Kisah Inspiratif Siti Salamah Ciptakan Waste Solution Hub Kurangi Masalah Sampah

Kisah Inspiratif Siti Salamah Ciptakan Waste Solution Hub Kurangi Masalah Sampah
info gambar utama

Waste Solution Hub adalah sebuah konsep atau proyek yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan. Waste Solution Hub pertama kali di cetuskan oleh siti salamah pada tahun 2019. Jumlah sampah di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan urbanisasi. Konsumsi barang-barang konsumen seperti, kemasan plastik dan produk elektronik yang cepat menjadi usang semuanya berkontribusi pada masalah ini.

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik (KEMENKO PMK-2023). Banyak daerah di Indonesia, terutama di perkotaan dan pedesaan, masih kekurangan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai.

Pusat pembuangan sampah terbuka yang tidak terkendali menjadi masalah umum. Kurangnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar dan kurangnya peraturan ketat dalam pengelolaan sampah menyebabkan banyak orang membuang sampah sembarangan, termasuk di sungai, sungai, dan lahan kosong. Ini merupakan masalah yang sangat memprihatinkan.

Salah satu contoh seperti yang sedang terjadi di Yogyakarta, bahwa saat ini Yogyakarta sedang mengalami darurat sampah. TPA Piyungan di Yogyakarta penuh dan ditutup sehingga warga bingung membuang sampah kemana dan akhirnya banyak sampah-sampah yang dibuang di pinggir jalan bahkan sampai menumpuk di pinggir jalan. Ini merupakan masalah yang serius dan apabila dibiarkan jalanan di Jogja akan penuh dengan sampah yang akan menimbulkan masalah bagi lingkungan.

Program Waste Solution Hub merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi sampah. Waste Solution Hub dapat memungkinkan pengelolaan limbah yang lebih efisien, termasuk pengumpulan, pemilahan, pengolahan, dan daur ulang limbah. Hal ini dapat membantu mengurangi pemborosan dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya yang ada. Dengan penggunaan teknologi yang tepat, Waste Solution Hub dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Proses pengolahan yang canggih dapat mengurangi polusi udara, tanah, dan air, serta membantu mengendalikan emisi gas rumah kaca.

Waste Solution Hub dapat menjadi pusat daur ulang yang efisien. Ini membantu dalam mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir dan mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam yang terbatas. Proyek-proyek semacam ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam industri pengelolaan limbah, termasuk operator fasilitas, teknisi, dan pekerja lainnya. Selain itu, mereka dapat menghasilkan pendapatan dari penjualan bahan daur ulang. Peran pemerintah juga penting dalam hal ini.

Pemerintah bisa bekerjasama dengan para pengepul sampah untuk mewujudkan Waste Solution Hub, sehingga mereka juga mendapatkan keuntungan. Pemerintah perlu mengadakan pemberdayaan tentang metode ini agar masyarakat yang akan terlibat dapat paham sehingga dapat mengurangi masalah sampah yang terjadi.

Meskipun memiliki potensi untuk mengatasi banyak masalah limbah, ada beberapa potensi kelemahan yang perlu diperhatikan. Membangun dan mengoperasikan Waste Solution Hub dapat memerlukan investasi awal yang besar. Hal ini termasuk biaya pembangunan fasilitas pengolahan limbah, pengadaan peralatan yang diperlukan, serta biaya operasional. Kelemahan ini dapat menjadi hambatan bagi pihak yang ingin memulai proyek ini. Peran pemerintah maupun lembaga masyarakat diperlukan dalam hal ini untuk membiayai program ini. Mengumpulkan dan mengelola limbah dari berbagai sumber dan mengirimkannya ke pusat pengolahan bisa menjadi tantangan logistik yang kompleks.

Transportasi limbah dapat menyebabkan biaya tambahan, dan pengelolaan jaringan logistik yang efisien merupakan tantangan tersendiri. Penggunaan teknologi yang tepat dan efisien dalam pengolahan limbah adalah penting. Teknologi mungkin mengalami masalah kerusakan atau keusangan, yang memerlukan investasi tambahan dalam pemeliharaan dan pengembangan teknologi yang lebih baik. Kendala dalam Wate Solution Hub ini adalah biaya yang besar jadi memerlukan peran pemerintah dan lembaga swasta yang bersedia untuk memberikan modal untuk menjalankan program ini.

Penting untuk merencanakan dan mengelola proyek Waste Solution Hub dengan hati-hati, serta mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilannya, termasuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi kelemahan ini.

Daur ulang adalah salah satu komponen utama dalam konsep Waste Solution Hub. Fasilitas daur ulang dalam Waste Solution Hub dirancang untuk memproses berbagai jenis limbah dan menghasilkan produk daur ulang yang bernilai. Sebagai contoh Fasilitas daur ulang plastik dapat memproses limbah plastik menjadi bahan baku plastik yang dapat digunakan kembali dalam pembuatan produk baru. Plastik dapat dihancurkan, dicuci, dan dilelehkan menjadi pelet plastik yang siap digunakan untuk pembuatan produk plastik baru.

Fasilitas daur ulang kertas dapat memproses limbah kertas, seperti kertas bekas, karton, dan koran, menjadi pulp kertas yang dapat digunakan untuk membuat kertas baru. Beberapa Waste Solution Hub dapat memiliki fasilitas daur ulang limbah organik, seperti sisa makanan dan limbah taman, untuk menghasilkan kompos atau biogas. Limbah organik dapat diproses menjadi pupuk organik yang berguna dalam pertanian. Masih banyak lagi contoh daur ulang yang dapat dilakukan namun keberhasilan Waste Solution Hub apabila fasilitasnya lengkap dan mempu untuk membuat daur ulang. Metode yang digagas oleh Siti Salimah perlu dilakukan untuk mengurangi permasalahan sampah yang sudah menumpuk.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

VN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini