Pekan Kebudayaan Kaltim 2023: Rekam Jejak Budaya sekaligus Jelajah Makna “Rumah Kita”

Pekan Kebudayaan Kaltim 2023: Rekam Jejak Budaya sekaligus Jelajah Makna “Rumah Kita”
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

“Wah”. Kata pertama yang kuucap kali pertama ketika memasuki venue acara Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Prov. Kalimantan Timur Tahun 2023, yang digelar pada 14-17 September lalu di BSCC Dome, Jl. Ruhui Rahayu-Ringroad, Kota Balikpapan.

Tampilan luar venue mungkin sekilas tampak sederhana—seperti pagelaran acara pada umumnya, yang hanya menyediakan spanduk photobooth dan gapura selamat datang—namun, begitu kalian memasuki pintu utamanya, maka whoosh! ada kemagisan yang menjadi daya tarik yang tak terelakkan. Bukan! Ini bukan soal “magis” yang seram-seram itu, ini adalah “magis” yang akan membuatmu tertarik untuk menyusuri rekam jejak kebudayaan, sekaligus memaknai arti “Bumi Etam”.

Adanya pemindahan Ibu Kota Negara baru sebagaimana UU No. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN) pada 15 Februari 2022, menjadikan event gelaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur kali ini, mengusung tajuk "Spirit IKN dalam Kearifan Budaya Lokal".

Dokumentasi Pribadi | Bilik Sejarah Kalimantan Timur
info gambar

Provinsi Kalimantan Timur memang terkenal “arif” akan multikultural masyarakatnya, terlebih lagi Provinsi Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi tujuan para pendatang. Namun, jujur saja, 22 tahun aku lahir dan bertumbuh di “Bumi Etam” (terjemahan Bahasa Kutai yang berarti “Rumah Kita”), barulah ini kali pertama aku merasakan makna “Rumah Kita” yang sebenarnya.

Petikan dawai musik “sampek” khas Dayak mengalun syahdu menemaniku mengitari area venue. Sederet karya seni rupa nan ciamik karya para seniman lokal terpasang menarik di antara bilik-bilik, koleksi Mandau beragam rupa dan senjata khas tradisional lainnya juga tersusun rapi di tiap display area booth beberapa museum yang ada.

Dokumentasi Pribadi | Koleksi Mandau Museum Samarinda dalam Event PKD Kaltim 2023
info gambar

O,iya beberapa booth tampak asyik melakukan demonstrasi budaya—ada demo memasak Buras Berendam dan Pulut Nasi (kuliner khas Kutai), ada juga yang sedang seru bermain Gasing Kutai.

Dokumentasi Pribadi | Demonstrasi Kuliner Khas Kutai
info gambar

Di sisi lain juga kulihat para pengkarya tengah sibuk berkutat pada canvas-nya. “Oh sedang berlomba,”pikirku. “Menarik juga buku-buku ini,”lagi, batinku berseru melihat setumpuk buku mengenai Adat Istiadat Suku Benuaq.

Dokumentasi Pribadi | Seorang Seniman Membuat Sketsa
info gambar

Syahdunya petikan “Sampek” selang berganti dengan gubahan penuh semangat dari musik “Tingkilan” Kutai yang beradu gema. Rupa-rupanya event PKD Kaltim 2023 bukan cuma pameran/exhibition semata, berlangsung pula ajang Festival Musik Tradisi, Dialog Kemajuan Kebudayaan, Pemilihan Duta Tari serta Anugerah Kebudayaan.

Dokumentasi Pribadi | Tampak Area Panggung Utama PKD Kaltim 2023
info gambar

Menghadiri event PKD Kaltim 2023 tampaknya tak hanya sekadar menyadarkanku akan melimpahnya keragaman budaya di “Rumah Kita”. Lebih dari itu, aku berpikir bahwa aku harus segera bergerak dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki.

Ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk menjadi agen penggerak dan pemerhati kebudayaan, mulai dari meningkatkan kesadaran dan kecintaan akan kebudayaan, menumbuhkan kepedulian terhadap isu-isu kebudayaan, keinginan belajar dan menggali pengetahuan untuk bisa melestarikan kebudayaan, sampai menjadi lebih vokal dalam menyebarluaskan informasi kebudayaan di masyarakat. Semua tentu bisa dilakukan berkat keterbukaan informasi publik dan juga ketersediaan berbagai platform yang menunjang.

Lebih lanjut, pemerintah selaku stakeholder terkait yang berkewajiban untuk mengelola, menjaga, menentukan maupun melaksanakan kebijakan pastinya memiliki andil yang paling besar dalam menentukan arah tujuan mendatang. Untuk itu, besar harapanku agar sekiranya para stakeholder bisa menciptakan “branding” yang berkarakter, membangun jangkauan target audiens hingga ke pelosok-pelosok terpencil, serta mewadahi para pengkarya, penggiat maupun penikmat kebudayaan dalam ruang kreativitasnya berkarya dengan seluas-luasnya.

Akhir kata, kuharap akan ada banyak lagi kesempatan “emas” untukku, kamu dan seluruh Kawan GNFI, tuk bisa merasakan pengalaman luar biasa, mengenal lebih dekat rekam jejak kebudayaan, sekaligus jelajah makna “Rumah Kita” di masa yang akan datang. Sampai jumpa di lain waktu!

Dokumentasi Pribadi | Buah Tangan dari Pekan Kebudayaan Daerah Kaltim 2023
info gambar

Ngomong-ngomong, jangan lupa koleksi merchandise eksklusif ini ketika berkunjung ke tempat-tempat kebudayaan/bersejarah ya~ Hihi!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini