Meniti Karir Sukses melalui Jurusan Sastra: Kisah Inspiratif Eka Dalanta

Meniti Karir Sukses melalui Jurusan Sastra: Kisah Inspiratif Eka Dalanta
info gambar utama

Kawan GNFI, berbicara mengenai jurusan Sastra sering kali memunculkan keraguan terkait peluang karier yang dapat ditemukan. Namun, kisah Eka Dalanta Rehulina Tarigan membuktikan sebaliknya. Seorang lulusan Sastra Indonesia Universitas Sumatera Utara (USU), Eka Dalanta, telah menjadi salah satu tokoh berpengaruh dalam dunia sastra dan literasi di Sumatera Utara.

Eka tidak hanya berhasil mengejar hasratnya dalam bidang sastra, tetapi juga mendirikan komunitas pegiat literasi yang dikenal sebagai "Ngobrol Buku" dan menjadi duta baca Karo yang berdedikasi.

Perjalanan karier Eka Dalanta sebagai seorang pegiat literasi merupakan proses yang panjang. Semua dimulai dari ketertarikannya pada dunia membaca yang tumbuh sejak usia dini, sebuah hasrat yang diperkenalkan oleh ayahnya melalui kegiatan membaca bersama dan dongeng yang dibacakan oleh neneknya. Kecintaannya pada membaca menjadi sebuah kebiasaan, bahkan hingga uang saku yang ia miliki dihabiskan untuk membeli berbagai buku.

Ketika Eka berada di jenjang SMP dan SMA, ia beruntung bertemu dengan guru Bahasa Indonesia yang menyenangkan. Hal ini membuatnya semakin tertarik dengan kegiatan literasi dan sastra. Kemudian, saat melanjutkan ke jenjang kuliah, Eka memutuskan untuk mengejar passionnya dan memilih jurusan Sastra Indonesia. Di masa kuliah, Eka juga terlibat dalam pers kampus, yang tidak hanya membantunya memperluas wawasan, tetapi juga membuka kesempatan untuk berkenalan dengan banyak individu.

Melalui kegiatan pers kampus, Eka berhasil berjumpa dengan sejumlah teman yang juga memiliki ketertarikan dalam literasi. Bersama empat rekannya, Eka memutuskan untuk membangun sebuah taman bacaan secara swadaya yang diberi nama "Rumah Buku." Tempat ini terletak di dekat kampus USU, yang menyediakan akses bacaan bagi mahasiswa USU dan anak-anak di sekitar lingkungan tersebut.

Meskipun akhirnya Rumah Buku harus ditutup karena kesibukan para pendiri, selama tiga tahun berdiri, tempat tersebut berhasil memberikan akses membaca bagi mahasiswa USU dan anak-anak di sekitar lingkungan tersebut.

Walaupun Rumah Buku tidak bisa berlanjut, semangat dan cintanya terhadap buku serta literasi tetap berlanjut. Setelah memasuki dunia kerja, Eka memiliki pengalaman yang beragam, mulai dari bekerja di berbagai media, menjadi penulis naskah dokumenter, hingga perannya sebagai media officer dan konsultan komunikasi. Eka juga aktif terlibat dalam kegiatan literasi di sekitar Danau Toba selama 5-6 tahun. Kemudian, keinginannya untuk membangun kembali kegiatan literasi, khususnya dalam bidang sastra, mulai muncul. Inilah yang menjadi pendorong awal terbentuknya komunitas "Ngobrol Buku."

Bersama dengan empat rekannya, Eka bersatu untuk membentuk komunitas "Ngobrol Buku," yang secara eksklusif membahas sastra Indonesia. Komunitas ini berdiri pada bulan Mei 2020 dengan tujuan utama, yakni memperkenalkan kekayaan sastra Indonesia kepada khalayak yang lebih luas, terutama generasi muda. Mereka ingin menekankan bahwa berbicara mengenai sastra bukanlah sesuatu yang rumit atau membosankan, sebagaimana seringkali dibayangkan oleh banyak orang.

Eka mengungkapkan pentingnya berbicara tentang karya sastra, "Membicarakan sastra itu penting karena ketika seseorang terlibat dalam membaca sastra, mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih empatik." Untuk mencapai tujuan mereka, "Ngobrol Buku" memanfaatkan platform diskusi di media sosial Instagram.

Hingga saat ini, "Ngobrol Buku" tetap konsisten dalam menjalankan kegiatan diskusi yang melibatkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk penulis, sastrawan, dan individu biasa yang memiliki minat dalam membaca karya sastra, tanpa memandang profesinya. Diskusi ini rutin diadakan setiap malam pukul 8, baik melalui platform daring seperti Instagram dan Zoom, maupun secara langsung melalui sesi daring.

Eka tidak hanya membangun komunitas literasi, tetapi juga berperan sebagai duta baca Karo. Pada 27 September 2023, ia diangkat sebagai Duta Baca Daerah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, untuk periode 2023-2027. Peran ini memungkinkan Eka untuk menginspirasi dan memotivasi masyarakat Karo untuk lebih mendalami literasi dan sastra.

Eka juga telah menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda di Sumatera Utara. Ia membuktikan bahwa jurusan Sastra tidak hanya menawarkan peluang karir yang baik, tetapi juga menjadi panggung bagi individu untuk mengejar hasrat mereka dan menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Dengan dedikasinya, Eka mendorong lebih banyak orang untuk tertarik pada sastra dan literasi.

Kisah Eka Dalanta mengilhami kita untuk menjadikan sastra sebagai alat untuk mengubah dan memotivasi masyarakat. Harapan yang besar adalah agar lebih banyak lulusan jurusan Sastra seperti Eka yang dapat membawa sastra dan literasi lebih dekat kepada masyarakat dan mengubah pandangan bahwa jurusan ini dapat membawa karir yang bermanfaat. Eka Dalanta adalah contoh hidup yang membuktikan bahwa dengan tekad dan cinta terhadap sastra, seseorang dapat mencapai sukses dalam dunia literasi.

Itulah sosok Eka Dalanta yang telah membagikan pengalamannya dalam meniti karier yang dimulai dari kecintaannya terhadap sastra. Menurut kawan GNFI pesan apa saja yang Eka Dalanta berikan pada kita?

Semoga dengan artikel ini bisa memotivasi kawan GNFI. Sampai jumpa lagi!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini