Ekspor Biskuit RI Naik 12% Meski Bukan Penghasil Gandum

Ekspor Biskuit RI Naik 12% Meski Bukan Penghasil Gandum
info gambar utama

Masyarakat Eropa dikabarkan mulai beralih mengonsumsi beras setelah harga gandum melonjak secara global. Namun, kondisi ini ternyata tidak menyurutkan peluang ekspor produk olahan berbahan baku gandum dari Indonesia.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Jumat (3/11), Plh. Direktur Pengembangan Ekspor Produk primer kementerian Perdagangan (kemendag) Miftah Farid mengungkapkan adanya peningkatan ekspor produk berbasis gandum dari Indonesia ke Eropa, seperti biskuit.

“Ada peningkatan untuk processed food (makanan olahan) berbasis gandum seperti biskuit. Di tahun 2023 ini tumbuh di atas 10% yakni 12,18%,” katanya dalam konferensi pers The Global Food Marketplace pada 1 November 2023.

Indonesia bukan penghasil gandum

Indonesia merupakan salah satu negara pengimpor gandum yang sebagian besar diperoleh dari Australia. Data Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) menunjukkan volume impor gandum RI mencapai hampir 9,5 juta ton pada 2022, dan tercatat nyaris 4,2 juta ton sepanjang Januari–mei 2023.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengungkapkan adanya fenomena baru yang muncul di masyarakat Eropa. Mereka disebut-sebut mulai mengalihkan konsumsi makanan pokok, dari gandum menjadi nasi. Menurutnya, hal ini sudah berlangsung selama sejak terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina.

“Karena kenaikan gandum dari negara perang Rusia-Ukraina, ini berpengaruh ke gandum di mana saat ini negara-negara Eropa yang biasanya makan gandum banyak yang beralih ke beras. Terjadi kenaikan ekspor Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar banyak ke negara Eropa,” kata Febby.

Menanti Indonesia Lepas dari ketergantungan Impor Gandum Lewat Tanaman Sorgum

Industri biskuit diyakini moncer

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat konsumsi biskuit nasional mencapai 2,28 kg/kapita/tahun. Angka tersebut menunjukkan tren pertumbuhan positif sebesar 17 persen dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencapai 1,94/kapita/tahun.

Sementara itu, data Agri Exchange menunjukkan bahwa pasar biskuit dunia mengalami pertumbuhan sebesar 4,6 persen setiap tahunnya sejak 2017 hingga 2021. Pasar biskuit dunia juga diprediksi menyentuh nilai 135 dolar AS pada 2023.

Direktur jenderal Industri Agro Kementerian perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan pihaknya optimistis industri biskuit Indonesia akan bertumbuh dan berkembang apabila melihat tren positif pada permintaan produk olahan berbahan dasar gandum tersebut.

Dalam hal ekspor, Putu menyebutkan bahwa nilai ekspor biskuit Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BPS, nilai ekspor biskuit pada 2017 tercatat sebesar 562 juta dolar AS, kemudian meningkat menjadi 704 juta dolar AS pada 2021.

Menilik Upaya untuk Budidaya Gandum di Indonesia

Referensi:

CNBC Indonesia. Gokil! Tak Punya Gandum, Ekspor Biskuit RI Malah Naik 12%. https://www.cnbcindonesia.com/news/20231101163355-4-485586/gokil-tak-punya-gandum-ekspor-biskuit-ri-malah-naik-12

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini