Menyelami Kesenian Gamelan Banjar: Tradisi yang Harus Dilestarikan

Menyelami Kesenian Gamelan Banjar: Tradisi yang Harus Dilestarikan
info gambar utama

Dian seorang penggiat sanggar seni pancar banua di kota Banjarbaru Kalimantan Selatan berusia 56 tahun tinggal di kampung Pelangi Banjarbaru masih melestarikan kesenian tradisional gamelan banjar dan beliau akan menjelaskan tentang sejarah kesenian tradisional gamelan banjar.

Gamelan banjar merupakan salah satu seni budaya yang berasal dari hulu sungai dan Tapin Kalimantan Selatan. Gamelan banjar ini seni karawitan dengan peralatan musik gamelan yang berkembang dikalangan suku banjar di Kalimantan Selatan. Gamelan banjar yang ada di Kalimantan Selatan memiliki 2 versi yaitu:
- Gamelan banjar versi keraton
- Gamelan banjar versi rakyatan
Beliau mengatakan dalam perkembangannya musik gamelan banjar versi keraton semakin punah sedangkan musik gamelan banjar versi rakyatan hingga saat ini masih eksis dan luran gamelan banjar dijadikan sebagai pengiring tari tradisional banjar dan lagu banjar.
Gamelan banjar keberadaannya sudah ada sejak zaman kerajaan Negara Dipa pada abad ke-14 yang dibawa oleh Pangeran Suryanata ke Kalimantan Selatan.
Pasca runtuhnya kerajaan Negara Daha (1526), ada beberapa pemka adat yang mengajarkan seni gamelan kepada masyarakat yaitu:


Datu Taruna sebagai penggamelan masa Pangeran Hidayatullah, sejarah mengenai asal-usul gamelan mungkin sulit diungkap secara lengkap, tetapi kesenian ini telah menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi masyarakat Hulu Sungai Selatan, Rantau, Tapin, Martapura, Banjarbaru, Banjarmasin di Kalimantan Selatan bahkan di Hulu Sungai Selatan terkenal guru kadir dari grup kesenian serba bisa dan bahkan ada juga yang terkenal dari Bitahan, Rantau, dan Tapin.
Alat musik gamelan banjar terdiri dari:
- 2 buah sarun
- 1 buah sarantam
- 1 buah kanung
- 1 buah katuk
- 1 buah kangsi
- 1 buah babun
- Gong besar
- Gong kecil
- Gamelan banjar
Jumlah pemain dan penari dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tradisi setempat.


Pada dasarnya, seni tradisional gamelan adalah bentuk kolaborasi antara berbagai individu yang memiliki peran khusus dalam pertunjukan tersebut. Bahkan gamelan merupakan merupakan tarian tradisional yang berasal dari suku banjar yang mendiami wilayah ini. Tarian ini umumnya dipentaskan dalam berbagai upacara adat dan perayaan, seperti pernikahan, festival, atau acara-acara penting lainnya.


Gamelan memiliki ciri khas gerakan yang elegan dan indah, seringkali diiringi oleh musik tradisional seperti gambus, rebana dan gendang. Tarian ini biasanya diikuti oleh beberapa penari perempuan yang memakai pakaian adat dan aksesoris tradisional.
Seni tradisional seperti gamelan memainkan peran vital dalam melestarikan warisan budaya dan menggambarkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh suku banjar didaerah ini.


Ini beberapa cara memainkan kesenian tradisional gamelan Kalimantan Selatan :
Gong: Untuk memainkan gong, pemain biasanya akan memukulnya menggunakan pemukul khusus. Teknik memukul gong dapat berbeda-beda tergantung pada nuansa musik yang diinginkan, dengan menggunakan berbagai kekuatan dan ritme.
Gendang: Gendang dalam gamelan juga dimainkan dengan menggunakan pemukul, biasanya berupa stik kayu atau dengan tangan langsung. Pemain akan memukul kulit gendang dengan berbagai kekuatan dan teknik untuk menciptakan berbagai nada dan ritme.
Seruling: Seruling gamelan adalah alat musik tiup pemain akan meniup seruling dengan mulut mereka dan mengatur nada dengan menutup atau membuka lubang-lubang pada seruling. Teknik pernapasan dan posisi jari sangat penting dalam memainkan seruling dengan baik.


Penting untuk diingat bahwa cara memainkan alat musik tradisional gamelan dapat bervariasi tergantung pada budaya dan tradisi setempat. Pemain seringkali belajar melalui lisan dan observasi dan mereka mengembangkan keahlian mereka dari generasi ke generasi.


Banyak sekali grup kesenian tradisional gamelan di Kalimantan Selatan apabila sedang jalan-jalan ke Kalimantan Selatan pasti tidak asing lagi dengan kesenian tradisional gamelan tetapi beberapa grup kesenian tradisional gamelan hampIr punah karena di zaman modern saat ini tidak ada yang melestarikan budaya ini dan budaya banjar yang lainnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini