Kulit Ceker Ayam Pembawa Apresiasi SATU Indonesia Awards

Kulit Ceker Ayam Pembawa Apresiasi SATU Indonesia Awards
info gambar utama

Sepatu merupakan objek fashion yang memiliki tingkat fungsionalitas yang tinggi. Sepatu juga menjadi objek berkolaborasinya nilai fungsionalis dan nilai seni. Seiring perkembangan zaman, sepatu memiliki peningkatan nilai fungsionalitas. Mulai dari sepatu olahraga, sepatu fashion, sepatu formal, dan berbagai jenis sepatu dengan nilai fungsionalitas yang berbeda. Seperti beda pembahasan, namun jika membahas tentang ayam, pasti kita akan memikirkan nilai fungsionalitas produk yang terbuat dari ayam. Bagaimana tidak? mulai dari kulit, ceker, bulu, daging, telur, bahkan kepala ayam pun memiliki nilai guna yang tinggi. Mungkin jika membahas tentang ceker ayam, yang terlintas dipikiran kita adalah makanan. Ceker ayam sebagai pelengkap seblak, bakso, sup. Namun, pernahkah kalian terpikirkan ceker ayam menjadi produk bernilai estetis?

"Indah dalam keunikan", mungkin kalimat itu yang dapat mendeskripsikan sepatu dari kulit ceker ayam. Nurman Farieka Ramdhani, pemuda asal Bandung, Jawa Barat, sebagai salah satu enterpreneur muda yang memiliki bisnis sepatu dari kulit ceker ayam menjadi salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards yang kisahnya sangat menginspirasi. Berawal dari sang ayah yang hobi menyulap barang salah satunya ceker ayam menjadi barang unik bernilai guna tinggi, menjadi salah satu dorongan Nurman untuk memulai bisnis sepatu ceker ayam ini. Ide ini ia akui juga karena ia ingin membuat inovasi baru dengan produk jualannya agar tidak memiliki pesaing.

Bermula dari berdirinya usaha kreatif yang diberi nama Hirka pada tahun 2015 silam yang berfokus pada bidang sepatu, kini pertumbuhan jumlah penjualan dan daya tarik produknya kian meningkat bahkan di pasar internasional. Bagaimana tidak? sepatu yang umumnya berbahan kulit reptil, kini Nurman ciptakan sepatu dari kulit ceker ayam. Ya, ceker ayam yang biasa digunakan sebagai bahan makanan, ia olah menjadi produk yang memiliki nilai guna tinggi.

Tentunya usaha yang ia rintis ini menemui berbagai macam rintangan. Mulai dari persiapan riset pasar selama beberapa tahun hingga turunnya omzet sampai pengurangan karyawan sudah pernah ia rasakan. Ketekunan dan keuletannya itu patut diapresiasi sehingga tak heran ia berhasil mendapatkan Apresiasi SATU Indonesia Awards. Melalui acara Good Movement yang diselenggarakan Good News From Indonesia (02/10/23), ia juga menjelaskan bagaimana tanggapan masyarakat terkait produknya yang dinilai unik itu. 'tentunya menuai pro dan kontra. mulai dari spektifitas masyarakat terhadap bahan yang digunakan hingga ketertarikan masyarakat terhadap keunikan-keunikan sepatu juga daya tahan dari bahan ceker ayam ini'

Dilansir melalui web satuindonesia.com, Pemasaran yang tadinya hanya melalui mulut ke mulut saja, kini konsumennya sudah mencapai seluruh Indonesia, mulai dari Aceh, Kalimantan, Jakarta, Jawa, dan Sumatra. Tak hanya eksis di Indonesia, produk unik ini bahkan telah mencapai pasar Internasional diantaranya Singapura, Malaysia, Hongkong, Brasil dan Prancis. Hal ini tentunya juga berkat adanya pemasaran melalui online. Hanya dengan mengunggah produk di kanal online, pembeli dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri dapat mengakses dan membeli produknya.

Menanggapi pertanyaan mengenai penjualan online terutama TikTokshop yang diisukan akan ditutup, Nurman menanggapi bahwa hal tersebut juga tentunya akan berpengaruh terhadap penjualan sepatunya itu. Namun disisi lain, dilansir melalui kompas.com pada tahun 2020 silam ia terlihat sudah mulai aktif melakukan penjualan dan pemasaran produknya melalui e-commerce seperti Blibli, Tokopedia, dan Shopee sejak saat itu dan berlanjut hingga sekarang.

#kabarbaiksatuindonesia

Sumber referensi:

https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/penyulam-sepatu-kulit-kaki-ayam/

https://money.kompas.com/read/2020/12/20/111100126/berkat-sepatu-berbahan-ceker-ayam-nurman-bisa-raup-omzet-rp-150-juta?page=all#page2

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NT
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini