Gelora Pekan Kebudayaan Nasional 2023: Candi Sojiwan Di Samping Candi Prambanan

Gelora Pekan Kebudayaan Nasional 2023: Candi Sojiwan Di Samping Candi Prambanan
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Siapa yang tidak mengenal Candi Prambanan? Salah satu candi Hindu paling artistik di dunia. Kemegahannya menarik berbagai orang dari seluruh dunia untuk melihatnya. Sebuah mahakarya periode klasik Indonesia yang merepresentasikan superioritas seni dan budaya Siva abad ke-10. Dengan segala keluhurannya, sangat wajar bahwa Kompleks Candi Prambanan mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dunia. UNESCO bahkan menetapkannya sebagai world heritage pada tahun 1991 dengan dua outstanding poins, 1) sebagai representasi masterpiece seni dan budaya Siva dan 2) sebagai kompleks religius yang luar biasa.

Candi Prambanan

Di samping segala superioritasnya, tahukah kawan bahwa di sekeliling Kompleks Candi Prambanan ada puluhan candi-candi kecil yang juga bernilai penting bagi bangsa kita? Berbeda dengan Candi Prambanan, mereka berbaur dengan kehidupan masyarakat. Banyak dari mereka berlokasi di tengah pemukiman warga, seperti Candi Sari, Candi Sambisari, dan Candi Gana. Ada juga yang terletak di dekat tanah persawahan seperti Candi Plaosan dan Candi Sojiwan, dan berada di dataran tinggi, seperti Candi Ijo dan Candi Barong.

Sebagai sebuah bangsa, kita sepakat bahwa candi, sebagai cagar budaya, memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan kebudayaan Indonesia. Nilai-nilai tersebut tentu juga terkandung pada candi-candi kecil itu. Namun, sayangnya, kesohoran mereka agaknya kurang gemilang, atau bahkan kita yang berkunjung ke Candi Prambanan pun tidak tahu bahwa candi-candi tersebut ada.

Padahal, fasilitas dan atraksi wisata yang ditawarkan tidak kalah menyenangkan dengan yang ada di Candi Prambanan. Misalnya, di Candi Sambisari, candi peninggalan Kejaraan Mataram Kuno, kita bisa melihat lanskap yang unik dari candi ini karena telaknya yang berada pada 6,5 m di bawah permukaan tanah. Kemudian, di Candi Ijo yang terletak di atas perbukitan, kita bisa melihat lanskap kawasan prambanan yang memukau. Selanjutnya, ada juga Candi Sojiwan yang reliefnya bercerita tentang narasi fabel yang cocok untuk dicerikan ke anak-anak.

Candi Sojiwan

Sekali lagi, patut disayangnya, candi-candi tersebut kurang mendapat perhatian publik. Akibatnya, jumlah wisatawan yang hadir pun sedikit. Hal tersebut berkorelasi positif dengan pendapatan masyarakat yang bermutualisme dengan candi-candi tersebut. Candi Sojiwan, misalnya, meskipun semakin kesini, fasilitas, sarana pra sarana, serta atraksinya terus berkembang, namun masih juga kurang untuk menarik wisatawan.

Fenomena tersebut kadang menyemuka tujuan pelestarian yang diamanatkan UU Cagar Budaya, menyejahterahkan rakyat. Kami percaya bahwa candi-candi kecil itu, khususnya Candi Sojiwan, juga dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sebagaimana Candi Prambanan menyumbangkan begitu banyak uang kepada negara. Atas nama pelestarian yang menyejahterakan, kami mendirikan SIRel Digital Heritage, sebuah organisasi sosial yang berupaya melestarikan dan mengelola cagar budaya. kami berupaya untuk menambahkan sedikit cahaya agar terangnya Candi Sojiwan tidak kalah dengan Candi Prambanan dan pada akhirnya juga dapat berkontribusi lebih bagi bangsa dan negara.

Berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2019, kami berupaya untuk memberikan atraksi baru di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Sojiwan. Kami berinovasi dengan mengembangkan sebuah aplikasi yang dapat memindai relief candi dan memberikan informasi tentang relief tersebut kepada pengguna. Kami sebut aplikasi tersebut Nirbana.

Penggunaan Aplikasi Nirbana di Candi Borobudur

Beruntung, inovasi kami mendapatkan banyak perhatian karena banyak orang menganggap bahwa aplikasi Nirbana memberikan pengalaman baru ketika mereka berkunjung ke candi. Dengan hanya mengarahkan kamera smartphone ke relief candi, mereka dapat mengetaui informasinya dalam bentuk teks, audio, dan animasi grafis. Mereka, kini, tidak hanya dapat berfoto di candi, lebih daripada itu, mereka bisa mendapatkan edukasi yang menghibur.

Bekerja sama dengan Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM), kami fokus untuk berupaya membantu mengembangkan berbagai potensi wisata cagar budaya desa Kebondalem Kidul, tempat Candi Sojiwan Berada. Kami ingin, dengan mengedepankan inovasi teknologi digital, Candi Sojiwan dapat menjadi spotlight baru di sekitar Kawasan Prambanan sehingga dampak nyata dari klausa "meningkatkan kesejahteraan masyarakat" yang tertuang dalam Undang-Undang Cagar Budaya (UU No. 11 Tahun 2010) dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat sebagai dampak dari kelestarian Candi Sojiwan itu sendiri.

Pertama, kami berupaya untuk meningkatkan kemampuan kepemanduan wisata dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kebondalem Kidul. Upaya tersebut kami lakukan dengan memberikan pelatih pemanduan wisata dan perluasan wawasan tentang Candi Sojiwan itu sendiri.

Pelatihan Pemanduan Wisata

Kedua, kami mengembangkan fitur scan relief candi secara lebih baik. Lalu, kami juga mengembangkan fitur audio guide sehingga wisatawan bisa mendapatkan edukasi audio yang nyaman sambil mereka memperhatikan keindahan Candi Sojiwan.

Kemudian, kami mengintegrasikan pembayaran dari berbagai atraksi yang ada di Kawasan Sojiwan sehingga pengunjung dapat lebih mudah melakukan pembayaran dan reservasi, termasuk reservasi pemandu wisata.

Selanjutnya, kami juga mengintegrasikan berbagai informasi wisata yang ada di sekitar Kawasan Prambanan. Harapannya, destinasi-destinasi wisata yang ada di sekitar Prambanan mendapatkan spotlight dari wisata. Kami memasukkan informasi wisata kuliner seperti Soto Bathok Pak To, Kopi Banyunibo Resto dan Sego Kembul, serta wisata candi lainnya seperti Candi Merak, Candi Kedulan, dan Candi Kalasan.

Aplikasi SIRel Digital Heritage

Keempat, kami juga memperhatikan aspek edukasi di Candi Sojiwan. kami mengembangkan fitur Tes Pengetahuan yang berisi kumpulan soal yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam agendanya belajar di candi, study tour. Fitur ini dapat membantu pendidik (guru) dalam upaya menyajikan pembelajaran luar ruangan yang lebih holistik. Mereka (peserta didik) dapat bermain sambil belajar dengan lebih menyenangkan lewat gadget mereka.

Para Siswa Menggunakan Aplikasi SIRel di Candi Sojiwan

Dengan hadirnya SIRel Digital Heritage yang dapat diunduh di Playstore (Sirel Pengidentifikasi Relief), kini, Candi Sojiwan memiliki kekhasannya sendiri, diluar dari narasi fabel yang terukir di dinding candinya, yaitu atraksi scan relief candi. Atraksi ini sangat unik bagi pengunjung karena mereka tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya di candi manapun.

Tim SIRel dan Tim Warga Desa Kebondalem Kidul

Aktivitas Wisata di Candi Sojiwan 1

Aktivitas Wisata di Candi Sojiwan 2

Aktivitas Wisata Candi Sojiwan 3

Dengan apa yang sudah kami lakukan, kami harap pelestarian cagar budaya dapat digaungkan dengan lebih kompleks, dengan melibatkan lebih banyak pihak, menyertakan lebih banyak metode, mengembangkan lebih banyak perspektif dan memberikan lebih banyak dampak positif bagi masyarakat.

Selaras dengan semangat Pekan Kebudayaan Nasional 2023 #GenerasiCerlang , kami yakin apa yang kami lakukan akan memberikan dapak baik bagi Indonesia dimasa depan, dengan memberikan inspirasi bahwa kolaborasi teknologi mutakhir - cagar budaya dapat mengakselerasi cita-cita bangsa, yakni kesejahteraan rakyat. Dengan kita merawat bumi dan merawat kebudayaan, yakinlah #IndonesiaMelumbung ada di depan mata. Cahaya terang bangsa Indonesia dimasa depan dapat diakselerasi dengan masuknya cagar budaya sebagai media yang mengokohkan pondasi ekonomi bangsa untuk Indonesia Melumbung, selain daripada media pengayaan identitas bangsa.

Dengan itu semua, mari kita berkontribusi dan berkolaborasi melestarikan cagar budaya bangsa Indonesia untuk Indonesia maju dan sejahtera.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini