Melihat Keunikan Kebudayaan Daerah Rote Melalui Eksplorasi Keberagaman Hasil Alam dan Adat

Melihat Keunikan Kebudayaan Daerah Rote Melalui Eksplorasi Keberagaman Hasil Alam dan Adat
info gambar utama
#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Pekan kebudayaan nasional merupakan salah satu acara penting yang diadakan setiap tahunnya di Indonesia. Acara yang penuh dengan berbagai corak kebudayaan ini memiliki tujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan keberagaman-keberagaman yang ada Indonesia kepada masyarakat luas. Tahun 2023 ini , acara pekan kebudayaan nasional menjadi sangat istimewa karena PKN ini mengangkat tema yang sangat unik yaitu "Merawat bumi , merawat kebudayaan" yang secara tidak langsung mengajak kita untuk memelihara dan memperhatikan segala keberagaman hal yang ada di alam. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk menjaga identitas budaya dari daerah kita masing-masing.

Terdapat pula kata “lumbung” yang dipaparkan Untuk Melukiskan PKN yang menjadi wadah kolektif yang mengelola dan menyimpan keberagaman sumber daya. Pekan kebudayaan nasional ini memberi banyak manfaat kepada masyarakat luas , seperti meningkatkan edukasi dan kesadaran budaya, sebagai hiburan dan salah satu platform untuk menampilkan ragam kekayaan budaya Indonesia.

Pekan kebudayaan nasional merupakan tempat pengkolaborasian budaya di berbagai daerah. Dan Dalam rangka memeriahkan pekan kebudayaan nasional, saya akan memperkenalkan kebudayaan daerah saya yaitu NTT khususnya daerah Rote. Kabupaten Rote Ndao adalah salah satu pulau paling selatan di dalam jajajaran kepulauan Indonesia. Kabupaten Rote memiliki banyak hasil alam dan hasil alam yang paling di kenal adalah pohon lontar yang disebut-sebut memiliki 800 manfaat. Pohon lontar ini memiliki manfaat yang berguna bagi suku Rote yaitu :

  • Air nira / air dari buah lontar = dijadikan gula lempeng, dijadikan minuman ( tuak dan sopi/ minuman keras) , dijadikan kecap dan dijadikan usaha atau mata pencaharian (dijual).
  • batang lontar = dijadikan tiang rumah, dijadikan perabot rumah tangga (kursi, meja dan perahu).
  • Daun lontar = dijadikan haik atau ember, dijadikan atap rumah, bahan dasar alat musik tradisional yaitu sasando, dijadikan topi ti’ilangga.
  • Buah lontar = dimakan dan bisa dijual.

Pohon lontar bisa dibilang sebagai separuh nafas hidup bagi sebagian masyarakat Rote, karena setiap bagian dari pohon lontar bisa dijual dan dijadikan mata pencaharian.

Suku Rote juga memiliki budaya yang sangat beragam dan unik yang selalu hidup di tengah masyarakat Rote. Budaya- budaya tersebut mencakup pakaian adat khas Rote, alat musik sasando, dan juga tarian-tarian yang sangat menarik.

  • Pakaian adat
  1. laki-laki = biasanya laki laki menggunakan pakaian adat berupa kain tenun khas Rote yang dijadikan sebagai pengganti celana. kain tenun khas Rote ini biasanya berwarna hitam dan berisi motif yang beragam ,mulai dari kepercayaan, hasil alam dan hewan. Di daerah bagian dada biasanya digunakan selendang yang modelnya sama dengan kain tenun tapi berbentuk lebih kecil dan panjang sehingga biasanya digunakan dengan cara mengitari daerah bahu sampai kedua ujung selendang saling bertemu. Untuk aksesoris kepala biasanya menggunakan topi ti’ilangga yang menyerupai topi Meksiko. Topi ini memiliki bagian runcing yang berdiri tegak ke atas dan bagian ini mencerminkan watak laki laki Rote yang keras.
  2. Perempuan = biasanya perempuan menggunakan kain tenun juga yang menyelubungi bagian dada sampai ke bawah tubuhnya sehingga kain tenun berbentuk seperti terusan. Untuk bagian bahu biasanya ditutupi dengan selendang.untuk aksesoris perempuan biasanya menggunakan bula milik yang merupakan hiasan kepala berbentuk bulan sabit, kalung bernama habis dan ikat pinggang yang terbuat dari perak atau emas yang bernama pendi.
  • Alat musik sasando

Merupakan alat musik yang berbentuk dan berbunyi yang sangat khas. Alat musik ini hampir sama dengan harpa ataupun kecapi yang dimainkan dengan cara dipetik. Sasando ini memiliki bentuk yang sangat unik dan merupakan khas daerah Rote. Pada bagian utama terdapat tabung panjang tempat ditaruhnya tali-tali senar yang akan dipetik, bagian ini diselubungi oleh anyaman daun lontar yang biasanya disebut haik oleh warga sekitar dan berfungsi untuk resonansi. Sasando juga telah dimainkan dan dikembangkan sampai sekarang sehingga terciptanya juga sasando elektrik.

  • Tarian-tarian adat

Menurut website ROTENDAOKAB kita diperkenalkan 5 tarian yang ada di daerah Rote yang paling dikenal dan sering ditampilkan yaitu :

1.Tarian te’o renda

Biasanya tarian ini ditampilkan untuk menyambut tamu/pejabat dan memeriahkan kegiatan kegiatan sukacita di kalangan masyarakat luas.

2. Tari Kaka musuh

Tarian yang menggambarkan kesiapan prajurit dalam menghadapi musuh dan juga dijadikan tarian pengiring pasukan ke medan perang.

3.Tari Tae bentuk

Tari yang digelarkan di upacara adat atau acara peminangan /pernikahan, pelantikan tokoh adat, pesta rumah baru dan sebagainya.

4.Tari ovalangga

Tarian yang menggambarkan kepahitan dari kenangan menyedihkan yang dilakukan tentara Jepang terhadap rakyat pulau Rote.

5.Tari Sakaliti

Merupakan tari yang menggambarkan sukacita petani menyambut musim sadap lontar.

penjelasan diatas merupakan deskripsi singkat mengenai kebudayaan daerah yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur tepatnya di daerah Rote. Keberagaman budaya tersebut harus selalu kita jaga dan kita lestarikan karena merupakan salah satu identitas diri kita yang merupakan manusia berbudaya. Diadakan pekan kebudayaan nasional memberi kabar baik bagi kita semua dalam upaya melestarikan kebudayaan Indonesia yaitu dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan meningkatkan edukasi serta kesadaran budaya masyarakat sehingga masyarakat pada zaman modern ini bisa terus mengingat dan melestarikan budaya yang ada.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

WA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini