KBA Kemuning Masa Kini dan Yang Akan Datang

KBA Kemuning Masa Kini dan Yang Akan Datang
info gambar utama

Mengutip dari laman resmi Kampung Berseri Astra, Kampung Berseri Astra (KBA) merupakan sebuah program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yang diimplementasikan kepada masyarakat dengan konsep pengembangan yang mengintegrasikan 4 pilar program yaitu pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan.

Program ini ditujukan untuk mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif melalui kolaborasi bersama antara masyarakat dan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra.

Meskipun program KBA ini berlangsung selama 5 tahun, Astra juga tetap memberikan pendampingan kepada masyarakat seusai program tersebut berakhir. Hal ini juga yang dialami oleh salah satu KBA di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu KBA Kemuning di Kabupaten Gunungkidul.

Implementasi 4 Pilar Kampung Berseri Astra

Telaga Kemuning tampak dari sudut atas
info gambar

Kampung Berseri Astra Kemuning merupakan salah satu desa yang menerima program tersebut sejak tahun 2016 hingga 2021. Setelah berakhirnya program tersebut, berbagai program pendampingan tetap dilakukan oleh perusahaan.

Pendampingan tersebut didasarkan pada 4 pilar utama program Kampung Berseri Astra. Galuh Rakasiwi, Koordinator Pemuda Penggerak KBA Wisata Telaga Kemuning, melalui sambungan Zoom Meeting saat diwawancarai penulis, memaparkan berbagai kegiatan pendampingan tersebut.

Di pilar pendidikan program pendampingan yang masih diberikan seperti pemberian beasiswa, revitalisasi bangunan sekolah (khususnya PAUD), dan pemberian alat peraga paud. Program di pilar kesehatan seperti pendampingan penaikan SDM, seminar, biaya tambahan makanan, pemberian peralatan kegiatan posyandu. Kemudian juga terdapat program Jumat Bersih, Sabtu Hijau, Minggu Jaya, dan Bank Sampah yang dilakukan sebagai wujud pilar lingkungan.

Peningkatan desa wisata dan pelatihan membangun bisnis, merupakan contoh kegiatan di pilar kewirausahaan. Kegiatan terbaru, yaitu di bidang Tangguh Bencana, seperti pelatihan cara menghadapi bencana alam juga turut diberikan kepada masyarakat.

KBA Kemuning dan Keunggulannya

Proses pembuatan produk UMKM KBA Kemuning
info gambar

Sebagai penerima program KBA, tentunya Kemuning memiliki keunggulan dan ciri khas tersendiri dibanding dengan desa-desa lainnya. Galuh menyampaikan bahwa Dusun Kemuning unggul di bidang kewirausahaan, UMKM, dan menekankan potensinya sebagai desa wisata dengan keindahan alamnya. “Kami concern di kewirausahaan, desa wisata, dan UMKM. Kami juga mencoba kolaborasi dari semua umur, dari pemuda hingga dewasa,” imbuh Galuh.

Dengan berbagai upaya dan kegiatan yang telah dilakukan KBA Kemuning, segala usaha mereka terbayar dengan dinobatkannya KBA Kemuning sebagai KBA terbaik di tahun 2020. Untuk mendapatkan predikat tersebut pun Galuh mengaku membutuhkan beberapa tahun untuk mendapatkan predikat tersebut. “Kami sudah mengusulkan sejak 2018. Tahun itu masuk 10 besar. Tahun 2019 kalah. Di tahun 2020 dengan persiapan yang matang dan bukti-bukti yang kuat, alhamdulilah menang,” jelasnya.

Selain itu, beberapa penghargaan lain juga pernah diraih oleh Dusun Kemuning. Menyitir dari IDN Times, beberapa penghargaan yang pernah diraih Dusun Kemuning seperti juara lomba kelurahan sehat dan lomba kelompok sadar wisata (pokdarwis) di tingkat Kabupaten Gunungkidul, serta juara dua lomba Posyandu di tingkat nasional.

Harapan KBA Kemuning di Masa Depan

Penyambutan ramah dari warga KBA Kemuning
info gambar

Berakhirnya program KBA di Dusun Kemuning tidak berarti berakhir juga semangat membangun desa tersebut. Melalui berbagai program pendampingan, Astra bersama Desa Kemuning berkolaborasi membangun dusun tersebut untuk mewujudkan dusun yang lebih baik lagi.

Dampak baik dari berbagai program yang telah terlaksana, menyisakan kesan positif dalam benak masyarakat yang turut merasakan dampaknya secara langsung. Hal ini juga yang mendorong masyarakat Kemuning untuk terus semangat mengembangkan potensi desanya menjadi desa mandiri.

“Setelah selesai pendampingan kami berharap bisa jadi desa mandiri tanpa mengandalkan pihak manapun, artinya menekankan kolaborasi dengan pihak-pihak luar untuk bersama membangun desa,” pungkas Galuh.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NW
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini