Sepatu dari Kulit Ceker Ayam Tidak Kalah Bagus dari Kulit Ular dan Buaya

Sepatu dari Kulit Ceker Ayam Tidak Kalah Bagus dari Kulit Ular dan Buaya
info gambar utama

Kota Bandung dijuluki Fashion City atau Kota Mode. Julukan ini diberikan pada masa Belanda. Kota Bandung disebut Parijs van Java. Julukan ini muncul karena Kota Bandung menjadi Parisnya Jawa yang menjadi pusat fashion dan tren fesyen saat itu. Maka tidak heran jika banyak inovasi fashion yang bermunculan di kota bandung, salah satunya adalah sepatu kulit cocklebur. Produk alas kaki ini merupakan hasil inovasi Nurman Faerieka Ramdhany dan tim di Hirka Official.

Menurut hirkaofficial.com, Nurman Farieka mulai mengembangkan sepatu dari kulit ceker ayam karena ayahnya telah melakukan penelitian 20 tahun lalu, termasuk mengembangkan bahan kulit dari kulit ceker ayam untuk membuat sepasang sepatu. Setelah melihat hasil penelitian ayahnya, Nurman akhirnya tertarik untuk menciptakan produk yang bernilai komersial tinggi dengan menggunakan bahan baku kulit ceker ayam. Dalam wawancara dengan tim Reuters, Nurman menjelaskan bahwa ia ingin mengganti kulit eksotik lain yang terancam punah seperti ular dan buaya, karena kemiripan strukturnya. Oleh karena itu, ia ingin beralih dari kulit ular dan kulit buaya ke ceker ayam (cakar).

Mengutip Detik, Nurman menjelaskan, untuk membuat sepatu berbahan kulit ceker ayam seluruhnya dibutuhkan minimal 40 hingga 80 ceker ayam, tergantung ukurannya. Proses pembuatan sepatu diawali dengan pengolahan kulit ayam. Ceker ayamnya dibuang, hanya menyisakan kulitnya saja. Kemudian dilakukan proses penenunan agar siap dijadikan bahan kulit. Kulit yang sudah jadi dirakit dan dijahit menjadi bagian atas sepatu. Bahan upper henna dipadukan dengan seluruh komponen sepatu lainnya, kemudian melalui metode penyemenan, terciptalah sepatu siap pakai yang sangat stylish.

Proses Pembuatan Sepatu l Foto: hirka.official
info gambar

Diberitakan goodnewsfromindonesia.id, Nurman dan seluruh tim Hirka kini bisa memproduksi sepatu kulit kuku ayam dalam 10 hari. Mereka menguliti ceker ayam dengan tangan, mewarnai kulitnya dan menjahitnya menjadi beberapa bagian untuk dijadikan sepatu.

Berdasarkan keterangan yang dimuat di situs resmi Hirka dijelaskan bahwa kulit ceker ayam memiliki tekstur permukaan yang indah mirip dengan kulit ular, buaya, dan reptil lainnya. Kulit ayam yang dahulu hanya merupakan limbah ternak yang tidak mempunyai nilai ekonomis, kini menjadi bahan dasar pembuatan sepatu yang mewah, unik dan mewah. Eksklusif karena motif kuku ayam suatu sepatu akan berbeda dengan sepatu lainnya akibat karakteristik dan komposisi kulit kuku ayam yang tidak konsisten. Hal ini memungkinkan sepatu yang dibeli menjadi unik di dunia. Aneh karena tekstur kulit ceker ayam mempunyai corak berlian cantik yang tak kalah aneh dengan kulit reptil lainnya. Mewah karena sepatu Hirka menghadirkan keanggunan dan kebanggaan bagi pemakainya.

Saat ini Hirka telah meluncurkan 5 jenis koleksi kulit sepatu ayam: Taffiaro, Jokka, Renjana, Balawan dan Ekajati. Nama sepatu kasual dan formal bernuansa earthy yang diambil dari bahasa Indonesia ini memiliki arti yang sesuai sehingga memperkuat identitas Hirka sebagai produk buatan Indonesia. Selain itu tingkat artistik dari sepatu ini cukup tinggi, mulai dari bentuknya yang sangat modis dan gradasi warnanya sehingga harganya pun cukup mahal.

Bendasarkan klaim pada situs resmi Hirkaofficial, dijelaskan bahwa kulit ceker ayam mempunyai tekstur permukaan yang sama indahnya dengan kulit ular, buaya, dan jenis reptil lainnya. Kulit ayam yang sebelumnya hanya sebagai limbah peternakan yang hanya memiliki nilai ekonomis rendah, menjadi bahan dasar sepatu formal yang eksklusif, eksotis, dan mewah. Eksklusif, karena pola ceker ayam dari sebuah sepatu akan berbeda dengan yang lainnya mengingat karakter dan susunan dari kulit ceker ayam yang tidak seragam. Hal ini memungkinkan sepatu yang dibeli akan menjadi satu-satunya di dunia. Eksotis karena tekstur kulit ceker ayam mempunyai keindahan pola berbentuk berlian yang tidak kalah eksotis dari kulit reptil lainnya. Mewah karena sepatu dari Hirka memiliki kemewahan dan kebanggaan tersendiri bagi pemakainya.

Saat ini, terdapat 5 jenis koleksi sepatu kulit ceker ayam yang sudah dikeluarkan Hirka yaitu Taffiaro, Jokka, Renjana, Balawan, dan Ekajati. Penamaan dari sepatu ini bersifat casual dan formal dengan nuansa earthtone yang diambil dari serapan bahasa Indonesia dengan maknanya masing-masing untuk memperkuat identitas Hirka sebagai produk buatan Indonesia. Ditambah dengan seni dalam sepatu ini yang cukup tinggi dari mulai bentuk dan gradasi warna yang cukup fashionable, sehingga harganya pun cukup mahal.

Bendasarkan klaim pada situs resmi Hirkaofficial, dijelaskan bahwa kulit ceker ayam mempunyai tekstur permukaan yang sama indahnya dengan kulit ular, buaya, dan jenis reptil lainnya. Kulit ayam yang sebelumnya hanya sebagai limbah peternakan yang hanya memiliki nilai ekonomis rendah, menjadi bahan dasar sepatu formal yang eksklusif, eksotis, dan mewah. Eksklusif, karena pola ceker ayam dari sebuah sepatu akan berbeda dengan yang lainnya mengingat karakter dan susunan dari kulit ceker ayam yang tidak seragam. Hal ini memungkinkan sepatu yang dibeli akan menjadi satu-satunya di dunia. Eksotis karena tekstur kulit ceker ayam mempunyai keindahan pola berbentuk berlian yang tidak kalah eksotis dari kulit reptil lainnya. Mewah karena sepatu dari Hirka memiliki kemewahan dan kebanggaan tersendiri bagi pemakainya.

Sepatu Hirka Official l Foto: hirka.official
info gambar

Tentu saja kesuksesan Nurman tidak datang dalam waktu singkat. Selama proses penelitian, Nurman menemukan banyak tantangan, seperti bahan kulit ceker ayam yang dianggap kalah saing dibandingkan kulit ular dan kulit buaya, banyak masyarakat sekitar Nurman yang menilai produk yang diteliti Nurman tidak akan berhasil dan banyak keraguan terhadap produk tersebut, hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurman. Namun Nurman akhirnya bisa mengatasinya dan berkat kreativitasnya, Nurman mendapat penghargaan sebagai salah satu 10th Integrated Astra Spirit Awards for Indonesia (SATU Indonesia) 2019 kategori inisiasi industri pada awal Oktober 2019 oleh GNFI, kedepannya Nurman dan Hirka akan lebih fokus pada produk untuk pria dan beralih ke merek kelas atas.

#kabarbaiksatuindonesia

Referensi

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/01/31/biasa-ditemukan-sebagai-topping-dalam-seblak-ceker-ayam-ini-dibuat-menjadi-sepatu

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/01/31/biasa-ditemukan-sebagai-topping-dalam-seblak-ceker-ayam-ini-dibuat-menjadi-sepatu

https://www.reuters.com/article/idUSKBN20Y1A9

https://hirkaofficial.com/home

https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5252348/bisnis-sepatu-kulit-ceker-ayam-pria-bandung-raup-ratusan-juta-tiap-bulan

Talkhow Good Movement powered by GNFI

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini