Tradisi Unik Budaya Baayun Maulud sebagai Bentuk Percampuran Budaya dan Nilai Islam

Tradisi Unik Budaya Baayun Maulud sebagai Bentuk Percampuran Budaya dan Nilai Islam
info gambar utama

Masyarakat Kalimantan Selatan pasti sudah tidak asing lagi dengan budaya baayun maulud. Budaya ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan terus dipertahankan hingga saat ini.

Tidak hanya di desa-desa saja, bahkan sekarang Banjarbaru sebagai kota besar pun menyelenggarakan baayun maulud sebagai upaya pelestarian budaya. Namun untuk orang luar Kalimantan budaya baayun maulud sendiri terdengar asing. Simak yuk penjelasan mengenai keunikan budaya baayun maulud di bawah ini.

Sejarah Singkat Baayun Maulud

Tradisi budaya baayun maulud sendiri sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Pada mulanya upacara baayun merupakan acara yang hanya ada di Kabupaten Tapin, Desa Banua Halat hingga kemudian meluas ke seluruh Kalimantan.

Biasanya masyarakat Desa Banua Halat melaksanakan upacara aruh ganal yang diikuti dengan prosesi baayun anak. Upacara tersebut merupakan peninggalan pada saat nenek moyang orang Banjar masih beragama kaharingan.

Sebelum masuknya islam, orang Agama kaharingan sendiri artinya tumbuh. Penganut agama ini mempercayai Tuhan dengan berbeda-beda penyebutan di tiap daerahnya. Seiring berkembang zaman dan penyebaran agama, kemudian islam mulai masuk di Kalimantan.

Baayun maulud mulai disilamisasikan, tepat pada tahun 1526 islam berkembang dengan pesat di Kalimantan terutama di daerah perairan yang menjadi sumber perdagangan. Kepercayaan terhadap agama kaharingan kemudian sedikit-sedikit mulai di hilangkan dan diganti dengan nilai islam.

Setelahnya baayun maulud rutin diselenggarakan oleh orang Banjar di tiap tahunnya pada tanggal 12 Rabiul Awal bertepatan dengan hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Perkembangan Baayun Maulud di Masa Kini

Dalam perkembangan nya tradisi baayun maulud sendiri ada perubahan menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Meskipun terdapat perubahan, nilai-nilai budaya yang asli tentu tetap di pertahankan di dalamnya. Seperti alat dan perlengkapan prosesi baayun yang meliputi kain (tapih bahalai), ayunan beserta hiasannya, kue tradisional, dan kelengkapan lainnya.

Baayun sendiri pada mulanya hanya di khususkan untuk bayi, balita, dan anak-anak saja. Namun pada masa kini orang tua bahkan lansia pun dapat mengikuti tradisi baayun maulud.

Kebanyakan para orang tua mengikuti tradisi baayun maulud dengan tujuan untuk bernazar. Atas hal baik tersebut makanya pada masa kini ada sedikit perubahan atutan peserta baayun maulud.

Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Pelestarian Tradisi Baayun Maulud

Tradisi baayun maulud merupakan warisan budaya tak benda yang di miliki Kalimantan Selatan. Sebagai orang Banjar tentu kita harus melestarikan segala macam bentuk budaya dan tradisi yang dimiliki.

Agar senentiasa tetap terjaga dan tidak punah karena zaman. Disini peran masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan dalam bekerja sama menjaga tradisi dan budaya yang ada. Upaya yang dapat dilakukan yakni rutin penyelenggaraan setiap tahunnya entah dari inisiatif masyarakat atau peran dari pemerintah.

Selain itu menurunkan tradisi budaya kepada anak cucu juga bisa menjadi upaya dalam pelestariannya. Dengan menurunkannya tentu warisan budaya tak benda akan tetap terjaga bagi generasi-generasi yang akan mendatang.

Sementara itu pemerintah bisa memberikan dukungan berupa program budaya, memberi bantuan dana secara resmi kepada masyarakat ataupun komunitas kebudayaan, serta memberikan fasilitas yang mendukung dalam penyelenggaraan tradisi dan budaya.

Hal diatas merupakan beberapa contoh upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah, masih banyak lagi berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk melestarikannya. Kedepannya diharapkan kita masih bisa menikmati peninggalan tradisi dan budaya yang dimiliki.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini