Sang Ibu dari Generasi Giat Bisnis yang Bermartabat

Sang Ibu dari Generasi Giat Bisnis yang Bermartabat
info gambar utama

Perempuan bersahaja 25 tahun yang karib disapa Irda adalah seorang pengajar kelas bisnis usia dini rintisannya untuk anak-anak. Perempuan lulusan manajemen Universitas Diponegoro Semarang ini merupakan istri dari Dedi Purwanto yang juga seorang pengajar kelas Bahasa Inggris. Irda tinggal di rumah kontrakan bersama suaminya di Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Keduanya aktif berdedikasi dengan sepenuh hati dan terus menginspirasi.

Memperkenalkan Irda sebagai seorang pengajar saja rasanya tidak cukup, ia adalah sang 'ibu' yang mendidik anak-anaknya kelak menjadi 'orang hebat' di hari kemudian. Hatinya tergerak untuk memiliki ambisi untuk menanamkan jiwa wirausahawan dalam pribadi anak-anak yang tentunya sejalan dengan program studi yang diambilnya di perkuliahan. Semua berawal dari salah satu tokoh kartun favorit masa kecilnya, Richie Rich. Serial tersebut mengisahkan anak lelaki tunggal yang hidup bergelimang harta dan cerdas dalam memanfaatkan privilege. Kepribadian tersebut membuat perempuan ini terobsesi dengan dunia wirausaha hingga ingin menjadi miliuner sejak belia.

Hari itu, Irda sedikit prihatin melihat banyak anak yang kecanduan gawai di sekelilingnya. Ia memutar otak untuk mencari kegiatan positif yang berkelanjutan seperti apa yang harus dilakoni. Dari Richie Rich, perempuan ini bertekad untuk membagikan ilmu bisnis dan manajemen yang dipelajarinya, sebagai bentuk privilege bagi mereka. Ia juga tidak berekspektasi terlalu tinggi, semampunya saja. Irda adalah satu dari sekian manusia berhati baik yang ingin memberi manfaat untuk siapapun, karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Rasa empati dan kebermanfaatan Irda seolah diuji, sampai ia tergugah untuk menangani problematika yang terjadi. Menurutnya, belajar ilmu usaha dan manajemen itu diperlukan untuk anak pendidikan dasar, yang sederhana saja, tidak perlu bertele-tele. Ilmu tersebut nantinya akan terus diingat sebagai bekal untuk menyadarkan generasi mendatang. Mental mandiri sebagai wirausahawan harus dipupuk sejak dini. Ia berkeinginan untuk membentuk bocah-bocah lugu menjadi penuh ingin tahu.

Irda memutuskan untuk memulai inovasinya dengan membuka kelas bisnis yang berlokasi tepat di rumahnya. Kelas disusun dengan meja panjang dan bangku yang berhadapan agar menjadi kelas nyaman untuk bertukar pikiran. Sang ibu berharap anak-anaknya dapat akrab satu sama lain dalam pembelajaran menyenangkan. Disinilah, semangat barunya hadir untuk siap membimbing anak-anak.

Anak-anak yang dibimbingnya tidak dibatasi usianya, ia membuka ruang bagi siapapun yang ingin belajar bisnis. Bahkan, Irda juga tidak mematok harga alias tidak perlu membayar sepeserpun. "Kelas saya gratis," ujar perempuan kelahiran Pemangkat, pada 6 Juli 1985 itu. Ia menerima peserta kelasnya dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sungguh mulia niat hatinya.

Di kelas itu, terdapat tujuh anak yang telah bergabung, usianya antara 6-12 tahun. Gelak tawa mereka memenuhi suasana belajar yang diampu oleh Irda. Ia memberikan instruksi untuk menyiapkan sebuah usaha manik-manik, mereka diajak untuk berpikir kritis tentang bisnis seperti apa yang dapat menghasilkan. Mereka antusias menjawab, dengan membuat gelang dan kalung. Perempuan itu mengangguk setuju, dan mengarahkan mereka untuk memahami neraca keuangan.

Tangan-tangan mungil itu begitu mahir merangkai sembari menghitung jumlah maniknya. "Gelang warna putih sudah siap, Bos!" Ah, semua peserta disini memang diberi predikat 'bos' yang merupakan kepanjangan dari bakal orang sukses. Irda berusaha memajukan mindset mereka untuk menjadi mandiri dan percaya diri dengan segala usaha yang mereka lakukan, termasuk dengan cara memanggil satu sama lain. Bahkan, mereka juga diajarkan strategi baru dalam penjualan, lalu meminta mereka untuk berbelanja satu sama lain.

Sri Irdayati, begitulah nama lengkap sang ibu pengajar kelas menyenangkan ini. Ia gesit melangkah berani untuk berinovasi tanpa menimbang apapun, hingga mampu menciptakan generasi yang giat berbisnis. Irda juga mengajarkankan kita arti hidup, bahwa segala sesuatu di dalam perjalanan usia kita ini perlu diusahakan dan nikmatilah segala proses yang sarat akan makna tersebut. Sosok perempuan tangguh ini berhasil membuat siapapun kagum akan ketulusan hatinya dan kepekaannya untuk membawa perubahan demi generasi yang lebih baik. Benar sekali, Indonesia butuh lebih banyak manusia seperti Irda!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini