Dari Es Gak Beres Kita Belajar Bagaimana Menjadi Orang Yang Beres

Dari Es Gak Beres Kita Belajar Bagaimana Menjadi Orang Yang Beres
info gambar utama

Usaha yang berhasil merupakan usaha yang mampu bertahan saat terjatuh dan berkembang menjadi lebih baik kedepan. Prinsip tersebut berlaku pada brand “Es Gak Beres Yang Sangat Beres”.

Yudi Efrinaldi merupakan perintis usaha Es Gak Beres yang berasal dari Asahan, Sumatra. Program Es Gak Beres Yang Sangat Beres telah memenangkan SATU pada tahun 2021. Es Gak Beres adalah sebuah brand minuman kekinian yang memiliki sistem kemitraan. Di samping itu program Es Gak Beres memiliki peran dan fungsi dalam hal mengembangkan minat kewiraushaan terhadap pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga atau orang yang ingin memiliki usaha sampingan namun takut memulainya.

Es Gak Beres telah menjadi payung yang membantu masyarakat dengan usahanya. Pelaksanaan pendampingan dalam berwirausaha digiatkan oleh program tersebut. Sedangkan penginplementasian program yakni mengacu pada modal seminim mungkin untuk bisa mengajari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga dan orang yang memerlukan pekerjaan.

Brand dengan nama Es Gak Beres Yang Sangat Beres terbentuk di tahun 2019. Keunikan pada nama brand tersebut merupakan strategi marketing guna ditunjukan bagi masyarakat Indonesia. Dengan nama unik tersebut menjadikan pelanggan merasa penasaran sehingga bisa membeli minuman kekinian yang ditawarkan oleh Es Gak Beres Yang Sangat Beres.

Minuman kekinian yang dimaksud seperti halnya minuman boba, thaitea, green tea dan lain sebagainya. Es Gak Beres menonjolkan brandingnya, mengedepankan kemasan berbeda, dan nama yang unik sebagai strategi marketingnya.

Tujuan gagasan Es Gak Beres Yang Sangat Beres bermula dari desakan ekonomi foundernya sendiri di tahun 2019 saat bulan ramadan. Pada waktu itu, beliau menjual jus buah pada umumnya. Jualan pada waktu ngabuburit hingga waktu berbuka puasa tiba. Dikarenakan promosi yang dilakukan melalui story dan media sosial juga karena rasanya yang enak es nya laku keras sebelum waktu berbuka tiba.

Di samping itu, terdapat kawan beliau yang selalu kehabisan saat ingin membeli produk jus buah, sehingga mengatakan kalimat yang menginspirasi founder menemukan ide produknya.

"Memang es kau ni gak beres" ungkap konsumen pada beliau.

Bermula dari celetukan itu, munculah ide untuk menjadikannya sebagai brand dengan nama “Es Gak Beres”. Setelah ramadan berakhir, lebih tepatnya di waktu lebaran mas Yudi masih istiqomah dalam menjual produk yang sama yakni jus buah.

Akan tetapi, produk yang ditawarkan tidak laku karena penjualan yang dilakukan sedari pagi hingga sore sehingga menyebabkan cita rasa dari es tersebut menjadi tidak enak (terasa masam). Hal tersebut mengakibatkan munculnya respon-respon yang kurang mengenakan dari pelanggan.

Pada saat mengalami hujatan dari netizen dan konsumen yang membeli produknya sehingga mengakibatkan munculnya merasa down dan hampir pupus dalam berusaha. Perasaan mental yang jatuh karena dihujat tidak memadamkan api semangat beliau untuk berusaha, sehingga pada waktu yang bersamaan beliau mencoba menawarkan produk minuman kekinian yang masih belum terlalu ramai 2019 silam (thai tea, green tea, boba dan lainnya yang divariasikan dengan beraneka macam buah).

“Usaha tidak akan menghianati hasil” merupakan pepatah yang dapat dibuktikan kebenarannya oleh Yudi Efrinaldi sebagai founder Es Gak Beres. Berkat kegigihannya yang tetap bangkit meski hampir jatuh menjadikan pintu rezeki dapat terbuka lebar sehingga ide bisnis yang menawarkan produk minumannya menjadi viral dan laku keras karena nama dan cita rasanya yang enak.

Beliau mengatakan bahwa memeroleh resep Es Gak Beres bermodalkan coba-coba dan mengandalkan internet serta youtube sebagai referensi dalam mencari resep. Sikap kesungguhan dalam berikhtiar beliau patut dicontoh. Dimana saat mengalami down mental yang respon yang langsung bangkit mencari solusi dari permasalahan dan tidak takut untuk memulai lagi.

Tidak hanya itu, ide produk yang dicetuskan tidak hanya sekedar ide yang terbelenggu dalam benak. Namun, terdapat aksi darinya untuk diaplikasikan. Semua jerih payah beliau dalam membangun usaha Es Gak Beres terbayarkan dengan kesuksesannya saat ini yang sudah mencapai 500 cabang dengan cabang terbanyak di provinsi Sumatra (Aceh, Riau, Pekanbaru, dan Sumatra Utara).

Tantangan dalam berwirausaha menurut Yudi Erinaldi sebagai pencetus Es Gak Beres memiliki banyak kompetitor yang mulai tertarik mengikuti trend minuman kekinian dan memiliki produk yang sama.

Oleh karenanya, Es Gak Beres menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan positioning yang bagus guna melakukan fight back bagi kompetitor dengan mengedepankan keunggulan produk, pelayanan yang memuaskan, memertahankan rasa, menjaga kualitas bahan baku dan lain sebagainya. Tantangan yang kedua yaitu manajemen stok bahan baku yang overload atau terlalu banyak.

Berangkat dari masalah tersebut Es Gak Beres tidak menyangka bahwa akan menjadi brand yang terkenal dan memiliki banyak orderan. Dikarenakan jumlah orderan yang menumpuk sehingga mengalami kesulitan dalam hal sumber daya manusia.

Tantangan ketiga menghadapi karyawan atau orang yang dipercaya namun ternyata tidak amanah dalam melakukan sesuatu hal merupakan tantangan tersendiri baginya. Dari sekian masalah-masalah yang ada akhirnya dihadapi oleh mas Yudi dengan mindset yang positif berfikir ke depan.

Respon dari produk Es Gak Beres kepada masyarakat merupakan tujuan utama dari gagasan yang telah tercipta. Brand Es Gak Beres memiliki dampak positif baik bagi masyarakat dan mencakup banyak wilayah.

Dengan demikian, Es Gak Beres dinilai dapat didaftarkan atas dasar mempekerjakan orang banyak, memiliki dampak positif berupa program sosial ambulan gratis bagi masyarakat dengan disupport oleh Es Gak Beres.

Sikap kewirausahaan dari faunder Es Gak Beres perlu dicontoh oleh mahasiswa supaya menjadi mahasiswa yang sukses nan beres. Terapkan metode 3N (Niteni, Nirokake, Nambahi) atau yang biasa dikenal sebagai amati, tiru, modifikasi. Niteni apa yang telah dilakukan dan dialami oleh Yudi Efrinaldi sebagai founder Es Gak Beres, jangan hanya mengamati keberhasilannya tetapi juga amatilah proses sebelum beliau berhasil. Nirokake, hal positif, sikap, perilaku yang mengantarkan Yudi Efrinaldi pada pintu kesuksesan. Nambahi, setelah kawan GNFI niteni dan nirokake maka tinggal bergerak melakukan hal yang jauh lebih baik dari beliau yaitu sesuai dengan passion kawan sekalian.

Mahasiswa yang merupakan kaum terpelajar yang intelektual juga harus memiliki jiwa kewirausaha untuk pembantu dalam meraih kesuksesan dengan latihan berdagang atau berusaha sehingga bisa merasakan rasanya jatuh dan harus bangun lagi hingga berhasil.

Melalui berwirausaha, kawan GNFI dapat menerapkan karakter seorang wirausaha seperti berfikir kritis, inovatif, berani mengambil resiko, mempunyai jiwa kepemimpinan dan lain sebagainya. Kesimpulan yang bisa diambil kawan-kawan sekalian yakni belajar dan cari ilmu yang belum didapat untuk kemaslahatan kawan GNFI di masa yang akan datang.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini