Pesona Tari Gambyong: Gerakan Memikat dalam Keindahan Tradisi Jawa

Pesona Tari Gambyong: Gerakan Memikat dalam Keindahan Tradisi Jawa
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Indonesia memiliki berbagai tari tradisional yang tidak kalah memesona di tengah maraknya modern dance yang sedang diminati generasi milenial.

Dikutip dari Kompaspedia, sekitar 3.000 tari tradisional tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dari 671 tari tradisional yang tercatat, 110 diantaranya telah ditetapkan oleh Kemendikbud Ristek ke dalam daftar warisan budaya tak benda. Setiap tari tradisional yang ada di Indonesia memiliki keunikan masing-masing baik dari segi makna yang terkandung dalam setiap gerakannya maupun busana yang dikenakan sang penari.

Biasanya tari tradisional akan dibawakan pada acara perayaan, baik adat, nasional maupun internasional. Penggunaan tarian tradisional dalam acara perayaan sebagai bentuk upaya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, sebagai contoh tari saman pernah dibawakan saat pembukaan pesta olahraga Asian Games pada tahun 2018 di Jakarta.

Dikutip dalam liputan6.com, sebanyak 1.600 penari dari 18 SMA se-DKI Jakarta berkolaborasi untuk menampilkan tari tradisional asal Gayo, Aceh tersebut. Gerakan bertepuk tangan secara berirama serta kekompakan penari saman dapat memukau penonton yang hadir, menarik wisatawan lokal dan mancanegara untuk lebih mengenal budaya Indonesia.

Selain tari saman, tari tradisional Indonesia yang juga dikenal dunia adalah tari gambyong. Tari gambyong merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Pulau Jawa tepatnya dari Kota Surakarta.

Tari gambyong pertama kali dibawakan oleh penciptanya, Mas Ajeng Gambyong, seorang sinden dan penari yang terkenal pada abad 19. Dikarenakan gerakan yang luwes dipadukan dengan suara yang merdu, tari gambyong dapat dengan mudah menarik penonton, termasuk Raja Kasultanan Surakarta saat itu yaitu Pakubuwono IV.

Tari gambyong biasa ditampilkan pada musim tanam serta panen padi dikarenakan tujuan dari tarian ini untuk mendapatkan panen yang melimpah. Menurut tradisi Jawa, tari gambyong adalah bentuk penghormatan untuk Dewi Sri yang merupakan simbol kesuburan.

Di masa sekarang, tari gambyong ditampilkan untuk menyambut tamu kenegaraan atau tamu kehormatan serta untuk memeriahkan acara pernikahan.

Tari gambyong memiliki karakteristik yang khas, baik dari segi gerakan, kostum, maupun musik gamelan dan nyanyian sinden yang mengiringinya. Karakteristik khas yang pertama dapat dilihat dari gerakannya. Gerakan tari gambyong terdiri atas tiga bagian, yaitu awal, isi, dan akhir atau dalam istilah tari Jawa gaya Surakarta disebut dengan istilah maju beksan, beksan, dan mundur beksan. Tari gambyong umumnya ditampilkan oleh satu atau sekelompok penari perempuan. Gerakan dalam tari ini melibatkan gerakan tangan dan kaki yang halus dan penuh makna.

Tangan dan kaki penari gambyong bergerak secara harmonis dan seirama mengikuti irama gamelan hingga membuat tariannya tampak indah ketika ditampilkan. Sorot mata penari pun akan selalu memandang ke arah jari-jari tangan sehingga menambah keanggunan tarian. Selain gerakan tubuh, ekspresi wajah dari penari gambyong juga menjadi daya tarik, penari akan menunjukan senyum yang anggun ketika menampilkan tarian ini.

Karakteristik khas yang kedua dapat dilihat dari kostum atau pakaian yang digunakan oleh para penari gambyong. Kostum yang digunakan biasanya merupakan pakaian tradisional Jawa yang indah dan lengkap dengan aksesoris seperti selendang dan perhiasan. Warna yang biasanya digunakan oleh penari memiliki nuansa warna kuning serta hijau. Hal tersebut dikarenakan warna kuning dan hijau adalah simbol dari kemakmuran maupun kesuburan. Selendang yang ditempatkan di atas bahu sesekali akan dimainkan oleh penari dengan cara mengibaskan dan menggerakkan selendang dengan lembut.

Karakteristik khas yang ketiga yaitu suara gamelan jawa dan nyanyian sinden yang mengiringi tari gambyong. Sebelum tari gambyong dimulai, pertunjukan selalu dibuka dengan gendhing pangkur. Gamelan yang mengiringi tari gambyong, terdiri dari kendang, gong, kenong, dan gambang. Dengan adanya musik gamelan yang mengiringi tari gambyong menjadikan tarian ini lebih indah.

Tari gambyong tidak hanya merupakan bentuk seni yang memesona tetapi juga memiliki makna sosial dan budaya yang mendalam dalam masyarakat Jawa. Sebagai tarian yang mendalam dan indah, tari gambyong telah menjadi salah satu aset budaya Indonesia yang penting dan harus diwariskan dari generasi ke generasi.

Tarian yang menggambarkan keindahan dan kekayaan budaya Jawa. Tarian yang mampu memikat penonton dengan gerakan memukau dan makna yang mendalam.

Referensi:

Gramedia Blog. Menelisik Sejarah, Fungsi, dan Ciri Tari Gambyong. https://www.gramedia.com/literasi/tari-gambyong-2/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini