Dalam menulis karya tulis ilmiah, ada banyak aspek yang harus diperhatikan. Tidak cuma topik atau tema pembahasannya saja, tapi juga struktur karya tulis ilmiah supaya tulisannya menjadi runtut.
Karya ilmiah, yang nantinya lulus publikasi akan sekaligus menjadi bahan referensi bagi instansi atau mahasiswa lainnya, sebab itulah penulisannya harus benar.
Buat Kawan yang kadang masih bingung, yuk simak penjelasan lengkapnya di sini.
Struktur Karya Tulis Ilmiah
Struktur karya tulis ilmiah adalah kerangka atau tata cara yang digunakan untuk menyusun dan menyajikan informasi dalam sebuah tulisan ilmiah. Struktur ini dirancang untuk memudahkan pembaca dalam memahami dan mengikuti argumen, metodologi, dan temuan yang disajikan dalam karya tulis tersebut.
Struktur karya tulis ilmiah dapat bervariasi tergantung pada jenis publikasi dan disiplin ilmu, tetapi ada beberapa unsur umum ada 3 hal pokok yang harus ada dalam struktur karya tulis ilmiah, yaitu: pendahuluan, inti (pokok pembahasan), dan penutup.
Namun, berdasar buku Panduan Penulisan Ilmiah, terdapat pula unsur tambahan untuk melengkapi struktur tersebut. Seperti halaman judul, prakata, judul, daftar isi, daftar tabel/skema dan daftar pustaka atau bibliografi.
Struktur Karya Tulis Ilmiah yang Benar
- Judul (Title):
Judul adalah bagian pertama yang dilihat oleh pembaca, dan seharusnya mencerminkan inti dari penelitian atau topik yang dibahas. Judul biasanya singkat, informatif, dan menarik. - Abstrak (Abstract):
Abstrak adalah ringkasan singkat dari seluruh karya tulis ilmiah, yang mencakup tujuan penelitian, metode, hasil, dan kesimpulan. Abstrak harus memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang akan dibahas dalam karya tulis tersebut. - Pendahuluan (Introduction):
Pendahuluan memperkenalkan pembaca ke topik penelitian, memberikan konteks, dan menyajikan latar belakang serta pernyataan masalah. Biasanya, pendahuluan juga berisi pernyataan tujuan penelitian dan hipotesis (jika ada). - Tinjauan Pustaka (Literature Review):
Bagian ini mencakup tinjauan literatur yang relevan yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Ini berfungsi untuk menunjukkan kontribusi penelitian baru terhadap pengetahuan yang sudah ada. - Metodologi (Methodology):
Bagian ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian, termasuk desain penelitian, populasi sampel, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Tujuannya adalah untuk memungkinkan pembaca untuk menggandakan penelitian jika diinginkan. - Hasil (Results):
Bagian ini menyajikan hasil penelitian, seringkali dalam bentuk grafik, tabel, atau diagram. Data dijelaskan dan dianalisis, tetapi tidak diinterpretasikan pada tahap ini. - Pembahasan (Discussion):
Pembahasan adalah tempat di mana hasil penelitian diinterpretasikan dan ditempatkan dalam konteks literatur yang ada. Penulis mengeksplorasi implikasi hasil penelitian dan membahas kesesuaian dengan hipotesis. - Kesimpulan (Conclusion):
Kesimpulan merangkum temuan utama, menyajikan implikasi, dan sering kali merinci area penelitian masa depan. - Daftar Pustaka (References):
Bagian ini mencantumkan semua sumber referensi yang digunakan dalam penulisan karya tulis, seperti buku, jurnal, artikel, dan sumber lainnya. Format daftar pustaka mengikuti pedoman gaya penulisan yang digunakan (APA, MLA, Chicago, dll.).
Struktur karya tulis ilmiah yang baik membantu memandu pembaca melalui penelitian dengan cara yang logis dan sistematis. Selain elemen-elemen di atas, format dan pedoman penulisan yang digunakan (seperti gaya penulisan APA, MLA, atau Chicago) juga harus diikuti sesuai dengan standar dalam disiplin ilmu tertentu. Hal ini penting untuk memastikan karya tulis ilmiah memenuhi standar akademik dan dapat diterima oleh komunitas ilmiah.
Sumber:
https://www.gramedia.com/literasi/struktur-karya-ilmiah/#B_Struktur_Karya_Ilmiah
https://katadata.co.id/agung/berita/62ff5799a5402/mengenal-3-struktur-karya-tulis-ilmiah-dalam-penelitian
https://fkip.umsu.ac.id/2023/06/30/struktur-karya-ilmiah-yang-baik-dan-benar/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
