Melirik Uniknya Kuliner Keripik Belut Khas Kecamatan Godean

Melirik Uniknya Kuliner Keripik Belut Khas Kecamatan Godean
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Pada faktanya setiap daerah memiliki ciri khas tentang kuliner dengan keuniknya sendiri. Salah satu kuliner unik berupa keripik belut menjadi ciri khas wilayah di Kecamatan Godean yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terkenal akan rasa gurih dan lezat. Salah satu kuliner di wilayah ini yang menggunakan bahan-bahan dari alam untuk mengolahnya.

Walaupun sebagian orang mungkin merasa jijik karena bahan utama dari pembuatan keripik ini adalah belut, tetapi jika proses pembersihannya sudah melalui tahap yang panjang dan proses pembumbuan yang tepat akan membebaskan daging belut dari bau amis. Oleh karena itu, keripik belut dapat menjadi makanan yang menjanjikan.

Dimulai dari belut yang hidup pada air di sekitar area persawahan dan memangsa ikan-ikan kecil untuk kebutuhan perut si belut. Siapa sangka hewan kecil tapi panjang dan licin ini, selain dapat dijadikan sebagai sebuah hidangan kuliner juga menyehatkan.

Menurut Sehatq, kandungan gizi pada 100 gram daging belut meliputi 236 kalori, 23,7 gram protein, dan 15 gram lemak. Ternyata selain enak, belut juga kaya akan manfaat bagi tubuh Kawan GNFI jika mengonsumsinya.

Pada hari Sabtu, tanggal 28 Oktober 2023 (28/10/2023) saya menyempatkan untuk mewawancarai seorang penjual keripik belut bernama Pak Rusdi yang tinggal di sekitar daerah Godean.

Pak Rusdi menamai usahanya dengan “Keripik Belut Intan”. Saya menyempatkan untuk sedikit bertanya tentang usaha yang sudah dijalaninya selama ini. Menurut pernyataan Pak Rusdi, walaupun Godean terkenal dengan kuliner keripik belut, tetapi pemasok belut justru dari daerah Jawa Timur. Beliau bekerja sama dengan seorang pengepul belut sebagai penyedia stok belut untuknya.

Toko Usaha Keripik Belut Milik Pak Rusdi | Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Cara pengolahan belut hingga menjadi keripik belut menurut Pak Rusdi harus mengedepankan sikap ekstra teliti dan hati-hati. Dalam prosesnya, belut harus dibelah untuk dibersihkan isi perutnya dengan air yang mengalir.

Setelah itu, belut dimasukkan ke dalam adonan tepung yang sudah dicampur dengan bumbu khusus lalu digoreng hingga kering. Pak Rusdi juga mematok harga yang beragam untuk setiap ukuran keripik belut per kilogramnya. Dari ukuran kecil hingga besar dipatok dengan harga mulai dari Rp100,000 hingga Rp190.000.

Pak Rusdi juga menyampaikan bahwa keripik belutnya juga sudah mulai dilirik oleh orang mancanegara. Orang Roma dan Australia yang sering berlangganan keripik belut milik Pak Rusdi dan setiap bulannya beliau mengirimkan produknya ke orang dari negara tersebut.

Selanjutnya, beliau juga mengatakan bahwa yang membedakan keripik belut yang ada di daerah Godean dengan wilayah lainnya adalah teksturnya yang gurih, renyah dan cita rasa bumbu sangat kuat. Sehingga, renyahnya keripik belut saat di makan itu benar-benar pecah memenuhi mulut.

Keripik belut merupakan jenis makanan yang sangat jarang ditemui disembarang tempat. Keunikan itu akan ditemui apabila Kawan GNFI sedang berwisata di Godean. Pengolahannya yang cukup terbilang sulit dan memerlukan keterampilan khusus hingga resep yang diturunkan dari generasi ke generasi menjadikan keripik belut godean sulit ditiru di tempat lain sebagai sebuah hidangan kuliner.

Keripik belut tergolong dalam makanan tradisional dengan pembuatannya yang serba manual dari proses pembersihan hingga penggorengannya. Inilah yang menjadikan Kecamatan Godean memiliki identitas sebagai penghasil keripik belut.

Warisan kuliner ini bukan hanya sebagai produk untuk berdagang, tetapi keripik belut membawa ciri khas dari wilayah Godean. Hal inilah yang menjadi contoh nyata dari keberagaman kuliner di Indonesia. Kuliner tidak hanya tentang cara kita menyantap sebuah makanan dan kenyang, tetapi sebuah perjalanan untuk mengenal dan menghargai keberagaman budaya di Indonesia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NJ
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini