Inovasi dan Keberanian Narman 'Suku Baduy Luar' dalam Mengangkat Potensi Lokal

Inovasi dan Keberanian Narman 'Suku Baduy Luar' dalam Mengangkat Potensi Lokal
info gambar utama

#kabarbaiksatuindonesia

Indonesia adalah negara yang tidak hanya kaya akan keindahan alamnya, tetapi memiliki keberagaman budaya yang sangat istimewa dari sabang sampai merauke.

Keberagaman suku dan aturan adat istiadat yang dianut masyarakat adalah salah satu aspek menarik dari keberagaman budaya indonesia. Salah satu suku bangsa yang akan dihadirkan dalam bacaan kali ini adalah suku Baduy Luar.

Pada prinsip adat suku Baduy Luar, ketentuannya melarang penggunaan listrik, teknologi dan alat komunikasi.

Namun, saat ini terjadi sedikit pergeseran, di mana sebagian kecil masyarakatnya menggunakan telepon seluler, dan penggunaan aki untuk kebutuhan energi.

Pergeseran ini bukanlah bentuk toleransi adat, sebab jika terjadi razia (gabungan Baduy Dalam dan Baduy Luar), maka alat teknologi dan komunikasi tersebut akan dihancurkan. Hal ini dikutip dari jurnal tahun 2020 dengan judul “Masyarakat Baduy Dalam Mempertahankan Adat Istiadat Di Era Digital”.

Baca Juga: Membuka Jendela Pembebasan Buta Huruf Oleh Eko Cahyono

Prinsip adat yang sudah dipaparkan diatas, sangat dirasakan oleh seorang pria suku Baduy Luar yang bernama Narman. Mulanya Narman prihatin karena kerajinan tenun, tas, dan aksesoris yang dibuat oleh keluarga dan tetangganya sulit untuk terjual, serta pemasaran produknya hanya menanti para wisatawan datang.

Narman sadar bahwa akses masuk ke dalam pun sebenarnya cukup susah, maka dari itu di tahun 2016 ia memutuskan untuk memulai program untuk membantu pemasaran produk lokal yang di produksi masyarakat Baduy baik Baduy Luar ataupun Baduy Dalam.

Narman mulai belajar secara autodidak mengenai cara menggunakan internet, menggunakan sosial media (Instagram) dan marketplace (Tokopedia dan Bukalapak). Hasil belajar tersebut, mengantarkan Narman membuat brand yang bernama “Baduy Scraft”.

Lambat laun apa yang Narman usahakan membuahkan hasil. Produk yang sebelumnya susah untuk dipasarkan akhirnya bisa terjual berkat pemasarannya yang meluas. Saat ini sudah ada ratusan pengrajin Baduy yang menjual kerajinannya lewat Narman. Jika dikalkulasikan setiap bulan, omzetnya bisa mencapai Rp. 50 juta.

Di awal-awal saya mulai itu saya mendapati teguran, katanya “meskipun caranya bagus, kamu harus ingat bahwa apa yang kamu pake itu (telepon selular) ga boleh,” ungkap Narman dalam talkshow Good Movement Inspirasi Kisah Sukses : Membangun Masa Depan Melalui Kewirausahaan Bersama Penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards tanggal 2 Oktober 2023 yang lalu.

Narman sadar apa yang ia lakukan menggunakan teknologi sebetulnya melanggar hukum adat, namun apa yang ia lakukan mempunyai sisi positifnya.

Saya hanya coba memanfaatkan hal itu saja, bukan untuk gaya-gayaan ataupun yang lain,” tambah dia.

Dengan adanya bukti pendapatan yang semakin meningkat dari para pengrajin Baduy, akhirnya program Narman dalam membantu perekonomian Baduy bisa direstui hingga saat ini.

Tidak hanya tantangan peraturan adat suku saja, sulitnya mendapatkan akses sinyal, bertahan saat pandemi Covid-19, pernah menjadi tantangan yang pernah Narman hadapi. Hal tersebut ia lakukan dengan sabar dan dihadapi dengan rasa pantang menyerah.

Baca Juga: Wasted Solution Hub Satu (WastedHub) Alternatif Permasalahan Sampah dan Lingkungan

Selain keberhasilan dari omzet yang didapat, hingga belajar autodidaknya, keberhasilan Narman lainnya dapat dilihat dari ikutnya berbagai pameran di tempat yang potensial seperti Jakarta dan Tangerang.

Hal tersebut mengantarkan produk kerajinan tas koja dan ikat kepala khas baduy digunakan boleh Bapak Presiden Joko WIdodo (diunggah di @baduyscarft pada tanggal 16 Agustus 2021) serta berhasil menjadi penerima Apresiasi Satu Indonesia Awards tahun 2018 dalam bidang kewirausahaan.

Sungguh sangat inspiratif inovasi dan keberanian yang Narman hadirkan untuk meningkatkan potensi lokal Masyarakat Baduy, semoga kawan GNFI bisa mencontoh semangat dan usaha yang Narman hadirkan untuk bisa menjadi orang yang sukses di kemudian hari.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini