Mengungkap Keajaiban Geopark Ijen: Kawah Biru, Kekayaan Alam, dan Prestasi Internasional

Mengungkap Keajaiban Geopark Ijen: Kawah Biru, Kekayaan Alam, dan Prestasi Internasional
info gambar utama

Banyuwangi masih menjadi destinasi yang populer bagi wisatawan lokal dan mancanegara, dan salah satu alasan utamanya adalah para wisatawan ingin melihat fenomena unik Kawah Ijen yang berada di Kawasan Geopark Ijen. Kawah ini terbentuk dalam kaldera Ijen yang luas dan diperkirakan sudah ada selama 700.000 tahun. Gunung Ijen, yang merupakan gunung tipe strato aktif, memiliki ketinggian puncak sekitar 2.386 meter di atas permukaan laut, dengan kawahnya berada pada ketinggian sekitar 2.145 meter di atas permukaan laut.. Kawah Ijen menawarkan pemandangan spektakuler, yang disempurnakan dengan fenomena alam "Blue Fire" yang tak biasa, di mana gas belerang berinteraksi dengan udara dan menciptakan nyala biru yang menakjubkan.

Fenomena Blue Fire ini merupakan hasil dari gas-gas oksida belerang yang dikeluarkan oleh solfatara di lereng Kawah Ijen bagian selatan. Solfatara ini juga menghasilkan gas belerang, karbon dioksida, dan uap air. Fenomena ini hanya dapat diamati di malam hari karena cahaya matahari mengganggu visibilitas api biru tersebut.

Geopark Ijen bukan hanya tentang keindahan alam dan budaya, tetapi juga tentang semangat untuk mewujudkan wisata berkelanjutan. Terletak di wilayah Banyuwangi dan Bondowoso, Geopark Ijen mencakup Gunung Ijen, Pantai Pulau Merah, dan Taman Nasional Alas Purwo. Daerah ini memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Selain pengambilan belerang yang telah menjadi mata pencaharian lokal, Geopark Ijen memiliki potensi sumber air yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Selain itu, potensi energi panas bumi di kompleks Gunung Ijen telah dieksplorasi dan memiliki kapasitas hingga 110 MW.

Geopark Ijen bukan hanya tentang keindahan alam dan budaya, tetapi juga tentang semangat untuk mewujudkan wisata berkelanjutan. Daerah ini memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Selain pengambilan belerang yang telah menjadi mata pencaharian lokal, Geopark Ijen memiliki potensi sumber air yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Selain itu, potensi energi panas bumi di kompleks Gunung Ijen telah dieksplorasi dan memiliki kapasitas hingga 110 MW.

Keunikan dan beragamnya potensi sumber daya alam Geopark Ijen telah membawanya meraih prestasi tingkat dunia dengan bergabung dalam jaringan Geopark global. Pada bulan September 2023, Geopark Ijen secara resmi diakui sebagai UNESCO Global Geopark dalam Konferensi Internasional Ke-10 UNESCO GlobalGeopark di Maroko. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa yang akan mempromosikan Banyuwangi di panggung internasional.

Geopark Ijen sebagai bagian dari jaringan Geopark global membawa peluang baru bagi daerah ini. Status baru ini membuka pintu bagi penelitian, pertukaran pengetahuan, dan kerja sama internasional dengan Geopark lain di seluruh dunia. Sebelumnya hanya memiliki status Geopark Nasional, Geopark Ijen sekarang menjadi anggota jaringan yang lebih luas.

Keputusan ini disambut baik oleh pelaku wisata setempat, yang melihatnya sebagai kesempatan baru untuk pengembangan pariwisata. Geopark Ijen menawarkan potensi ekonomi yang lebih besar bagi Banyuwangi, terutama karena kunjungan wisatawan semakin pulih setelah pandemi COVID-19 yang berdampak pada meningkatnya geliat ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru. Potensi pengelolaan sumber daya alam seperti mata air dan energi panas bumi juga akan memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang lebih baik bagi daerah ini. Dari potensi dan peluang tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bertekad untuk menjaga kekayaan alam ini dan mengelolanya dengan cara yang mendukung kesejahteraan masyarakat dengan mengembankan wisata berkelanjutan yang menekankan pelestarian alam dan budaya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ZN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini