Merawat Budaya, Merawat Bumi

Merawat Budaya, Merawat Bumi
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Pada saat seni Ecoprint membooming dan lagi banyak digemari, tak terelakan naluri sebagai pendidikku merasa terpanggil untuk ikut serta menyampaikan pada peserta didikku, bukan 1 tapi 400 siswa kugerakkan dalam upaya melestarikan budaya ini, juga pada teman-teman sejawatku serta lingkunganku agar mereka bisa tahu dan merasakan pengalaman estetis membuat seni olah kain berupa karya ecoprint, selain untuk upaya dalam melestarikan kebudayaan, ada nilai tambah dari karya ecoprint ini, yaitu ikut andil dalam upaya melestarikan lingkungan, karena karya ecoprint merupakan produk ramah lingkungan. Ketika ekspresi senang terpancar pada wajah-wajah mereka saat membuka lontong kain ecoprint pada moment ngeco bareng, hatikupun serasa ikut senang dan bahagia, semoga mereka dapat menjadi agen perubahan di masa depan, dan dapat menerapkan gaya hidup berkelanjutan melaui karya ecoprint dalam wadah lingkungan sekolah. Tak dipungkiri banyak siswa dan teman yang mulai tertarik pada ecoprint, dan melanjutkan berkarya walaupun sudah bukan bagian dari tugas lagi. Jauh sebagai harapan merekapun diharapkan dapat mentransfer ilmunya kepada lingkungan sekitar mereka. Teknik ecoprint merupakan suatu proses untuk mentransfer warna dan bentuk ke kain melalui kontak langsung (Flint, 2008). Teknik ecoprint memanfaatkan bahan-bahan dari bagian tumbuhan yang mengandung pigmen warna seperti daun, bunga, kulit batang. Ecoprint dapat di buat dengan berbagai teknik, di antaranya teknik pounding(dipukul), teknik steaming (dikukus), dan teknik rebus, maupun teknik kombinasi pounding dan kukus.Dokumentasi - Pribadi

Mengapa ecoprint?.... jawabannya sangat banyak diantaranya adalah:

1. Dengan ecoprint kita berusaha merawat bumi

secara keseluruhan mulai dari bahan dan proses sangat ramah lingkungan, mengurangi limbah kain, merawat lingkungan , merawat budaya olah kain dengan motif-motif unik,lewat tempelan daun-daun unik dari sekitar lingkungan sendiri, mengetahui betapa banyak sumber pewarna alam yang ramah lingkungan yang dapat digunakan tanpa harus tercemar oleh bahan kimia.Dokumentasi - Pribadi

2. Mengurangi pencenaran industri tekstil

Pencemaran industri tekstil dalam bentuk cair berdampak sangat besar terhadap lingkungan dan menjadi bencana ekologis bagi manusia, sehingga ecoprint diharapkan menjadi salah satu alternative pemecahan masalahnya melalui penggunaan zat warna alami, bahkan pewarna alami ini dapat dibuat dari limbah daun-daun disekitar lingkungan yang tidak kalah menarik seperti daun ketapang, baik yang masih hijau maupun yang merah, daun alpukat, daun manga dan daun pucuk merah.Dokumentasi - Pribadi

Tidak hanya setahun…upayaku merawat kebudayaan melalui merawat alampun semoga dapat berkelanjutan, tetap semangat diusia ke 53 ini, karena tahun ini adalah tahun keduaku untuk tetap konsisten menjadi fasilitator dalam projek sekolah berupa ecoprint ini, dimana siswa selain membuat kainnya, akan melanjutkan ecoprint ini dalam bentuk produk, sehingga dapat memberikan tambahan nilai dari sebuah kain, tentu saja dengan wawasan dan keilmuan tentang ecoprint yang sudah semakin bertambah, karena dalam upaya ikut melestarikan kebudayaan ini, aku sampai bersemangat ikut sekolah berupa workshop online ecoprint kepada pakarnya ecoprint, yang tergabung dalam komunitas ecoprinter internasional, banyak sekali ilmu yang bisa diambil dan dikembangkan melalui WSO ini.sehingga diharapkan kecintaan mereka pada budaya produk ramah lingkunganpun semakin bertambah pula, mungkin juga kedepannya mereka juga dapat mengembangkan menjadi produk-produk ramah lingkungan, prinsif zero waste, ecofrendly, yang memiliki nilai jual sebagai nilai tambah ekonomi bagi mereka, seperti produk tas,pakaian, hijab, pashmina, lukisan dan lain-lain. Prinsipnya tetap berbisnispun tetap dengan merawat lingkungan.Dokumentasi - Pribadi

Melalui karya ecoprint ini diharapkan selain bisa berkarya, merekapun dapat mengenali alam sekitarnya lebih dekat, karena lewat pembuatan ecoprint ini siswa secara tidak langsung bisa mengenali berbagai tumbuhan khususnya daun dan bunga yang bisa menarik untuk dijadikan motif dalam ecoprint, bisa membedakan kain yang berjenis bahan alam yang akan musnah tidak menjadi limbah, karena kita tahu limbah tekstil polyester sekarang sudah menyumbang banyak sebagai sampah yang tidak bisa didaur ulang dan mencemari lingkungan, begitupun dengan pewarna alamnya yang bisa diolah dari alam sekitar, seperti limbah kayu mahoni, kayu secang, kayu tingi, kulit manggis, kulit bawang, kulit delima, sampah daun-daunan. Sehingga melestarikan kebudayaan dapat sejalan dengan melestarikan lingkungannya. Mencintai kebudayaan melalui cinta lingkungan, MERAWAT BUDAYA MELALUI MERAWAT BUMI.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini