Sukiman yang terdiri dari 17 menteri yang berasal dari berbagai partai politik dan golongan:

  • Ketua Kabinet: Sukiman Wirjosandjojo (Masyumi)
  • Wakil Kabinet: Suwiryo (PNI)
  • Menteri Luar Negeri: Achmad Subardjo (Masyumi)
  • Menteri Pertahanan: Sewaka (Masyumi)
  • Menteri Kehakiman: Wongsonegoro (PNI), A. Pellaupessy (PNI), Mohammad Nasrun (Masyumi)
  • Menteri Penerangan: Arnold Mononutu (Parkindo)
  • Menteri Keuangan: Jusuf Wibisono (Masyumi)
  • Menteri Pertanian: Suwarto (PNI)
  • Menteri Perdagangan dan Perindustrian: Sujono Hadinoto (Masyumi), Wilopo (PNI)
  • Menteri Perhubungan: Djuanda Kartawidjaja (PNI)
  • Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga: Ukar Bratakusumah (PSII)
  • Menteri Perburuhan: Iskandar Tedjasukmana (Masyumi)
  • Menteri Sosial: Sjamsuddin (Masyumi)
  • Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Wongsonegoro (PNI)
  • Menteri Agama: Wahid Hasjim (NU)
  • Menteri Kesehatan: J. Leimena (Parkindo)
  • Menteri Urusan Umum: A. Pellaupessy (PNI)
  • Menteri Urusan Pegawai: Pandji Suroso (PSII)
  • Menteri Urusan Agraria: Gondokusumo (Masyumi)

Program Kerja Kabinet Sukiman

Meskipun hanya memerintah selama satu tahun, Kabinet Sukiman memiliki program kerja yang cukup penting untuk kemajuan bangsa dan negara. Kabinet Sukiman memiliki tujuh program kerja utama yang disampaikan kepada parlemen:

  1. Menjalankan tindakan-tindakan yang tegas sebagai negara hukum untuk menjamin keamanan dan ketenteraman serta menyempurnakan organisasi alat-alat kekuasaan negara.
  2. Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek untuk meningkatkan kehidupan sosial dan perekonomian rakyat serta memperbaharui hukum agraria sesuai dengan kepentingan petani.
  3. Mempercepat usaha penempatan mantan pejuang dalam lapangan pembangunan.
  4. Menyelesaikan persiapan pemilihan umum untuk membentuk dewan konstituante dan menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu yang singkat serta mempercepat terlaksananya otonomi daerah.
  5. Menyiapkan undang-undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama (collective arbeidsovereenkomst), penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian perburuhan.
  6. Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif serta menuju perdamaian dunia, menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang sebelumnya berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan berdasarkan perjanjian internasional biasa, mempercepat peninjauan kembali persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar, serta meniadakan perjanjian-perjanjian yang pada kenyataannya merugikan rakyat dan negara.
  7. Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Penyebab Jatuhnya Kabinet Sukiman

Kabinet Sukiman memerintah tidak terlalu lama. Mereka kesulitan dalam menjalankan program kerjanya. Setidaknya, ada empat faktor yang melatarbelakangi jatuhnya Kabinet Sukiman. Pertama adalah adanya perbedaan antara Masyumi dan PNI tentang hubungannya dengan Belanda, terutama tentang status Irian Barat.

Kedua, adanya penolakan dari sebagian besar partai politik terhadap bantuan asing dari Amerika Serikat yang didapatkan oleh Kabinet Sukiman. Bantuan tersebut dianggap sebagai campur tangan asing. Ketiga, kalangan buruh, petani, dan mahasiswa tidak puas dengan Kabinet Sukiman yang dianggap tidak memihak kepada rakyat.

Terakhir, muncul perselisihan internal antara anggota kabinet Sukiman yang berasal dari partai yang berbeda, serta lahir intervensi dari Presiden Soekarno di dalam urusan kabinet.

Sumber:

wikipedia

an-nur.ac.id/blog

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Farih Fanani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Farih Fanani.

MF
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini