Ambulans Kuda Besi Sebagai Penyelamat Nyawa Balawala Larantuka

Ambulans Kuda Besi Sebagai Penyelamat Nyawa Balawala Larantuka
info gambar utama

Terungkapnya sebuah fakta yang bermula dari Focus Group Discussion (FGD) tentang kondisi kesehatan ibu dan anak bersama petugas penyuluh lapangan keluarga berencana se-kabupaten Flores Timur pada Juli 2022, bahwa angka kematian bayi sangat tinggi di Desa Balawala Larantuka. Desa terpencil dengan keterbatasan transportasi serta kondisi alam desa yang tak memungkinkan sehingga menyulitkan para tim medis untuk sampai di rumah warga menjadi penyebab utama hilangnya nyawa para bayi dan ibu.

Rumah sakit yang letaknya sejauh 40 kilometer dan tidak ada ambulans mengharuskan para calon ibu untuk menahan rasa sakit luar biasa yang dialaminya hingga para bantuan dari tim medis tiba di rumah. Keterlambatan penanganan tim medis tersebut sering membuat kehidupan seorang ibu berakhir setelah melahirkan sebuah kehidupan baru.

Desa yang terletak di kabupaten Flores Timur, provinsi Nusa tenggara Timur (NTT) ini memiliki kondisi alam yang sangat terbatas. Para dokter maupun bidan harus menempuh jarak belasan bahkan puluhan kilometer untuk sampai di rumah pasien. Jalan yang dilewatinya juga tak mudah. Jarang ada aspal. Jalan di sana hanya dikeraskan oleh bebatuan dimana akan berdebu saat kemarau, dan berlumpur saat musim hujan.

Mansetus, salah satu penduduk warga Desa Balawala yang lahir pada 5 Januari 1976 di Lewoleba, kabupaten Lembata ini menggagaskan ide baru. Ia membangun sebuah Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) dan membuat Program Manajemen Sarana Transportasi yang mendukung 32,926 penduduk desa di 44 kecamatan Flores Timur.

Dari bantuan donasi, Mansetus mengumpulkan sebanyak 13 sepeda motor untuk petugas desa dan petugas kesehatan di lima kecamatan di Flores Timur. Dimana hal tersebut bertujuan untuk melayani desa-desa terpencil di daerah tersebut. Selain sepeda motor gratis, perlengkapan, P3K, pelatihan mesin, hingga bengkel gratis di tiap 2.000 kilometer untuk merawat sepeda-sepeda motor tersebut. Para anak muda di Flores juga ia kumpulkan untuk membantu membawa para bidan untuk cepat sampai di rumah para warga.

Dari semua usaha yang dilakukan oleh Mansetus tersebut dapat menolong para ibu hamil dengan lebih cepat dan mudah daripada sebelumnya. Mahasiswa lulusan Universitas Nusa Cendana Kupang jurusan hukum tersebut mengubah kehidupan desa kecilnya. Dari tangannya sendiri yang membangun program bermanfaat, pelayanan kesehatan sudah berkembang dan mudah diakses di desanya. Membuat keresahannya mengenai tingkat kematian bayi dan ibu hamil di daerah tersebut dapat teratasi.

Saat ini, YKS sudah memiliki sebanyak 15 unit ambulans berupa sepeda motor dan 3 unit ambulans mobil yang tersebar di Flores Timur. Warga sudah tak perlu khawatir akan kekurangan pelayanan kesehatan dari tim medis yang tiba dalam waktu lama.

Usaha Mansetus tak sia-sia. Saat ini, Mans masih aktif di berbagai macam bidang yang bertujuan untuk membantu warga terutama di bidang kesehatan.

Mansetus sama sekali tidak memiliki latar belakang kesehatan. Akan tetapi, ide cemerlangnya yang disertai tekad dan rasa peduli yang sangat tinggi membuat dedikasinya mendapat apresiasi dari SATU Indonesia Award pada tahun 2010. Tekad dan kegigihannya memang patut menjadi contoh teladan bagi pemuda lainnya. Bersama pemuda Flores lainnya Mansetus berhasil mengembangkan program yang digagaskannya sendiri. Perjuangan yang terbilang tak mudah tersebut bisa dilalui olehnya hingga menjadi penolong nyawa bagi banyak orang.

Dari sini Mansetus membuktikan bahwa ide tidak akan menjadi apa-apa sebelum adanya aksi nyata.

#Kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AT
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini