Yudi Efrinaldi : Grow Mindset Penolong Jiwa Pengusaha untuk Bangkit dan Sukses

Yudi Efrinaldi : Grow Mindset Penolong Jiwa Pengusaha untuk Bangkit dan Sukses
info gambar utama

Siapa sih yang tidak mengenal seorang Yudi Efrinaldi? Pendiri brand minuman kekinian “Es Gak Beres” yang sukses mendirikan 500 cabang di berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Berawal dari tahun 2019 pasca kondisi ekonomi yang menurun, mengharuskan seorang Yudi bangkit kembali dan melangkah ke depan lagi demi memperbaiki kondisinya. Bermodalkan tekad dan biaya secukupnya, Yudi memanfaatkan bulan Ramadhan untuk berjualan minuman. Setiap harinya Yudi berjualan menggunakan gerobak dari jam 3 sampai jam 6 sore bersamaan dengan waktu berbuka puasa.

Seiring berjalannya waktu, minuman kekinian yang diperjualbelikan Yudi laris manis. Sampai banyak konsumen yang mempromosikan minuman ini di media sosial mereka. Ada juga konsumen yang kehabisan produk saat ingin membeli. Dari kejadian ini muncul istilah es yang dijual Yudi memang gak beres karena ketika konsumen ingin membeli, persediaan produknya sudah habis.

Akhirnya istilah "Es Gak Beres" dijadikan brand oleh Yudi sendiri. Dari laris manisnya produk minuman kekinian ini, Yudi juga pernah merasakan penurunan dalam penjualan produknya. Sempat tidak laku karena ada beberapa komentar di Facebook yang menyebutkan bahwa minumannya tidak enak dan ada larangan untuk membeli. Hal tersebut membuat keadaan emosional Yudi menurun karena komentar netizen.

Yudi tidak menyerah begitu saja untuk membuat brand yang dia ciptakan naik kembali. Dia mengambil langkah yang baru untuk mengganti produk tersebut dengan mempertahankan brand yang sama. Yudi membuat produk seperti Thai Tea, Grean Tea dan sejenisnya dengan kombinasi varian rasa buah-buahan. Kerja keras seorang Yudi yang tanpa henti telah berbuah manis. Alhamdulillah produk baru yang di produksi viral kembali karena rasanya enak. Padahal resep yang digunakan Yudi hanya bermodalkan sumber dari internet dan praktek mandiri. Namun hal ini malah membuat brandnya melejit kembali.

Grow mindset atau berpikir berkembang adalah cara Yudi untuk membuat brandnya berkembang pesat. Dengan berbagai permasalahan yang Yudi alami, dia bisa memunculkan berbagai ide solusi untuk mengatasinya. Dimulai dari mencari dan survey kompetitor bila produk yang digunakan sama, melakukan positioning produk, manajemen stock bahan baku sampai ditipu karyawannya. Hal-hal tersebut membuat Yudi dapat melakukan evaluasi dan menghasilkan solusi dari masalah-masalah yang ada.

Di sela kesibukan mengurusi produknya yang kian viral, Yudi membuat sistem kemitraan pada brand yang dimilikinya. Alasan yang mendasar Yudi melakukan hal ini adalah dia mengetahui bagaimana kondisi para pengusaha yang tidak banyak bertahan saat pandemi kemarin. Jiwa kewirausahaan yang dimiliki para pengusaha pun semakin menurun, alhasil membuat seorang Yudi harus turun tangan untuk membantu.

Program minat kewirausahaan yang dikembangkan Yudi tertuju pada pelajar, ibu-ibu rumah tangga atau mereka yang ingin memiliki usaha sampingan namun masih takut untuk memulainya. Dari pihak Yudi pun sudah memberikan fasilitas pendampingan dengan "Es Gak Beres" yang mana sistem ini mengacu pada kepemilikan modal seminim mungkin. Dengan modal minim, mereka bisa mencukupkan kegiatan berwirausaha di lingkup sekolah ataupun di tempat umum.

Namun pada akhirnya sistem kemitraan ini juga perlu diperbaiki. Mulai dari ongkos kirim, bahan baku, sdm, biaya persewaan yang mana hal ini masih kurang dalam penerapannya. Dari permasalahan tersebut, Yudi tetap berpegang teguh pada penerapan berpikir positifnya untuk melakukan perbaikan ke ranah yang lebih baik. Dari waktu ke waktu sistem kemitraan yang dia jalankan bisa berjalan sesuai dengan rencana.

Bahkan dengan penerapan strategi marketing yang bagus, brand "Es Gak Beres" sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Sekitar 500 cabang dengan daerah utama di Sumatra, Aceh, Riau dan sekitarnya. Hal ini tentunya menjadi sebuah fakta mengejutkan bagi Yudi sendiri, karena dia tidak bereskpektasi lebih jika produknya sampai viral menyebar ke berbagai provinsi.

Dengan nama yang unik “Es Gak Beres” menjadi ciri khas tersendiri untuk memunculkan rasa penasaran khalayak. Alhasil khalayak menjadi kepo kemudian membeli produk tersebut. Dengan rasa yang enak sesuai testimoni konsumen, hal ini menjadi daya tarik untuk bahan promosi marketing di berbagai platform online maupun offline.

Segala ide dan solusi dari tiap permasalahan yang Yudi dapatkan telah terealisasikan satu per satu dan nyatanya hingga sekarang dia bisa bangkit dan sukses menjalankan program dari brand "Es Gak Beres" yang telah dia ciptakan di tahun 2019. Pada tahun 2021, Yudi mendapatkan apresiasi pertama pada kategori kewirausahaan dengan brand yang dia miliki “Es Gak Beres” di ajang SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards. Kita bisa mengambil sebuah pembelajaran bahwa menerapkan grow mindset itu menjadi hal yang penting untuk kelangsungan kehidupan yang lebih baik. #kabarbaiksatuindonesia

Sumber data : Referensi Artikel APA 2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RD
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini