Es Gak Beres Besutan Yudi Efrinaldi, dari Pinggir Jalan Hingga Punya 500 Gerai

Es Gak Beres Besutan Yudi Efrinaldi, dari Pinggir Jalan Hingga Punya 500 Gerai
info gambar utama

Jangan pernah meremehkan langkah kecil, karena jika dilakukan dengan benar dan konsisten akan menghasilkan lompatan besar. Ya, siapa sangka usaha yang saat ini memiliki 500 gerai bermula dari gerobak pinggir jalan.

Ini adalah usaha jualan es yang bukan sembarang es. Namanya Es Gak Beres. Wah, es apa pula itu? Namanya benar-benar bikin penasaran. Hal itu membuat mereka berbondong-bondong datang, beli, dan mencicipi es buatan Yudi Efrinaldi tersebut. Tak heran, es yang satu ini viral di tahun 2019.

Yudi sendiri tak menyangka es yang dijualnya akan viral. Apalagi sebenarnya es yang dijual tak jauh berbeda dengan yang dijajakan pedagang lain. Yuk, kenal lebih dekat dengan Yudi dan Es Gak Beresnya.

Asal Mula Es Gak Beres

Salah satu gerai Es Gak Beres
info gambar

Sebetulnya Yudi adalah sosok baru di dunia kuliner. Sebelumnya, dia adalah pegawai honorer. Tuntutan ekonomi membuatnya memutar otak mencari peluang untuk menambah penghasilan.

Dia mencoba berjualan bubur ayam pinggir jalan dan pisang goreng krispi online. Sayangnya, usaha tersebut belum membuahkan hasil.

Tak putus asa, Yudi mencoba peluang baru. Kesempatan itu datang di bulan Ramadan 2019. Dia berjualan jus buah dengan mengandalkan gerobak dan meja di pinggir jalan.

"Jualan dari jam 3 sampai jam 6 sore. Alhamdulillah es laris. Saya juga promosi lewat WA story dan media sosial," tutur Yudi dalam talkshow "Good Movement Inspirasi dari Kisah Sukses: Membangun Masa Depan Melalui Kewirausahaan Bersama Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards" pada Senin, 2 Oktober 2023.

Saking larisnya, beberapa orang tidak kebagian es nan segar tersebut. Sampai-sampai ada konsumen yang mengatakan, "Di sepanjang jalan ini banyak yang jualan es untuk buka puasa, tapi cuma es kau yang paling cepat habis. Es kau memang nggak beres,".

Mendengar itu, Yudi pun menjadikan "Es Gak Beres yang Sangat Beres" sebagai brand. Selepas Ramadan, Yudi tetap berjualan es, akan tetapi tidak laku. Rasa es yang berubah karena sudah dijual lebih dari enam jam membuat dirinya di-bully di media sosial. Orang-orang menyebut es yang dijualnya asam, tidak enak, dan sebagainya. Akhirnya warga Kisaran, Sumatera Utara, ini berpikir untuk mengganti produk. Dia pun mencoba menjual minuman kekinian yang belum ramai di daerahnya. Minuman apa itu?

Rupanya minuman yang dijual Es Gak Beres adalah thai tea, boba, dan jelly yang diberi susu. Resepnya Yudi cari sendiri melalui video di YouTube. Dia pun rajin coba-coba untuk mencari formula es yang enak.

Ternyata es kekinian racikan Yudi bersama ES Gak Beres banyak digemari. Rasa yang nikmat dan nama brand yang unik menjadikan es ini viral dan selalu laris di pasaran.

Tantangan Es Gak Beres

Salah satu gerai Es Gak Beres
info gambar

Popularitas Es Gak Beres membuat beberapa pedagang lain meniru dan bahkan ikut-ikutan menggunakan nama Es Gak Beres. Ini adalah tantangan tersendiri. Apalagi es yang dijual mudah pula dibuat oleh pedagang lain.

Namun, Yudi memastikan es yang dijualnya berbeda dari yang lain, kendati sepintas hampir sama. Ini karena bahan baku yang digunakan sudah pasti berbeda untuk mempertahankan rasa dan kualitas.

Yudi akhirnya mematenkan merek Es Gak Beres yang Sangat Beres ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. Hal itu dilanjutkan dengan memperluas bisnis dengan sistem kemitraan.

"Kami mengembangkan minat kewirausahaan terhadap pelajar atau ibu rumah tangga. Bahkan yang ingin punya usaha sampingan, tapi takut memulai usaha. Pendampingan melalui Es Gak Beres, modal seminim mungin, tapi bisa berwirausaha," papar Yudi.

Semakin tinggi pohon, semakin besar pula anginnya. Meski mitranya semakin bertambah banyak, tapi tantangan yang dihadapi Es Gak Beres masih saja ditemukan. Misalnya kurangnya sumber daya manusia.

Selain itu, Yudi juga pernah ditipu karyawan. Sakit tapi tidak berdarah, kala orang yang dipercaya malah tidak amanah. Sedih dan kecewa memang dirasa, tapi Yudi memilih untuk tidak terpuruk terlalu lama.

"Saya terus berpikir positif saja untuk bisa maju ke depan. Pokoknya pakai mindset positif," tutur Yudi.

Tantangan lainnya adalah ketika ada mitra yang mangkir beli bahan baku dari Yudi, dan malah membeli dari tempat lain. Hal itu membuat es yang dihasilkan memiliki cita rasa yang berbeda, kualitas yang tidak sama, dan ujung-ujungnya bisa merusak brand.

Belum lagi saat ada kemunduran omzet yang berdampak pada perencanaan yang harus berubah total. Yudi membanderol es yang dijualnya Rp5.000. Murah bukan? Harapannya dengan harga yang murah, pembeli pun berlimpah. Sayangnya, terkadang pembelinya sedikit, sehingga keuntungannya pun terlilit.

Suatu kali, Yudi pernah menaikkan harga jual es. Hasilnya apa? Hancur! Dia pun kembali mencari cara kreatif dan berhasil menyiasatinya. Yudi menawarkan penjualan bundling, siasat promosi, dan juga siasat ukuran kemasan.

Kesuksesan Tidak Dibangun dalam Satu Malam

Yudi di salah satu gerai Es Gak Beres
info gambar

Petuah "kesuksesan tidak dibangun dalam satu malam" benar adanya. Butuh langkah-langkah kecil yang konsisten untuk sampai ke tujuan. Pun dengan Yudi, kerja kerasnya semakin menunjukkan hasil.

Saat ini, Yudi bisa meraup omzet antara Rp100 hingga 150 juta per bulan dari penjualan bahan baku ke mitra cabang. Bahkan Es Gak Beres juga berekspansi ke beberapa bisnis, misalnya saja cafe dan resto.

Usaha Yudi tentunya membuka lapangan kerja bagi orang lain. Dia mempekerjakan 40 orang karyawan di bidang produksi bahan baku, serta 10 orang untuk pengelolaan cafe dan resto

Tak cuma itu, Es Gak Beres juga giat memberikan pelatihan kewirausahaan bagi para pelajar. Kepada para calon pengusaha cilik, Yudi menanamkan growth mindset. Ini adalah cara berpikir yang berkembang. Jadi, ketika pengusaha menemui kesulitan yang bikin pening, harus memiliki pola pikir untuk bisa menghadapi. Perlu semangat untuk mencari jalan keluar.

Bisnis juga tidak melulu tentang uang. Hal itu yang membuat Es Gak Beres pun merambah ke pelayanan sosial, seperti ambulans gratis, juga pemberian sembako gratis.

"Jadi nggak cuma jualan, tapi juga mikirin orang lain," ucap Yudi.

Atas perjuangannya, Yudi diganjar penghargaan Satu Indonesia Awards (SIA) dari Astra bidang kewirausahaan pada tahun 2021. Penghargaan ini semakin melecut semangatnya untuk menebarkan semangat kewirausahaan.

Satu kebaikan bisa mengilhami kebaikan lainnya yang terus menyebar laksana virus. Seperti yang Yudi lakukan. Itu semua bukan tentang pencapaian besar semata, tapi lompatan yang diawali langkah-langkah kecil tanpa kenal lelah.

Referensi dan Sumber Foto

satu-indonesia.com. Yudi Efrinaldi, Perintis "Es Gak Beres yang Sangat Beres", https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/perintis-es-gak-beres-yang-sangat-beres/, diakses pada 5 Oktober 2023.

Instagram @esgakberes

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NI
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini