Kebudayaan Tari Jaipong di Jawa Barat

Kebudayaan Tari Jaipong di Jawa Barat
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, dengan jumlah penduduk sebanyak 48.274.162 juta jiwa. Jawa Barat memiliki beberapa kebudayaan salah satunya tarian, di Jawa Barat sendiri memiliki beberapa tarian yang terkenal seperti Tari Merak, Tari Topeng, Tari Kuda Renggong, dan Tari Jaipong. yang akan kita bahas kali ini adalah kebudayaan Tari Jaipong. Tari Jaipong lahir pada tahun 1960-an di kawasan Karawang dan Bandung.

Tarian ini terdiri dari beberapa gabungan kesenian lain seperti Pencak Silat, Ketuk Tilu, Rebab, Sinden dan Wayang Golek. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh lebih dua orang, tari jaipong dibawakan dengan sangat enerjik dan di tampilkan dengan suasana yang ceria, hal tersebutlah yang membuat penonton terhibur dan membuat tari jaipong disukai oleh banyak kalangan, tari jaipong lahir dari seorang seniman yang berbakat di daerah Karawang yang bernama H.Suanda.

Tarian yang sebelumnya bernama Tari Banjet ini diiringi dengan alunan musik gamelan, gong, serta diiringi oleh suara indah seorang sinden. Tari Jaipong memilki beberapa pola gerakan seperti gerak bukaan, pencugan, nibakeun, dan beberapa gerakan mincid. gerakan-gerakan tersebutlah yang berkembang dan menjadi Tari Jaipong yang sudah ada sekarang.

Hingga pada tahun 1979 Tari Jaipong mengalami perkembangan yang signifikan, yaitu dengan berkembangnya pementasan dan properti yang digunakan. Tarian ini memiliki ciri khas yang terkhusus pada gaya kaleran, yang mana dalam gaya tersebut terdapat unsur kemanusian, keceriaan, kesederhanaan, semangat, erotisme, dan spontanitas, ciri-ciri tersebut tercermin dalam penyajiannya.

Tari Jaipong sangat identik dengan wanita sunda, gerakan tarian jaipong pada gerakan cinger menggambarkan karakteristik wanita sunda yang gesit dan dapat menghadapi tantangan kehidupan yang ada. Tari Jaipong sendiri kini sering ditampilkan di acara-acara resmi maupun tidak resmi terkhusus di Jawa Barat, pentas seni maupun acara perlombaan, selain itu tari jaipong termasuk ekstrakurikuler yang ada di setiap sekolah di Jawa Barat.

Selain menjadi ekstarkurikuler di sekolah-sekolah di Jawa Barat, Tari Jaipong kini juga menjadi salah satu ekstrakurikuler yang diadakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 39 di Beijing, China. Ada sekitar 60 siswa-siswi dari mancanegara yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Tari Jaiping.

Hal ini menandakan bahwasannya Tari Jaipong sudah dikenal luas di negara orang. Selain di China Tari Jaipong juga berhasil di tampilkan di sebuah festival yaitu, Festival Dance Around the World yang diadakan di London. Tarian ini dibawakan oleh 3 orang siswa dari SMKN 10 Bandung, tarian mereka banyak mendapatkan apresiasi dari para penonton maupun dari direktur pelaksana acara.

Adapun upaya yang dilakukan oleh Seniman Jaipong untuk memperkenalkan Tari Jaipong agar diketahui lebih luas lagi, yaitu dengan memperkenalkan tari jaipong kepada para mahasiswa akademi Tari Hanoi yang ada di Vietnam, mereka mendapatkan bimbingan dari para seniman tari jaipong mengenai tarian jaipong.

Mereka juga menampilkan tarian yang sudah mereka pelajari dari para seniman Tari Jaipong Indonesia. Para seniman pun turut bahagia dan bangga karena pertunjukan kebudayaan negerinya di tampilkan oleh para mahasiswa Vietnam.

Selain di tampilkan di Vietnam karena kepopularitasannya tari Jaipong pun sudah ditampilkan atau dipentaskan di berbagai negara seperti di kawasan Eropa maupun Asia, Selain itu para Seniman juga pernah di undang UNESCO untuk menampilkan tari Jaipong untuk pentas pada tingkat dunia di Cengdo, China. Dengan adanya impact dari kebudayan ini pemerintah pun mengusulkan tari jaipong untuk dijadikan warisan budaya dunia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini