Ubud Festival, UWRF 2023 Mengusung Tema: Masa Lalu, Sekarang, dan Masa Depan.

Ubud Festival, UWRF 2023 Mengusung Tema: Masa Lalu, Sekarang, dan Masa Depan.
info gambar utama

Setiap tahun, pada bulan Oktober, Ubud di Bali menjadi pusat perayaan literasi terbesar di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara melalui Ubud Writer and Reader Festival yang diselenggarakan oleh yayasan nirlaba, Yayasan Mudra Swari Saraswati.

Tahun ini, festival tersebut mengangkat tema 'Atita, Wartamana, Anagata: Masa Lalu, Sekarang, dan Masa Depan'. Acara yang begitu menarik ini berlangsung di berbagai lokasi di daerah Ubud, Gianyar, Bali, selama empat hari, mulai dari tanggal 18 hingga 22 Oktober. Pada tahun 2023, festival prestisius ini merayakan ulang tahun ke-20,dan menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pecinta kata-kata.

Festival ini tidak hanya memperkenalkan karya-karya sastra terbaru, tetapi juga menjadi panggung bagi para penulis untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka dengan para penggemar dan sesama penulis.

Dengan begitu, UWRF tidak hanya mempromosikan literasi, tetapi juga memupuk komunitas yang kuat di antara para pencinta literasi. Dalam edisi tahun ini, UWRF menghadirkan lebih dari 200 pembicara lokal maupun internasional, berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari penulis, aktor, jurnalis, penyair, dan profesi lainnya.

Beberapa di antaranya termasuk Dee Lestari, Lala Bohang, Antony Loewenstein, Andreas Harsono, Grace Tame, dan masih banyak profil menarik lainnya yang akan membagikan wawasan dan inspirasi mereka kepada para pengunjung. Diskusi panel, ceramah, dan lokakarya akan memungkinkan para penggemar sastra untuk terlibat langsung dengan para tokoh terkemuka dalam dunia literasi.

Para peserta juga akan memiliki kesempatan langka untuk bertemu dan berinteraksi dengan penulis-penulis favorit mereka, memperdalam pemahaman tentang karya-karya mereka dan mendapatkan tanda tangan dari mereka.

Ubud, dengan keindahan alamnya yang memukau, memberikan latar belakang yang sempurna untuk festival ini. Acara-acara digelar di berbagai lokasi menarik, mulai dari aula konferensi hingga ke taman-taman terbuka yang hijau.

Tidak hanya berlokasi di satu tempat, acara ini tersebar di beberapa titik lokasi di daerah Ubud, seperti Restoran Indus, Panggung Lembah di Taman Baca, Pinang, dan masih banyak lagi.

Dengan demikian, para pengunjung tidak hanya dapat menikmati sajian literasi, tetapi juga dapat merasakan keajaiban alam Bali serta memperdalam pengalaman mereka dengan sentuhan keindahan alam yang memukau. Alam yang subur dan pemandangan alam yang menakjubkan memberikan inspirasi tambahan bagi para peserta untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam menulis.

Tidak hanya menjadi ajang pameran bakat sastra, UWRF juga berkomitmen pada inisiatif literasi dan pendidikan. Berbagai kegiatan pendidikan dan lokakarya diadakan untuk memotivasi dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai dunia literasi.

Program-program ini meliputi lokakarya menulis, diskusi panel untuk siswa, dan inisiatif literasi komunitas yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan membaca dan menulis di berbagai tingkatan.

Dengan memberikan akses dan sumber daya kepada anak-anak dan remaja, UWRF berupaya untuk menciptakan fondasi yang kuat untuk budaya literasi di masa depan.

Pembukaan festival UWRF 2023 diawali dengan tarian tradisional Bali, dan sambutan hangat oleh pendiri sekaligus direktur acara UWRF, Janet DeNeefe di Restoran Indus.

Sejarah Ubud Writer and Reader

FestivalUbud Writers & Readers Festival diinisiasi oleh Janet DeNeefe, perempuan kelahiran Melbourne, Australia. Ia juga salah satu pelopor Yayasan Mudra Swari Saraswati, bersama suaminya yang asli Bali, Ketut Suardana, dan putri mereka Laksmi DeNeefe Suardana.

Ia tergugah untuk mengembalikan citra Bali dari peristiwa bom Bali di tahun 2002, dan ingin menghidupkan kembali pariwisata Bali yang hampir lumpuh karena tragedi tersebut. Namun, acara ini pertama kali diadakan pada tahun 2004.

Pada tahun 2019, UWRF dinobatkan sebagai salah satu dari lima festival sastra teratas di dunia oleh The Daily Telegraph di Inggris, dan pada tahun 2022, terpilih sebagai salah satu festival budaya utama di musim gugur oleh The Wall Street Journal.

Ubud Writers and Readers Festival 2023 menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi semua pecinta kata-kata. Dengan tema yang menginspirasi, jajaran penulis terkenal, dan komitmen pada literasi, festival ini menjadi peristiwa yang patut dinanti setiap tahunnya.

Dengan menghadiri UWRF, pengunjung tidak hanya akan dihibur oleh karya-karya sastra terbaik, tetapi juga akan terlibat dalam diskusi dan aktivitas yang memperdalam apresiasi mereka terhadap dunia literasi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini