Siambu dan Sikatup: Inovasi Pakan Ternak Tanpa Ngarit

Siambu dan Sikatup: Inovasi Pakan Ternak Tanpa Ngarit
info gambar utama

Mencukupi kebutuhan pakan bagi ternak menjadi salah satu aspek penting dalam menunjang keberlangsungan dunia peternakan. Namun, dalam proses tersebut seringkali terdapat kendala yang menyulitkna. Salah satunya keberadaan musim kemarau yang membuat produksi rumput hijau berkurang. Akibatnya, peternak harus mencari sumber pangan bagi hewan mereka di tempat yang jauh. Hal ini tentu memakan biaya dan waktu yang berlebih.

Menanggapi persoalan tersebut, Visista Pratama seorang pemuda asal Lahat, Sumatera Selatan menciptakan solusi yang sangat cemerlang. Melalui produk Siambu dan Sikatup, ia mengajak peternak untuk lebih memaksimalkan limbah organik di lingkungan mereka dengan cara mengolahnya menjadi pakan ternak yang kaya akan nutrisi.

Visista Pratama: Inovasi Siambu dan Sikatup

Visista Pratama Ashadi merupakan seorang laki-laki kelahiran Lahat, Sumatera Selatan yang memiliki ketertarikan pada pengolahan pakan ternak organik. Melihat tantangan yang dihadapi peternak terutama pada musim kemarau, mendorong Visista untuk menciptakan solusi yang inovatif. Ia kemudian melihat adanya potensi yang terdapat dalam sisa ampas tebu dan katul tumpi polar, yang menghasilkan bau khas fermentasi yang juga disukai oleh hewan ternak.

Ampas tebu sendiri merupakan produk sampingan dari hasil pengolahan tebu untuk dijadikan gula. Sebelumnya, ampas tebu sering diabaikan karena dianggap tidak memiliki nilai ekonomis. Begitu pula dengan katul tumpi polar, yang juga sering dibuang karena dianggap sebagai limbah hasil pengolahan makanan dan minuman.

Proses Pengolahan Ampas Tebu dan Katul Tumpi Polar menjadi Siambu dan Sikatup

Ketergantungan peternak terhadap rumput dan daun, membuat mereka kesulitan menemukan penggantinya ketika terjadi kelangkaan. Berangkat dari kondisi tersebut, Visista Pratama yang pada waktu itu sedang menggarap project peternakan di Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, mencoba untuk membuat pakan alternatif yang ramah lingkungan dan hemat biaya.

Melimpahnya limbah tebu dan katul tumpi polar, membuat Visista berpikir untuk mengolahnya menjadi pakan ternak dengan menggunakan teknik inovatif yaitu silase. Melalui silase, hijauan (limbah tebu dan tumpi polar) makanan ternak dibentuk dengan menggunakan metode fermentasi. Dengan bantuan bakteri asam laktat dan anaerob, hijauan yang sudah digiling kemudian disimpan sehingga menghasilkan pakan ternak yang mengandung kadar air tinggi. Selain mampu untuk menjadi alternatif nutris bagi hewan ternak, hasil fermentasi dengan teknik silase dapat disimpan dalam jangka waktu yang panjang.

Upaya Visista Pratama tersebut menghasilkan dua produk yaitu Siambu (Silase Ampas Tebu) dan Sikatup (Silase Katul Tumpi Polar). Siambu adalah produk fermentasi ampas tebu yang diolah menggunakan teknik silase. Sedangkan Sikatup, merupakan katul tumpi polar yang diolah dengan metode serupa. Kedua produk ini dapat memberikan manfaat bagi peternak terutama ketika musim kemarau melanda.

Kesimpulan

Inovasi Siambu dan Sikatup merupakan contoh nyata dari proses berpikir kreatif dan out of the box, yang membawa manfaat positif dalam dunia pertanian dan peternakan. Visista Pratama menjadi salah satu diantara sekian banyak orang hebat, yang terdorong untuk membuktikan bahwa limbah yang selama ini dianggap tidak berguna, dapat menjadi sumber daya yang bernilai tinggi.

Dengan adanya Siambu dan Sikatup, peternak tidak lagi harus khawatir terhadap keterbatasan pangan ketika kemarau sedang berlangsung. Inovasi yang sangat luar biasa dan tentu dapat menjadi pemantik bagi siapapun untuk bisa mengembangkan produk yang efisien, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi setiap golongan.

#kabarbaiksatuindonesia

Sumber:

https://sumeks.disway.id/read/675900/langkah-visista-pratama-mengkolaborasikan-pakan-ternak-alternatifnya-dengan-gerakan-sumsel-mandiri-pangan

https://wongkito.co/read/cerita-visista-pemuda-asal-lahat-ciptakan-pakan-ternak-berbahan-sampah-organik-jadi-finalis-satu-indonesia-astra-award

https://wongkito.co/read/olah-limbah-kulit-kopi-jadi-pakan-peternak-pemuda-lahat-raih-anugerah-inovator-sumsel-2023

https://intp-fapet.ipb.ac.id/?p=1787

https://warstek.com/fermentasi


(pastikan sertakan sumber data berupa tautan asli dan nama jika mengutip suatu data)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini