"Merdeka Literasi: Jordy dan Perjuangan Papua Future Project Memutus Angka Buta Huruf"

"Merdeka Literasi: Jordy dan Perjuangan  Papua Future Project Memutus Angka Buta Huruf"
info gambar utama

"78 tahun Indonesia merdeka tapi Indonesia bulum merdeka dari angka buta huruf dan literasi" ungkapan tersebut disampaikan oleh Bhrisco Jordy Dudi Padatu atau yang lebih akrab disapa Jordy melihat merisnya sistem pendidikan didaerah kelahirannya Papua Barat.

Jordy sendiri merukana salah salah satu penerima apresiasi satu indonesia Awards tahun 2021 atas dedikasinya membangun sebuah komunitas berbasis proyek dibidang pendidikan dengan nama Papua Future Project (PFP) yang didirikannya sejak Juli 2021. Komunitas ini secara khusus mengangkat isu literasi di wilayah Papua Barat. Dengan moto “Every Child Matters” yang berfokus memberikan akses pendidikan secara inklusif sebagai target jangka panjang melalui program bimbingan belajar literasi gratis dan donasi buku bacaan kepada anak-anak asli Papua yang tinggal di daerah dengan angka buta huruf yang tinggi.

Awal Perjalanan

Lahir dan tumbuh besar di Papua, Jordy mengenang kembali masa-masa selama ia menempuh pendidikan di ujung Indonesia tersebut, dimana ia juga merasakan bagaimana akses pendidikan dan fasilitas yang kurang baik dan tidak merata antara pendidikan yang ada di kota dan daerah khusunya daerah 3T. selian itu kehadiran lembaga pendidikan dan angka buta burup yang sangat tinggi juga menjadi momok tersendiri bagaimana suramnya pendidikan di tanah Papua.

“Saat saya balik kembali ke Papua usai 5 tahun tinggal di Jakarta, tetap saja belum ada prubuhan yang siknifikan” Ujar pria lulusan program studi International Relations and Affairs dari President University.

Usai menyelesaikan pendidikan di jakarta dan kembali ke kampung halamannya. Jordy berkunjung ke salah satu pulau yang jaraknya seitar 15 sampai 40 Menit dari Kabupaten Manokwari menggunakan perahu yaitu pulau Mansinam. Jordy sangat kaget dengan apa yang dilihatnya dimana anak-anak sekolah pada usia SMP belum bisa membaca bahkan menulis namanya sendiri.

Padahal menurut Jordy pulau Mensinam adalah pulau bersejarah di tanah Papua karena Inzil pertama datang ke Papua dan memiliki nilai sejarah budaya bahkan wisatanya sangat terkenal dan cukup dekat dengan pusat Ibukota Provinsi.

“Bagaimana mereka yang tinggal lebih jauh lagi dan butuh waktu berjam-jam pakai mobil atau pesawat kecil, itu akses pendidikannya seperti apa?” ungkap Jordy dalam sebuah acara talkshow bersama GOOD MOVEMENT yang berlangsung secara online pada Senin, 21 Agustus 2023

Hal tersebut tentunya melatar belakangi berdirinya Papua Future Project (PFP) yang gerakannya dimulai dari dirinya pribadi dengan berbekal ilmu dan pengalaman serta semangat muda untuk membangun Negeri. Sebab menurut Jordy jika menunggu pemerintah tentunya tidak bisa berharap lebih karena memuliki keterbatasan.

Tantangan dan Harapan

Tidak hanya soal akses dan medan menuju lokasi pendidikan keradaan perpustakaan juga menjadi tantangan tersendiri bagi Papua Future Project (PFP) untuk melakukan kegiatan di tambah lagi banyak dari tenaga pendidik yang belum memahami tentang kurikulum merdeka. Jordy bercerita bagaimana upaya mereka malatih para tenaga pendidik di pedalaman Papua agar konsep pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) atau proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.

Selain itu, Jordy juga sedang berupanya melatih para anak-anak muda Papua agar dapat berkontribusi lebih dalam kegiatan tersebut, karena menurut Jordy anak-anak Papua cukup sulit untuk di ajak volentering di karenakan tidak adanya upah yang di dapat dari kegiatan. Sehingga mencari anak muda Papua yang ingin diajak volenter tanpa dibayar menjadi tantangan tersendiri.

"Kita hidup susah gimana mau bantu orang, kita juga butuh uang" Jelas Jordy seraya menirukan ucapan para pemuda Papua.

Keberhasilan Papua Future Project (PFP) sebagai salah satu penerima apresiasi satu indonesia Awards tahun 2021 tentunya membawa harapan tersendiri bagi Jordy dimana yang awalnya PFP hanya bergerak di pulau Mansiang, kini PFP berhasil menjangkau 14 kampung di wilayah Papua Barat dan Barat Daya yang tersebar di 8 Kabupaten Kota dengan total 725 anak yang telah mendapatkan hasil dari program-program yang dilaksankaan oleh Jordy baik itu pojok baca dan juga kelas belajar. Sedang untuk volenter sendiri saat ini Papua Future Project (PFP) sudah melibatka kurang lebih 250 anak muda yang berasal dari seluruh indonesia untuk berpartisifasi secara aktif sebagai volontir baik online maupun ofline.

“Saat ini kami sedang berusaha menjadikan komonitas ini satu lembaga yakni Lembaga Masa depan Papua, sehingga dampak yg kami berikan bisa lebih luas lagi saat sudah berbadan hukum” Tutup Jordy

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini