Perjalanan Siti Salamah dalam Menggagas WasteHub, Sukses Atasi Permasalahan Sampah

Perjalanan Siti Salamah dalam Menggagas WasteHub, Sukses Atasi Permasalahan Sampah
info gambar utama

GOOD NEWS FROM INDONESIA - Pengelolaan sampah memang menjadi salah satu permasalahan utama di indonesia. Permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga tanggung jawab semua elemen masyarakat.

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 mencatat, masih ada 7,2 juta ton sampah yang belum terkelola dengan baik. Sedangkan total sampah yang berasal dari 202 kabupaten atau kota se-Indonesia sebanyak 21,1 juta ton.

Masih banyaknya jumlah sampah yang belum terkelola dengan baik, membuat para pegiat lingkungan melakukan inovasi dalam membuat sistem pengelolaan sampah. Salah satunya adalah Siti Salamah, Penggagas WasteHub dari Tangerang Selatan, Banten.

Prestasi Siti Salamah

Siti Salamah adalah sosok inspiratif yang terbilang sukses, dalam upayanya mengurangi jumlah sampah yang belum terkelola dengan baik di Tangerang Selatan.

Siti Salamah termasuk kedalam salah satu penerima Satu Indonesia Awards (SIA) kategori kelompok, pada tahun 2021 di bidang lingkungan. Siti Salamah adalah penggagas WasteHub (Waste Solution Hub) sejak pertengahan tahun 2019.

Profil WasteHub

WasteHub adalah kewirausahaan sosial yang berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban, dengan pendekatan sistem teknologi terintegrasi, dan melibatkan multi pihak.

Program WasteHub, didorong untuk memberikan solusi terkait permasalahan sampah dan juga kondisi sosial, khususnya di lingkungan kehidupan para pemulung.

Ada beberapa program pengelolaan sampah dalam WasteHub, namun aktivitas sosial untuk turut memperhatikan kehidupan dari para pemulung menjadi keungulan dari WasteHub.

Aktivitas WasteHub dibagi menjadi beberapa program, mulai dari pengelolaan sampah event dan cluster perumahan, dilakukan dengan proses end-to-end untuk menambah nilai berkelanjutan. Lalu Pelatihan Intensif Pemulung yang dilakukan guna memberikan peluang tambahan dan keterampilan.

Perjalanan Siti Salamah dalam Menggagas WasteHub

Siti Salamah menceritakan sekilas perjalanannya dalam membangun WasteHub, pada acara Talkshow (Daring) Good Movement bersama GNFI, Senin 21 Agustus 2023.

Siti Salamah mulai tertarik dan aktif menjadi pegiat sosial, bermula pada tahun 2015. Pada tahun tersebut, Siti Salamah terlebih dahulu melakukan pemberdayaan kampung pemulung di sekitar tempat tinggalnya, Tangerang Selatan, Banten.

Sepanjang tahun 2015 sampai dengan 2018, Siti Salamah berusaha mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di kampung pemulung secara luas, mulai dari permasalahan ekonomi, sosial, dan pendidikan.

“Di 2015 sampai 2018 itu, saya terus fokus ke permasalahan yang ada di kampung pemulung, mulai dari permasalahan ekonomi, sosial, pendidikan, semuanya yang ada di kampung pemulung.” Tutur Siti Salamah.

Baru sejak tahun 2018, Siti Salamah mulai memfokuskan dirinya dengan mengkolaborasikan antara pemberdayaan pemulung dan pengelolaan lingkungan melalui WasteHub. Dengan kolaborasi tersebut, ternyata dapat lebih meningkatkan produktivitas, ekonomi, dan pendidikan para pemulung.

Selain meningkatnya produktivitas, ekonomi, dan pendidikan para pemulung, dengan WasteHub ini, lingkungan sekitar juga ikut terkelola dengan baik. Bahkan dari sampah yang bagi sebagian orang dipandang tidak memiliki nilai manfaat, tetapi setelah dikelola dengan baik, dapat memberikan nilai manfaat bagi orang lain.

“Jadi ada bernilai lebih lah gitu dari hasil sampahnya aja. Bahkan kita juga mengajarkan para pemulung, dengan memberikan satu arahan kepada pemulung untuk tidak dijual cuman ke pengepul gitu. Kalau misalnya bisa mengumpulkan lebih, misalnya ke pabrik atau lainnya, justru penghasilannya jauh lebih banyak gitu. Dan alhamdulillah sih sekarang para pemulung kita juga selalu kita libatkan di setiap event-event kita. Dan mereka dibayar profesional bukan sebagai pemulung gitu.” Tutur Siti Salamah.

Awalnya WasteHub dibuat hanya sebatas tempat pengelolaan sampah saja. Namun seiring berjalannya waktu, Siti Salamah terus belajar, berikhtiar, untuk membuat WasteHub semakin berkembang.

Melalui WasteHub, Siti Salamah bersama para pemulung mulai memberikan edukasi kepada warga sekitar terkait bagaimana cara pemilahan sampah yang tepat, sejak sampah masih berada di rumah masing-masing.

“Alhamdulillah juga sampai sekarang, kita terus beritiar untuk mewujudkan mimpi kita, untuk membuat satu tempat yang terbaik itu, pengelolaan sampah terbaik, tapi sekarang kita juga mulai beritiar untuk terus memberikan edukasi tentang pemilahan, memulai memilah dari rumah.” Tutur Siti Salamah.

Sampah yang telah dipilah oleh warga, lalu dikumpulkan di tempat pengelolaan sampah WasteHub. Sampah tersebut ditimbang, lalu digunakan untuk kegiatan sosial yang ada dalam kegiatan lapak pemulung WasteHub.

Saat pandemi covid 19 berlangsung, hasil dari pengumpulan sampah yang telah dikelola dapat disalurkan berupa bantuan sembako untuk para pemulung. Total bantuan yang berhasil tersalurkan, total sebanyak 3000 package sembako untuk seluruh pemulung yang ada di Jabodetabek, bahkan sampai Pandeglang.

“Dan selama masa pandemi juga alhamdulillah kita menyalurkan banyak banget bantuan untuk para pemulung, yang tadi itu hanya tiga kelompok pemulung dan alhamdulillah setelah di data ulang lagi kita memberikan lebih banyak donasi, kita menyalurkan lah gitu, kita menyalurkan donasi Sumbako itu lebih dari 3000 package sembako untuk seluruh pemulung yang ada di Jabodetabek, bahkan sampai Pandeglang sih kaya gitu.” Tutur Siti Salamah.

Pencapaian Siti Salamah Bersama WasteHub

Hingga saat ini, WasteHub telah mengedukasi lebih dari 23.435 pengunjung. Untuk jumlah sampah yang berhasil dikelola mencapai kurang lebih sekitar 4.388 kilogram. WasteHub dan juga telah memberdayakan pemulung di wilayah Tangeran Selatan lebih dari 1.222 orang.

Lebih dari 171 sukarelawan telah berpartisipasi dalam WasteHub. WasteHub punya target untuk bisa memiliki 10.000 mitra pemulung, meningkatkan pendapatan pemulung sebesar 100 persen, dan mengelola 1.000 ton sampah per hari.

Selain itu, WasteHub juga punya Terget agar dapat menghasilkan lebih dari 1.000 produk daur ulang, serta mengembangkan lebih dari 10 area pusat daur ulang dan pembelajaran di seluruh Indonesia.

#kabarbaiksatuindonesia

Referensi:

https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/penggerak-sistem-pengelolaan-sampah-terintegrasi-berbasis-teknologi/

https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/

https://drive.google.com/drive/u/0/mobile/folders/1DMOONrysPsOuql_ilqY_oz-bXPJALq1X/1L_kCQU7L5VdX540ww-WaJMiO2WNink_q?sort=13&direction=a

https://www.instagram.com/wastehub.id/?hl=id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AL
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini